Chapter 34

2K 221 1
                                    

Aku melihat Niall memutar bola matanya kesana kemari. Dia terlihat sedang berfikir keras namun sebisa mungkin dia memperlihatkan sikap tenangnya didepanku. Aku terus menatapnya seakan menunggunya untuk berbicara. Dengan lembut aku menyentuh kedua tangannya yang berada diatas lutut.

"Jawab Niall, aku hanya ingin kau berkata jujur padaku"

"Sungguh, aku tidak ada mengatakan apapun padanya. Aku hanya mengambilmu darinya ketika kau tertidur. Kami tidak membuat keributan dirumah sakit. Jika benar aku membuat masalah pasti keributan kami akan menganggu tidurmu"

Aku kembali diam setelah mendengar pernyataan darinya. Ada benarnya apa yang dikatakan Niall, jika benar mereka berseteru pasti aku bisa mendengarnya dikala tidur. Ada sedikit kekecewaan dihatiku karena mungkin mengusirku tadi memang keinginan dari diri Harry sendiri.

"Harry mengatakan apa padamu?"

"Tidak ada. Dia hanya mengusirku dari rumah sakit"

"Harry berani mengusirmu?" tanya Niall meninggikan volume suaranya beberapa oktav. Dia membelakan mata lebar seperti tak percaya dengan apa yang aku ucapkan. Aku menggangguk perlahan.

"Ya. Aku sendiri tidak tahu mengapa Harry bersikap sangat aneh padaku hari ini. Seperti ada sesuatu yang Harry sembunyikan dariku"

"Lalu keanehan sikap Harry itu kau sangkut pautkan kepadaku?"

"Bukan seperti itu maksudku, aku hanya bertanya kemarin malam itu terjadi apa saja disaat kau bertemu Harry dirumah sakit"

"Aku bersungguh-sungguh, aku tidak ada mengatakan apapun pada Harry. Mungkin saja Harry berubah karena dia sudah sadar jika tidak seharusnya dia berada didekatmu karena kau adalah kekasihku"

"Bagaimana kau bisa menjemputku lalu membawaku pulang kemarin malam?"

"Aku khawatir padamu, kau tidak membalas panggilangku kemarin malam. Aku sangat takut terjadi apa-apa padamu. Aku menghubungi Ibumu dan dia yang memberitahu dimana Ayah Harry dirawat. Setelah itu aku menyusulmu kesana"

"Lalu?"

"Hatiku sedikit sakit ketika melihatmu sedang tertidur dipundak Harry. Kalian berpelukan dan terlihat begitu tenang. Aku membangunkan Harry tetapi tetap membuatmu terjaga dalam tidurmu"

"Harry tidak berkata apa-apa padamu?"

"Hanya pembicaraan kecil, aku juga tidak ingin berbasa-basi dengannya lebih lama. Dan secepat mungkin aku mengendarai mobilku agar kau bisa tidur nyenyak didalam kamarmu"

Aku menarik rambutku kebelakang secara acak. Niall mendengus kesal sambil menempelkan punggungnya dipinggir sofa. Aku tidak tahu harus bersikap apa sekarang. Mungkin aku memang salah telah menuduh Niall yang bukan-bukan. Padahal belum tentu juga perubahan sikap Harry itu karena Niall. Mungkin saja itu memang keinginannya sendiri dan wajar saja Harry lebih memilih Loise.

"Maaf, aku tidak bermaksud menuduhmu", aku mengenggam tangan kanan Niall yang berada diatas lututnya. Niall menoleh dan setelah itu aku mendapatkan sebuah senyuman.

"Kau tidak perlu meminta maaf, aku mengerti"

Aku langsung menarik Niall kedalam pelukanku. Rasa bersalah begitu menghantuiku saat ini, aku bodoh telah menuduh kekasihku sendiri. Seharusnya Niall lah yang lebih bisa aku percaya bukan Harry. Harry hanya menganggapku teman ketika dia membutuhkanku saja. Entah mengapa rasanya begitu sakit ketika mengingat sentakan Harry padaku saat dirumah sakit tadi.

"Harry menyakitimu lagi?" tanya Niall seraya melepaskan pelukanku. Niall menghapus air mata yang telah membahasi pipiku tanpa aku sadari.

"Tidak. Aku hanya kecewa pada diriku sendiri karena aku sudah berfikir buruk terhadapmu"

SincereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang