20. Yang Terpendam Dalam Hati

1K 107 2
                                    

Saya tidak tahu bagaimana rencana Allah bahkan satu detik yang akan datang, saya tidak tahu bagaimana nantinya kalau saya memberitahumu dan kemudian saya tidak bisa memenuhi janji saya kepadamu.

Semua berjalan seperti biasa, hanya saja kejadian tadi malam yang tiba-tiba, masih membuat jantungnya berdetak tak karuan. Secepat ini Tuhan menakdirkan pendamping hidupnya.

Zahira telah bersiap-siap untuk keluar dari kamar dan sarapan dengan kedua orang tuanya. Ponselnya bergetar, ada pesan masuk membuatnya menunda niat untuk pergi, Zahira memilih duduk ditepi kasur.

From: Kak Zain
Hari ini kamu UAS? Jangan lupa berdo'a sebelum mengerjakan maupun ketika selesai mengerjakan. Semoga Allah memberi kamu kemudahan. Semangat.

Zahira terkejut melihat nama pengirim pesan tersebut.

Iya kak Zain. Terimakasih.

Saya nggak di do'akan juga?.

Kak Zain tidak perlu meminta sudah pasti Zahira do'akan.

Terimakasih Zahira. Kamu baik.

Kak Zain lebih baik.

Setelah membalas pesan dari Zain, Zahira melanjutkan niatnya untuk sarapan bersama kedua orang tuanya. Hari ini Abi Zahira mengambil cuti selama dua hari. Katanya ingin mengantar putrinya kuliah, karena sudah lama sekali tidak mengantar putrinya. Meski Zahira sudah membujuknya agar tidak mengambil cuti hanya demi mengantar dirinya, tapi Pak. Ridwan tetap kekeh dengan keinginannya.

"Sudah selesai makannya, ayo Abi antar!"

"Iya bi sudah, ayo." Karena tidak ingin melihat Abinya kecewa, Zahira akhirnya menurut. Mereka berangkat.

Banyak yang tidak Zahira sadari, rasa ketika dibonceng dan ketika menyetir sepeda sendiri. Ketika menyetir sendiri seseorang hanya terfokus pada jalan mengarah kedepan, jika dibonceng seseorang akan memperhatikan keadaan sekitar, memutar kepala ke kiri, kanan, depan semaunya. Semua menjalankan aktivitasnya masing-masing, muda-tua, kecil-besar, laki-laki-perempuan, bersatu padu menciptakan kehidupan.

Jalanan dipenuhi orang-orang berlalu lalang, entah berjalan kaki, naik sepeda, naik mobil, naik bus, naik angkutan umum, naik ojek, dan segala bentuk kendaraan yang diciptakan oleh manusia dari akal yang diberi oleh Tuhan.

"Sudah sampai." Menghentikan laju sepeda motornya.

Zahira turun dari sepeda motor melepas helm yang ia kenakan dan memberikannya kepada Pak. Ridwan agar dibawa pulang.

"Nanti Zahira telpon Abi kalau matkulnya sudah selesai." Mencium tangan Pak. Ridwan.

"Iya, kamu belajar yang pinter jangan mikir Zain terus." Goda Abinya.

"Iihh Abi apa'an sih?"

Zahira berjalan menyusuri koridor gedung fakultas Bahasa menuju ruang kelasnya. Para mahasiswa sebagian besar telah berada di ruangannya, mengingat peraturan ketika UAS dilaksanakan adalah peserta harus berada diruangan 15 menit sebelum UAS dimulai, mengenakan atasan berwarna putih dan bawahan hitam serta beralmamater, berkerudung hitam bagi perempuan. Seperti itulah dresscode wajib yang harus ditaati setiap peserta ujian. Lima belas menit kemudian dosen penjaga telah datang, dengan mengucapkan salam kemudian langsung membagi soal serta lembar jawaban kepada para peserta ujian.

Imam Hati ✔️ (Part Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang