Semoga semakin besar rasa iman kepadaNya, semakin istiqomah dijalanNya. Apa-apa yang sudah baik semoga bertambah baik lagi. Semoga di dekatkan dengan segala kebaikan dan di jauhkan dengan segala keburukan.
Pagi yang cerah, suasana yang bahagia dengan umur yang baru saja bertambah.
"Pagi Ummi." Sapa Zahira yang telah bersiap untuk berangkat kuliah.
"Hei anak Ummi tumben jam segini sudah siap." Melihat Zahira sedang duduk dimeja makan, berpakaian rapi lengkap dengan jilbabnya.
"Zahira rajin salah, malas tambah salah. Maunya Ummi bagaimana?"
"Pagi-pagi tidak boleh berdebat, tidak baik. Mending langsung sarapan." Ajak ummi kepada Zahira.
"Abi sudah berangkat mi?" Melihat keadaan sekitar mencari sosok pria setengah baya, tapi tidak ditemukannya.
"Sudah, waktu kamu sedang mandi tadi."
Zahira mengerti tentang pekerjaan abinya yang berangkat pagi pulang sore layaknya anak sekolahan dengan status sekolah yang memakai sistem kurikulum K13. Hari aktif antara Senin sampai Jum'at sedang libur dihari Sabtu dan Minggu. Rasa hatinya ingin sekali membantu pekerjaan Abinya dengan cara turun langsung mengelola bisnis keluarganya setidaknya dengan begitu ia bisa sedikit meringankan beban Abinya, tapi Zahira tidak paham bahkan dia tidak tertarik tentang dunia bisnis.
Zahira melahap makanan yang telah disiapkan Umminya, setelah perutnya merasa kenyang, Zahira berpamitan untuk berangkat kuliah.
Setibanya dikampus, tempat parkir yang pertama kali Zahira datangi masih terlihat sepi hanya ada beberapa kendaraan. Memang masih pagi masih pukul 07.15 WIB sedangkan perkuliahan rata-rata baru dimulai pukul 08.00 WIB. Tidak ada penyesalan bagi gadis yang baru menginjak usia 19 tahun ini, baginya berangkat terlalu awal bukan sebuah hal yang harus dipermasalahkan, karena memang dirinya sendirilah yang memutuskan untuk berangkat.
Menyadari bahwa dikelas belum ada mahasiswa lain, Zahira memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.
"Sepertinya disana akan lebih menyenangkan barangkali pihak perpustakaan menyediakan novel terbitan terbaru." Batinnya.
Ketika telah sampai digedung yang bertuliskan "PERPUSTAKAAN" Zahira tidak langsung masuk. Dia mengamati keadaan sekitar, ada mading yang diletakaan disamping kiri pintu perpustakaan. Sekilas, ada yang menarik dalam penglihatannya.
"Selamat Ulang Tahun yang ke 19 tahun H+1, Barakallahu fii Umrik Zahira Azzahra. Mewakili seluruh anggota sahabat masjid. Ahmad Zain." Dibacanya dalam hati selembar kertas lengkap dengan foto Zahira yang tertempel di mading tersebut, juga terdapat tanda tangan Ahmad Zain dibawahnya.
"Terimakasih." Seolah membalas surat yang ditujukan untuk dirinya.
Setelah selesai membaca pengumuman tersebut, Zahira melanjutkan masuk kedalam perpustakaan. Dia mulai mencari buku dari rak satu ke rak buku yang lain, berharap ada buku atau novel yang menarik yang bisa dibacanya.
"Ini bagus kayaknya." Zahira menemukan buku yang dicarinya, dia berusaha mengambil buku tersebut tapi ada tangan lain disbelah sana yang juga turut mengambilnya. Karena Zahira tidak menariknya dengan kuat, akhirnya buku tersebut didapat oleh seseorang yang Zahira juga tidak mengetahui siapa orangnya. Zahira mencoba mencari tahu siapa orang yang berebut buku dengannya dengan berkeliling perpustakaan.
"Istikarah Cinta, itu buku yang ingin Zahira baca tadi." Dikursih perpustakaan Zahira melihat buku yang berjudul "ISTIKARAH CINTA" sedang dibaca oleh seseorang, sampul tersebut menutupi wajahnya sehingga Zahira tidak bisa melihat wajah orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Hati ✔️ (Part Lengkap)
RomanceDihadapanmu aku lebih suka diam dan tidak banyak berkutik. Hanya saja dihadapan Tuhan, pada sujud terakhir di sepertiga malam, aku terus menceritakan nama yang entah hatinya untuk siapa, Berbisik hingga berisik mungkin membuat Tuhan terusik. Sebaga...