[1] Bubble Gum ; Lalisa ✓

- Waiting for you.

“Aku kangen kamu, Lis.”

Kris melepaskan pelukan, kemudian tangannya terulur untuk mengacak poni Lisa dengan gemas. “Ini beneran kamu, Kris?” tanya Lisa. Wajar saja, gadis itu masih shock.

“Yeah, ini beneran aku. Mantan pacar kamu, tiga tahun yang lalu.” jawab Kris.

Lisa benar-benar bahagia, salah jika selama putus dari Kris ia mencari laki-laki lain dan menikahinya. Lisa bahkan tak pernah mau niat untuk menjalin hubungan lagi, setelah ia dan Kris putus.

Begitupula dengan Kris, laki-laki itu masih sangat amat menyayangi Lisa. Selama putus, Kris selalu memikirkan Lisa. Dan kedatangannya hari ini, menyangkut masa depan mereka.

“Yaudah, masuk dulu.”

Lisa mempersilahkan Kris untuk masuk. Sementara dirinya pamit membuatkan hidangan. Semoga saja, orang tua Lisa tak turun ke bawah lebih awal.

“Loh, Kris?” suara Mamah, menggema.

Kris beranjak, lalu menunduk hormat pada kedua orang tua Lisa yang menatapnya shock. Jas hitam rapih, sepatu mahal yang mengkilap, adalah perubahan dari penampilan Kris.

Ayah tersenyum, pria paruh baya itu menghampiri Kris lalu menepuk pundak tegap sang lelaki. “Kamu hebat, benar-benar lelaki sejati. Maafkan Ayah...”

Tak lama, Lisa datang dari balik dapur membawa nampan berisikan camilan dan teh hangat--kesukaan Kris. Tentu saja ia masih ingat, Lisa tak benar-benar melupakan Kris dengan mudah. Sulit rasanya.

“Jadi, kedatangan saya kesini ingin melamar Lisa. Saya pikir, harta saya akan cukup membahagiakan Lisa.”

Lisa merasa sedikit tersinggung, tapi ia mengerti. Mungkin saja, Kris masih merasa terhina. Ayah Lisa terkekeh, “Itu gak akan mempan, karena selama ini saya sadar. Kalau kebahagiaan anak saya ada di kamu, bukan hartamu.” Lisa tersenyum cerah.

Ia bisa melihat ketulusan dimata sang ayah, saat mengucapkan kalimat tersebut. Kris mengangguk, dia bersyukur jika ayah Lisa sudah menerimanya.

“Jadi, kapan kalian bulan madu?”

“Ayah, nikah aja belum!”

Mamah dan Kris terkekeh kompak, kali pertama Kris tertawa bersama keluarga Lisa. Dibanding dulu, jangkan tertawa, mengobrol saja kedua orang tua Lisa tidak akan mau.

“Minggu depan kalian nikah.” 

---------

Part end.
Nanti malam aku update chapter baru lagi, ini lagi nyari plot.

Dadah sahabat kekeyie~~~
Awowkwoekww