[1] Bubble Gum ; Lalisa ✓

- Batu es.

Lisa lagi badmood, dari tadi hanya diam tanpa tau bahwa kekasihnya yang menatapnya dingin. Suga, cowok itu sudah lama berdiri didepan pintu rumah Lisa.

Sambil membawa kantong keresek hitam yang entah isinya apa, saya pun tidak tau. Yang pasti, Suga sudah berdiri disana hampir setengah jam.

"Dasar batu es, jadi cowok gak pekaan banget sih. Ihh, gemessss!" Lisa melampiaskan kekesalannya pada bantal shofa.

Jadi begini, sekitar setengah jam yang lalu. Lisa mengkode Suga, untuk dibelikan sate jihop yang kebetulan berjualan didepan gang rumahnya. Tapi, inilah yang terjadi...

Suga♥

Ga, aku pengen makan sate nih.|
Laper banget, beliin ya...|

|Gk bs, ak sbk.

Gussti! Singkat banget sih|
Ayo dong, masa tega pacarnya kelaparan?|

|Lgi ngrjain tgs, Sa.
|Grb aj, ak yng byr.

Ihh, kok gitu sih:(|

Dan setelah itu, tak ada balas apapun dari Suga. Bahkan pesan terakhir Lisa pun, belum dibaca cowok dingin itu sampai sekarang.

"Sa? Aku pegel, boleh masuk?"

Lisa langsung menoleh kebelakang, kemudian membelakkan matanya tak percaya. "GAGA?!" teriaknya heboh.

"Ngapain kamu kesini?" ujar Lisa lagi, dengan nada yang pura-pura cuek. Suga menghela nafas, "Nih, sate jihop." lalu meletakkan keresek hitam tersebut dimeja ruang tengah, dan menyajikan di atas piring.

Suga beralih, duduk disebelah Lisa dengan wajah yang masih setia datar. "Dimakan gih, katanya laper." mata Lisa berkaca-kaca, ia pikir Suga memang tak peduli.

Tepat setelah pesan terakhir Lisa, Suga memutuskan untuk membelikan Lisa sate. Karena dia tak tega, jika kekasihnya kelaparan. Apalagi, Lisa hanya sendirian.

Tak butuh waktu lama, lima belas menit ia sampai. Suga membuka pintu rumah Lisa tanpa ragu, dan melihat kekasihnya sedang terdiam di ruang tengah. Untung rumahnya tak dimaling.

Dan pada saat itu juga, Suga memilih menunggu kekasihnya selesai mengomel. Hingga, berdiam diri didepan pintu sampai setengah jam.

"Gaga...kamu kok sweet banget sih?"

"Memang, makasih."

------

AWOKWOK, SUGA NIH GUYS.