Lihatlah kebawah untuk urusan dunia,
Lihatlah keatas untuk urusan akhiratMatahari tak lagi bersembunyi, sudah terbit sedari tadi sekitar satu jam lebih tiga puluh menit lamanya, tapi Zahira belum kunjung bangun juga.
Ummi sudah mencoba membangunkannya berkali-kali tapi tak ada jawaban matanya tetap terpejam. Beberapa usaha yang dilakukan Ummi untuk membangunkan Zahira tidak membuahkan hasil, akhirnya Ummi menyerah dan membiarkan Zahira untuk terus melanjutkan mimpinya."Lagi pula hari ini hari Minggu, mungkin tidak ada kegiatan apa-apa makanya Zahira nggak bangun-bangun" Batin Ummi, keluar dari kamar Zahira untuk melanjutkan memasak.
Pagi ini Pak. Ridwan suaminya sedang libur bekerja. Untuk memberi hadiah atas kerja kerasnya selama 6 hari dalam seminggu, maka Ummi memasak opor ayam makanan kesukaan Pak. Ridwan. Setelah selesai memasak Ummi menghidangkan makanannya diatas meja, disana suaminya sudah duduk manis menunggu.
"Ini Abi makanannya sudah siap." Meletakkan beberapa makanan hasil masakannya diatas meja.
"Ini Bi.." Mengambilkan nasi menaruhnya diatas piring suaminya.
"Zahira kok belum bangun Mi?" Tanya Pak. Ridwan.
"Entahlah Bi, Ummi sudah bangunin dari tadi tapi nggak bangun-bagun." Jujur Ummi.
Sementara Zahira yang sedang tertidur pulas dikamar mulai tebangun ketika mendapati ponselnya berdering, dilihatnya ada panggilan masuk berkali-kali dari Zulfikar yang tidak lain adalah ketua pelaksana kegiatan baksos hari ini. Dia menatap jam dinding yang tertempel didalam kamarnya. Jarum pendek menunjuk diangka antara 6 dan 7 sedangkan jarum panjang menunjuk diangka 6 yang berarti waktu menunjukkan pukul setengah tujuh.
"Ummi...!" Zahira berteriak dari dalam kamarnya. Tapi tidak ada respon dari Umminya.
"Ummi kenapa nggak bangunin Zahira?" Keluar kamar menemui Ummi dimeja makan dengan nada memprotes.
"Ummi sudah bangunin berkali-kali tapi Zahiranya saja yang nggak bangun-bangun." Kata Ummi membela diri.
"Ya ampun Ummi, Zahira ada acara baksos pagi ini. Zahira kesiangan." Berjalan mondar-mandir didepan Ummi.
"Ya mana Ummi tahu kalau acaranya pagi ini, orang Zahira nggak ngasih tahu Ummi ."
"Kan kemarin siang Zahira udah kasih tahu Ummi." Masih dengan nada kesal.
"Iya tapi kan kamu nggak bilang acaranya jam berapa." Jawab Ummi dengan ekspresi yang biasa-biasa saja.
Mendengar pernyataan Ummi, Zahira menepuk jidatnya kemudian berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Kali ini dia mempercepat mandinya yang semula bisa sampai 20 menit sekarang tidak kurang dari 15 menit."Gercep Zahira" Katanya, sambil mengambil baju dari dalam lemari.
Setelah ganti baju dan bersiap-siap dia pergi ke ruang makan untuk berpamitan kepada Ummi dan Abinya. Pak. Ridwan melarang Zahira untuk pergi sendirian mengingat bahwa berkendara dengan tergesa-gesa itu tidak baik."Biar Abi yang mengantar." Kata Pak.Ridwan menawarkan diri.
"Enggak usah Abi, Abi dirumah saja nemenin Ummi." Jawab Zahira sambil mencomot roti yang telah dibaluri selai stroberi.
"Pokonya Abi tidak mengizinkan Zahira pergi kalau bukan Abi yang mengantar!" Tegas Pak. Ridwan.
"Iya sudah ayo Abi." Katanya tanpa pikir panjang, yang terpenting baginya adalah harus tiba dilokasi sebelum waktu terlambatnya semakin lama.
Pak. Ridwan mengantar Zahira ke lokasi dimana sahabat masjid melakukan baksos, ditempat yang sudah disetujui bersama sebelumnya.
Pak. Ridwan melajukan sepeda motornya dengan Zahira yang dibonceng dibelakang. Beruntungnya Zahira tidak gaptek, dia memanfaatkan aplikasi google maps untuk menuntun Abi dan dirinya ke tempat sahabat masjid berkumpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Hati ✔️ (Part Lengkap)
RomanceDihadapanmu aku lebih suka diam dan tidak banyak berkutik. Hanya saja dihadapan Tuhan, pada sujud terakhir di sepertiga malam, aku terus menceritakan nama yang entah hatinya untuk siapa, Berbisik hingga berisik mungkin membuat Tuhan terusik. Sebaga...