47. Penyempurna

1.6K 125 10
                                    

Happy Reading 🌺

☘☘☘☘☘

Laki-laki dan perempuan di ciptakan untuk saling menyempurnakan, jadi nggapapa kalau kamu tidak sempurna, karena aku juga tidak sempurna, tapi aku merasa sempurna jika ada kamu bersamaku, kamu penyempurnaku. Dan izinkan aku untuk menjadi penyempurnamu.

☘☘☘☘☘

Pagi-pagi sekali, Zahira sudah kelagapan mempersiapkan dirinya sendiri untuk kuliah. Mulai dari menyiapkan buku, memilih baju, dan lain sebagainya, sedangkan Zidan membantu menyiapkan flatshoes yang akan di pakai oleh Zahira. Sebisa mungkin akan Zidan lakukan apapun yang bisa membuat Zahira terbantu, walaupun hanya sebatas hal-hal kecil.
"Jangan tergesah-gesah seperti itu Zahira !." Saran Zidan ketika melihat Zahira kebingungan, panik.

"Gimana nggak tergesah-gesah Mas Zidan ? Dosennya baru mengabari beberapa menit yang lalu kalau jam kuliahnya di majuin." Raut wajahnya menampakkan kekesalan.

Jam pertama yang seharusnya dimulai pukul 08.00 WIB kini di majukan menjadi pukul 06.30 WIB atas perintah Dosen pengampunya, hal yang mengakibatkan Zahira sedikit kesal adalah kenapa Dosennya baru mengabari pukul 06.15 WIB ? Sedangkan perjalanan dari rumah Zahira ke kampus memerlukan waktu tiga puluh menit. Beberapa mahasiswa sudah melakukan protes, tapi Dosennya tetap tidak merubah keputusannya, ia tidak mau menerima alasan apapun dari mahasiswanya.

"Mas Zidan ayo anterin Zahira !." Dengan menenteng flat shoes di tangan kirinya.

"Dipakai dulu itu flat shoesnya." Zidan berjalan mendekat ke arah Zahira dengan membawa kunci mobil di tangannya.

"Keburu telat Mas Zidan ! Zahira pakai di mobil saja." Diambang pintu, berharap segera bisa naik mobil.

"Sudah pamitan sama Abi belum ?." Tanya Zidan.

"Astagfirullah." Menepuk keningnya pelan.

Seketika Zahira berlari ke taman belakang rumah untuk menemui Abinya, taman belakang rumah, tempat dimana Pak Ridwan sedang melakukan olahraga ringan dengan berlari-lari kecil mengitari taman Setelah berpamitan, Zahira langsung kembali menemui Zidan.

"Mas Zidan ? Ayo berangkat !." Pandangannya mencari ke penjuru ruangan tapi tidak ada sosok Zidan disana.

Dari arah ruang makan, Zidan memperhatikan tingkah laku istrinya dari jauh sambil menggeleng-gelengkan kepala, berjalan mendekat sambil memberikan sesuatu kepada Zahira.

"Untukmu, buat sarapan, menjaga kesehatan juga penting." Memberikan wadah bekal makanan berbentuk persegi berwarna biru.

"Nggak bisa bawa ya? Aku bawakan dulu, nanti bisa dimakan di dalam mobi." Ucap Zidan sambil berjalan menuju mobil, di ikuti Zahira di belakangnya.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang membuat Zahira sedikit kesulitan memakai flat shoesnya, tapi Zahira juga buru-buru, tidak bisa jika mobil dilajukan pelan, saat hendak memakai flat shoes sebelah kiri, tubuh Zahira tergoyang ke kanan dan ke kiri, dengan sigap Zidan mengulurkan lengannya agar bisa di buat pegangan oleh Zahira.

"Sudah Mas, terimakasih." Kini flat shoes sudah terpakai sempurna di kaki Zahira.

"Bekalnya." Kata Zidan mengingatkan.

Imam Hati ✔️ (Part Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang