Harry memarkirkan mobilnya di depan sebuah club malam. Aku hanya menatap kosong kearah tempat itu dengan penuh pertanyaan lagi dihatiku. Apa selanjutnya Harry akan mengajaku masuk kedalam?
Oke ini gila, club malam bukanlah tempat gadis semacam diriku. Not badgirl.
“Kenapa kau melamun? Heran mengapa aku membawamu ke tempat ini?”
“Untuk apa kau membawaku kesini?”
“Kau sendiri yang pernah bilang jika kau akan mengikuti seluruh kegiatan yang setiap hari ku lakukan. Jika aku pergi kesini tentunya kau juga harus ikut kan?”
Skakmat. Lidahku terasa kelu.
“Tapi tidak ke tempat seperti ini juga, Harry. It's not me.” Aku ingin membuka pintu mobil namun Harry dengan cepat menahan pergelangan tanganku.
“Kau berani kabur dariku?” sorot mata Harry kembali tajam. Bahkan dengan menatap matanya saja sudah membuat bulu kudukku merinding.
“Kita turun!” Harry melepaskan tanganku. Lalu ia turun dari mobil terlebih dahulu.
Aku menarik nafasku berulang kali hingga aku telah merasa tenang. Setelah itu aku pun menyusul Harry keluar.Harry menoleh kearahku lalu mengangguk. Seakan memberiku isyarat untuk mengikuti jejaknya di belakang.
Tidak ada pilihan lain, dengan berat hati ku langkahkan kakiku masuk kedalam club malam itu. Sudah kuduga tempat ini jauh lebih buruk dibandingkan arena balap yang pernah aku datangi tempo lalu. Disini adalah tempat orang minum, mabuk, merokok, menari-nari tidak jelas bahkan banyak ada pasangan yang bercumbu.
Astaga ini gila.
“Harry, kau sudah datang, sayang.” Ku lihat Losie mendekati Harry. Lalu ia mengecup singkat bibir Harry.
“Aku selalu menepati janji.” Harry kembali memberi kecupan pada bibir Losie. Muak, ya, aku muak.
Sekarang ku lihat sorot mata Losie menatapku tajam. Aku yakin Losie pasti heran melihat keberadaanku disini.
“Kau membawa gadis nerd ini, sayang?” Losie menoleh kearah Harry lalu memandangku dengan tatapan geli.
Harry membisikan susuatu ditelinga Losie. Entah apa yang Harry katakan sampai Losie tertawa puas setelah mendengarnya. Jebakan baru lagi dan aku sudah kebal.
“Ayo ikut kita.” perintah Losie.
Dengan berat hati aku harus mengikuti Losie yang Harry yang sepertinya ingin mencari tempat duduk. Suara disini sangatlah bising. Jika terlebih lama berada disini ku yakin gendang telingaku bisa pecah. Ku lihat Harry dan Losie duduk disalah satu sofa yang berada di pojok. Aku pun ikut duduk disana namun tetap menjaga jarak.
Yang tidak pernahku duga mereka malah melanjutkan ciuman mereka disana. Disini cukup liar dan panas, aku semakin muak.
“Bagaimana kalau kita minum?” suara Harry kembali terdengar.
Harry sedang menuangkan minuman yang ada di dalam sebuah botol kaca ke dalam tiga gelas. Minuman itu terlihat bening seperti air biasa namun aku yakin minuman itu mengandung alkohol yang berkadar tinggi. Aku buru-buru memalingkan wajah ketika Losie melirik kearahku. Aku yakin ada sesuatu yang tidak beres setelah ini.
“Ini untukmu, ayo minum.” Harry menyodorkan segelas minuman itu padaku.
“Aku tidak minum.” kataku pelan.
“Kau jangan munafik, Clarisa. Coba saja sekali, setelah itu aku yakin kau akan ketagihan.” sahut Losie sambil meneguk minuman yang ada digelasnya itu hingga habis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere
Fanfiction"When you show up my world. At the time I learned love" - Clarisa Lie Rasela.