Mahasiswi kupu-kupu yang sedang bermetamorfosa menjadi mahasiswi kura-kura.
Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 04.30 WIB, suara adzan subuh terdengar di telinga Zahira membuatnya perlahan membuka mata, ia kemudian membangunkan Zulfa, Ummi Zahidah dan Pak. Ridwan untuk menunaikan sholat subuh berjamaah. Mengingat bahwa pahala dari sholat subuh yaitu lebih baik dari segala isi yang ada di bumi.
Setelah semua terbangun, secara bergantian mereka mengambil air wudhu. Sholat berjamaah dimulai, ketengan bisa dirasakan, rasa khidmat ketika menghadapa Tuhan. Ucapan salam berakhir, menandakan sholat mereka telah selesai, tak lupa berjabat tangan juga mereka terapkan sebagai bentuk tali silaturahim dan mengeratkan sebuah hubungan. Setelah kata aamiin terlantunkan sebagai pengharapan terkabulnya do'a - do'a yang dipanjatkan, tak lupa mereka membaca Al-Qur'an meski hanya beberapa ayat.
Terkadang, suasana dan kehangatan seperti ini yang membuat rasa iri dihati Zulfa, melihat keluarga Zahira yang harmonis dengan kedua orang tua yang masih lengkap, sedangkan dia hanya memiliki seorang ayah.
"Astaghfirullah. Bagaimanapun semua sudah kehendak Allah, itu yang terbaik." Kata Zulfa dalam hati.
Ketika pagi menjelang, semua sibuk mengerjakan aktivitasnya masing-masing. Ummi Zahidah yang sedang memasak, Zahira yang sedang menyapu, Pak. Ridwan yang sedang siap-siap untuk pergi bekerja dan Zulfa yang sedang mengelap kaca. Padahal Ummi Zahidah sudah melarang Zulfa untuk tidak ikut bersih-bersih, mengingat bahwa Zulfa adalah seorang tamu yang harus dihargai dan dijamu, tapi Zulfa tetap kekeh untuk membantu.
"Ummi, Zahira mandi dulu ya, mau siap-siap ke kampus." Kata Zahira setelah aktivitas menyapunya telah selesai.
"Terus nanti aku sendirian dirumah?" Saut Zulfa dengan bibir manyun.
"Hmm.. Zulfa ikut Zahira saja ke kampus. Gimana?" Ajak Zahira.
"Tapi nanti kalau kamu ada kelas, aku nunggu dimana? Sama siapa?" Zulfa sedikit ragu untuk mengiyakan ajakan Zahira.
"Zahira Cuma ada satu matkul kok, jadi selesainya cepet. Atau Zulfa ikut masuk kelas saja." Zahira memberi ide.
"Gak mau ah, malu."
"Gak papa, sehari doang. Nanti sama Zahira kok." Kata Zahira sambil mengedip-ngedipkan matanya, tanda merayu.
"Iya, nak Zulfa ikut Zahira saja ke kampus. Biar gak bosan dirumah." Ummi Zahidah meyakinkan Zulfa agar mau ikut ke kampus bersama Zahira.
"Baiklah Ummi." Akhirnya Zulfa menuruti perkataan Ummi Zahidah
dan menyetujui ajakan Zahira."Asik, ayo Zulfa kita siap-siap." Menarik lengan Zulfa penuh semangat.
Mereka kemudian mandi, ganti baju, berias diri, bersiap-siap. Sarapan pagi tidak lupa. Setelah bersalaman dengan Ummi, berangkatlah mereka menuju kampus.
***
Memasuki kawasan kampus membuat Zulfa senang, terlebih kampus memang sangat berbeda dengan sekolah, gedung-gedung menjulang tinggi, tempatnya luas, mahasiswa tampil rapi, selain tempat untuk menuntut ilmu, disini pula seseorang bisa memiliki banyak teman."Bagaimana Zulfa? Kamu senang tidak?" Melihat ekspresi Zulfa yang tampak gembira, Zahira juga turut gembira.
"Iya, rame banget disini." Melihat kondisi sekitar.
Ini merupakan pertama kalinya Zulfa menginjakkan kaki di Univeristas. Zulfa memang tidak seberuntung Zahira, tapi bukankah setiap orang memiliki proses kehidupannya masing-masing. Sabar dan ikhlas adalah kunci yang harus tertanam dalam hati.
Zahira mengajak Zulfa untuk berkeliling kampus sebentar sebelum masuk kelas. Setiap kali melintasi gedung baru, Zahira menceritakan kepada Zulfa tentang nama gedung, fungsi gedung, digunakan untuk apa gedung tersebut, dan lain sebagainya. Zulfa mendengar dengan sakasama setiap kali Zahira memberi penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Hati ✔️ (Part Lengkap)
RomansaDihadapanmu aku lebih suka diam dan tidak banyak berkutik. Hanya saja dihadapan Tuhan, pada sujud terakhir di sepertiga malam, aku terus menceritakan nama yang entah hatinya untuk siapa, Berbisik hingga berisik mungkin membuat Tuhan terusik. Sebaga...