Membuntuti mobil Harry dari belakang. Baik, ini adalah hal gila yang kulakukan untuk pertama kalinya.
Jalanan kota London hari ini tidak terlalu padat. Mungkin di siang menuju sore ini semua orang masih terlelap dibalik selimutnya. Aku melajukan mobilku lebih cepat hingga ku dapati mobil berwarna putih yang sedikit familiar dimataku. Itu mobil Harry.
Ku akui Harry memang ahli dalam mengendarai mobil. Bukti, aku hampir beberapa kali menabrak kendaraan lain hanya agar tak tertinggal jejak mobilnya. Hingga akhirnya kudengar ponselku berdering di dalam tas. Sangat menganggu konsentariku menyetir.
“Hallo..” ucapku setelah menempelkan ponselku ditelinga dengan tangan kiriku sedangkan tangan kananku masih terus menggenggam stir mobil.
“Kau sedang dimana?” tanya si penelepon yang kurasa itu adalah suara Niall. Mengapa Niall menelepon disaat yang tidak tepat?
“Aku sedang diperjalanan. Ada apa?”
Dan tiba-tiba sebuah mobil dengan arah yang berlawanan melaju kearahku. Membuat aku membanting stir mobil kearah samping dan mobilku menabrak trotoar jalan. Astaga.
“Aw!” ringisku karena kepalaku membentur stir mobil cukup keras.
Ku husap keningku beberapa kali untuk mengurangi rasa sakit. Untung saja ini tidak berdarah. Ku raih ponselku yang terjatuh di bawah. Sebelum aku menempelkan ponselku ditelinga, aku dapat mendengar suara Niall yang sepertinya khawatir.
“Clarisa, ayo jawab. Terjadi sesuatu disana? Kau baik-baik saja kan?”
“Hanya kesalahan kecil, Niall. Aku terlalu mengebut tadi. Tapi aku tidak apa-apa, kok.”
“Berhati-hatilah, sayang. Aku tidak ingin terjadi hal buruk padamu. Baiklah kalau begitu kau berkendara saja dulu. Setelah tiba dirumah hubungi aku lagi.”
“Ya, Niall. Terimakasih sudah mengerti. I love you.”
‘TIN!’
Bunyi bel itu membuatku cepat-cepat memasukan ponselku kedalam tas. Semua kendaraan yang ada dibelakang mobilku sudah protes karena aku menghalangi jalan mereka.
Aku menarik nafasku sebelum kembali mengendari mobilku. Mobil Harry sudah tidak kudapati lagi. Sial, aku hampir mati karena Harry. Tapi aku harus menemukannya. Feelingku berkata jika Harry masih berada di daerah sekitar sini.
Ku putari jalan beberapa kali namun hasilnya nihil. Aku tidak menemukan mobil Harry padahal langit sudah mulai gelap. Sampai aku menghentikan mobilku dipinggir jalan untuk beristirahat sejenak lalu berfikir dimana aku bisa menemukan Harry selanjutnya.
Mataku terpaku pada mobil putih yang terparkir didepan sebuah rumah mewah. Mobil sport berwarna putih. Kurasa itu mobil Harry walau aku tidak yakin karena aku tidak hafal plat mobilnya.
Ku lihat seorang gadis membuka pintu gerbang. Gadis yang hanya bisa kulihat rambutnya berwarna pirang dengan pakaiannya yang tampak kekurangan bahan itu. Losie dan Harry. Itu mereka, aku menemukannya.
Mereka masuk kedalam mobil namun sebelumnya aku melihat kejadian yang seharusnya tak ku lihat, Harry dan Losie berciuman. Ya Tuhan, bahkan ini dipinggir jalan. Aku merasa belum cukup umur.
Mobil Harry melaju dan aku mengikutinya dari belakang. Tapi kemana mereka akan pergi?
Hingga akhirnya pertanyaanku terjawab. Mobil Harry berhenti di pinggir jalan, dimana ada banyak orang dengan suasana liar. Cahaya lampu warna-warni menyilaukan mata. Ku fikir ini adalah sebuah arena balap dan ini bukan tempat yang baik untukku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere
Fanfiction"When you show up my world. At the time I learned love" - Clarisa Lie Rasela.