Chapter 47

1.9K 182 6
                                    

Pagi yang sangat cerah, sinar matahari yang benderang melalui celah jendela kamarku membuatku tersenyum kecil. Itu membuatku sedikit merasa senang karena belakangan ini aku hampir tak pernah melalukannya.

Ini merupakan hari pertama dimana aku telah merubah hidupku yang semula sempat kacau hanya karena masalah perasaan saja. Semangat kudapatkan dari hati kecilku, mulai detik ini aku akan mulai menjadi Clarisa seperti dulu, Clarisa yang cerita dan penuh tawa.

Sedikit tidak aku sudah melupakan kejadian belakangan ini, seperti pertengkaranku dengan Harry beberapa minggu yang lalu dan kejadian singkat yang aku alami di pesta Louis bersama Harry beberapa pada saat beberapa waktu yang lalu.

Kufikir aku memang harus melepaskan semuanya dan setidaknya aku memiliki semangat untuk itu. Hati kecilku pun terus bergumam tak kalah semangatnya denganku.

Perlahan aki mulai menuruni anak tangga setelah siap dengan pakaian dan barang-barangku untuk pergi ke kampus. Ku lihat Ibu dan Niall yang berada dimeja makan, tampak sedang berbincang-bincang.

Sudah menjadi kebiasaan Niall berada dirumahku setiap paginya, ikut sarapan bersamaku dan Ibu lalu mengantarku dan menjemputku dari kampus. Sikap Niall berubah manis belakangan ini dan aku menyukai perubahan hidupku.

"Sayang, Ibu sudah menyiapkan konsep untuk pesta. Tempat mana yang akan kau pilih?" Ibu memberikanku banyak lembaran brosur yang berisi foto tempat-tempat yang sangat indah.

Aku sempat membolak-baliknya sebentar dan herannya mengapa ibu menawarkan sebuah brosur promosi untukku. Akhirnya kuletakan semua brosur itu diatas meja, "Untuk apa tempat-tempat ini?"

"Kau baru akan menginjak usia 19 tahun dan kau sudah begitu pikun. Dua hari lagi ulang tahunmu sayang. Ibu dan Niall sedang mempersiapkan semuanya."

Sialan, mengapa bisa aku lupa akan hari ulang tahunku sendiri?

"Kau masih banyak fikiran?" Niall berjalan menghampiri kursi yang aku duduki. Tangannya menghelus puncak kepalaku dan aku menggeleng sambil tersenyum padanya. Niall kembali membuka lembaran brosur tersebut sambil memberiku saran disetiap tempat ada disana.

"Well, konsep apa yang akan kau pilih? Kita merayakan di restaurant, di kebun atau dimana?" tanya Ibu.

Aku mendenguskan nafasku lalu kulempar kembali semua brosur itu ke atas meja namun masih dalam keadaan rapi. Niall menyerngit kaget dan aku hanya tersenyum bergantian kearah Ibu dan Niall.

"Dengar, Clarisa akan 19 tahun. Clarisa bukan anak kecil lagi yang ulang tahunnya perlu dirayakan seperti ini. Oke, Clarisa memilih merayakan dirumah saja. Well, rumah ini cukup luas untuk menampung acara ulang tahun."

"Akan lebih baik jika kita merayakannya diluar. Tamu yang akan ditampung bisa lebih banyak, Risa."

"Jika Ibu terus memaksaku seperti itu, lebih baik ulang tahunku tidak perlu dirayakan." Aku melipat kedua tanganku didepan dada sambil bertatapan sinis pada mereka.

"Baiklah, aku dan Ibumu tidak akan memaksamu. Kita akan membuat rumah ini menjadi tempat acara yang sangat indah. Kau lihat saja nanti." Niall mengecup singkat pipiku sebelum dia beranjak duduk dikursinya sendiri.

"Hari ini kau harus menyebarkan undangan ini ke seluruh mahasiswa yang ada dikampus. Ibu ingin pesta ulang tahunmu ramai."

Aku sedikit tersedak ketika meminum susu putihku, "Aku bahkan tidak mengenal semua mahasiswa yang ada dikampusku. Lebih baik kita mengundang teman-temanku saja ya, Bu. Ayolah"

"Kau memang tidak mengenal semua mahasiswa dikampusmu namun mereka semua mengenalmu. Kau itu terkenal dikampus, aku mengetahui cerita itu dari Glisa dan Sabila. Tentu saja, siapa yang tidak tahu kekasih seorang Niall Horan." ucapnya dengan bangga.

SincereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang