Mengabdi bersama, bahagia bersama.
Mendapat pahala bersama, ke surga bersama.Zahira keluar dari gedung fakultas bersama Zulfa, sedangkan di taman depan fakultas, ada seorang laki-laki yang sedang duduk di bangku panjang, sepertinya dia sedang menunggu seseorang. Setelah Zahira dekati, ternyata sosok laki-laki itu adalah Zain.
"Kak Zain?" Ucap Zahira seperti tak percaya.
"Apa kamu sedang longgar sekarang ?." Tanya Zain.
"Zulfa ya? Yang kemarin kita ketemu di rumah makan?." Kata Zain lagi.
Zulfa menganggukkan kepala sambil tersenyum."Longgar sih Kak. Memangnya ada keperluan apa?" Jawab Zahira.
"Ikuti saya saja dan kalian akan tahu."
Perkataan Zain berhasil membuat Zahira dan Zulfa penasaran. Akhirnya Zahira dan Zulfa mengikuti langkah Zain dari belakang."Sudah sampai. Ini tempatnya." Ucap Zain.
Ternyata, tempat yang dimaksud Zain adalah masjid, tempat peribadatan orang muslim.
"Katanya mau gabung?" Kata Zain lagi.
"Iya sih Kak, tapi...." Kata Zahira terjeda.
"Hari ini kita ada rapat, kamu langsung gabung saja, sekalian perkenalan sama sahabat-sahabat masjid yang lain." Terang Zain.
"Haaa.." Zahira terkejut bukan main.
"Sudah, ayo masuk." Perintah Zain kepada Zahira dan Zulfa.
Kali ini Zulfa tidak mau menemani Zahira, Zulfa lebih memilih untuk menunggu di serambi masjid. Meski beberapa kali Zahira memintanya untuk menemani tetapi tetap Zulfa tidak mau. Bagi Zulfa, ini bukan lagi tempatnya.
Zahira masuk kedalam masjid sendirian, disana sudah banyak anggota yang berkumpul. Seketika pandangan tertuju kearah Zahira, membuat Zahira sedikit gugup. Sebagian besar ada yang sudah mengenal Zahira, karena karya puisi Zahira yang sering tertempel di mading kampus membuatnya dikenal banyak mahasiswa.
"Silahkan duduk ." Perintah Zain.
"Ada yang sudah tahu, siapa yang baru saja bergabung dengan kita?" Tanya Zain kepada teman-teman yang lain.
Sebagian ada yang menjawab"Zahira."
"Yang buat puisi itu bukan sih?" Kata teman yang lain, sebagian juga ada pula yang diam tidak menjawab."Baiklah, biar dia memperkenalkan diri terlebih dahulu, silahkan." Kata Zain selaku ketua Sahabat Masjid.
"Assalamu'alaikum teman teman semua, perkenalkan nama saya Zahira Azzahra, teman-teman bisa memanggil saya Zahira. Saya dari Fakultas Bahasa prodi Sastra Indonesia semester 2. Terimakasih sudah mau menerima saya untuk bergabung di organisasi sahabat masjid ini. Saya berharap, kakak-kakak, teman-teman, sudi kiranya untuk mengajari saya agar bisa menjadi anggota yang baik. Wassalamu'alaikum" Perkenalan singkat Zahira.
"Untuk perkenalan saya kira cukup. Kalau ada pertanyaan lain yang ingin kalian ajukan kepada Zahira, bisa di tanyakan diluar forum. Mengerti? " Ucap Zain dengan nada berwibawa.
"Mengerti." Jawab para sahabat lain.
"Untuk visi misi dari Sahabat Masjid, kamu bisa baca di pamflet yang sudah terpasang di mading masjid, tempat madingnya ada di sebelah pintu masuk masjid." Kata Zain kepada Zahira.
"Iya Kak mengerti." Jawab Zahira.
Zain melanjutkan forum guna membahas proker yang akan dilaksanakan bulan depan yaitu bulan Desember dalam rangka akhir tahun. Para sahabat masjid akan melakukan penggalangan dana untuk kemudian diberikan kepada anak jalanan. Susunan kepanitiaan pun dibentuk. Karena Zahira tergolong anggota baru, maka dia tidak masuk dalam susunan kepanitiaan secara resmi, tugasnya kondisional, sebagai bentuk tahap perkenalan terhadap kegiatan komunitas sahabat masjid.
Sahabat Masjid adalah semacam komunitas, dimana tugasnya memakmurkan dan mensejahterakan masjid. Tidak sedikit yang memberi julukan bahwa sahabat masjid sama dengan perabot masjid. Tapi para anggota Sahabat Masjid tidak pernah mempermasalahkan bahkan menghiraukan julukan itu, bagi mereka mengabdi di rumah suci Tuhannya merupakan perbuatan yang sangat baik, dimana mereka bisa mendekatkan diri kepada Allah, memperoleh pahala juga menjalin ukhuwah dalam kebaikan. Mereka seringkali mengadakan kajian-kajian islami, bertadarus, kerja bakti masjid, maupun kegiatan-kegiatan positif lainnya. Hal itulah yang membuat Zahira tertarik untuk bergabung dalam komunitas ini. Mengingatkan Zahira pada sabda Rasulullah SAW: "Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Hati ✔️ (Part Lengkap)
RomanceDihadapanmu aku lebih suka diam dan tidak banyak berkutik. Hanya saja dihadapan Tuhan, pada sujud terakhir di sepertiga malam, aku terus menceritakan nama yang entah hatinya untuk siapa, Berbisik hingga berisik mungkin membuat Tuhan terusik. Sebaga...