Chapter 17

1.9K 238 0
                                    

Selama dirumah Harry, kami hanya melakukan aktivitas yang membosankan. Harry sibuk memainkan video game sambil duduk diatas karpet sedangkan aku menidurkan tubuhku ditas sofa sambil memainkan game diposelku.

Semenjak pembicaraan kita di dalam mobil tadi, kami menjadi sedikit canggung. Terutama aku. Aku lah korbannya dan aku tidak ingin bicara dengannya.

“Harry aku ingin pulang.”

Aku mengubah posisiku menjadi duduk. Tubuhku sedikit pegal akibat tidur disofa terlalu lama. Aku memperhatikan Harry yang masih sibuk bermain bahkan dia tidak menghiraukanku yang sedang berbicara.

“Harry aku bilang, aku ingin pulang.”

“Lalu?”

“Kau harus mengantarku pulang. Kau yang membawaku kesini, bodoh.” Harry menghentikan permainannya sebentar lalu menoleh kearahku. “Jam delapan malam. Aku sudah empat jam berada dirumahmu yang membosankan ini."

“Namun selama empat jam kau hanya tidur disofa dan mengabaikanku.”

“Dan hari ini kau membuat moodku hancur, Harry. Cepat antar aku pulang.”

Aku bangkit sambil mengambil tas dan bukuku yang ada diatas meja. Suara deringan ponsel terdengar. Awalnya ku fikir itu ponselku namun nada deringnya berbeda. Itu ponsel milik Harry dan ia berjalan beberapa langkah menjauh dariku untuk mengangkat teleponnya.

Aku melipat kedua tanganku di depan dada. Berusaha sabar untuk menunggu Harry yang masih asik menelepon. Sial, berapa lama lagi aku harus berdiri disini?

“Aku akan mengantarmu pulang namun setelah urusanku selesai.”

Harry berjalan kearahku setelah memasukan ponselnya ke saku celana. Lalu ia meraih jaketnya yang ada dipinggir sofa dan menggunakannya dengan cepat.

“Jika kau mau pergi silahkan saja. Tetapi kau harus mengantarku pulang terlebih dahulu.”

“Kau harus ikut denganku dan setelah itu aku akan mengantarmu pulang.”

“Tidak. Kau selesaikan saja urusanmu sendiri.”

“Atau kau akan menungguku disini sampai aku pulang? Ayo, pilih.” Harry menaikan satu alisnya. Sial, aku tidak bisa berbuat apa-apa.

“Oke, aku ikut” ucapku dengan penuh penekanan disetiap katanya. Harry pun menarik tanganku untuk keluar dari dalam rumahnya.

Aku berhenti sebentar di depan pintu mobil yang ia bukakan untukku, “Kita mau kemana? Sebenarnya aku harus langsung pulang karena ada tugas kampus yang harus aku selesaikan untuk besok.”

“Ikut saja, hanya sebentar. Aku janji, tidak akan lama.” Harry mendorong tubuhku agar masuk ke dalam mobil. Dan sialnya aku menuruti maunya.

Dengan cepat Harry langsung menancap gas menuju sebuah tempat yang masih dirahasiakan. Selama diperjalanan masih saja hening karena tidak ada yang memulai pembicaraan. Aku masih tidak ingin bicara dengan pria menyebalkan ini. Hingga akhirnya Harry menghentikan mobilnya dan mataku membelalak lebar melihatnya.

“Apa? Tempat ini lagi?” kejutku saat Harry benar-benar memarkirkan mobilnya dipinggir club malam yang pernah kita datangi dulu. "Tidak!"

“Aku ingin bertemu Losie dan teman-temanku. Hanya sebentar, Clar.”

“Aku tidak ikut. Aku tidak ingin hal buruk itu terjadi lagi.”

Aku berusaha melepas sabuk pengaman dan ingin keluar dari mobil. Namun Harry menahan tanganku.

“Sebentar saja, Clarisa. Aku janji, aku tidak akan lama. Dan tidak akan ada hal buruk yang menimpamu lagi karena aku akan melindungimu.”

“Aku tidak percaya padamu.”

SincereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang