[1] Bubble Gum ; Lalisa ✓

- Hold on with you

"JUNGWOO!"

Lisa tak peduli dengan dimana ia berada sekarang, gadis itu berlari menuju pintu ruang operasi yang didalamnya Jungwoo sedang terbaring lemah.

Kalista memeluk Lisa, mengusap lembut rambut kekasih dari anaknya itu. Sementara Lisa, tangisnya semakin pecah dan dadanya terasa kembang kempis.

Jungwoo kecelakaan, laki-laki tak bersalah itu ditabrak sebuah truk pasir yang melaju kencang. Jungwoo bahkan tak menaiki kendaraan, ia hanyalah pejalan kaki.

"Jungwoo gak papa, udah jangan nangis yah." ujar Kalista menenangkan, disana terdapat keluarga Jungwoo yang juga sama terpukulnya.

Beberapa menit berlalu, ruang operasi terbuka bersamaan dengan keluar nya seorang dokter dan perawat. "Dengan keluarga, Jungwoo Alantas?" ayah Jungwoo mendekat.

Sang dokter nampak murung, Lisa yang melihatnya hampir menangis. "Maaf, Jungwoo kehilangan kaki sebelah kanannya. Dan nanti malam, dia harus di imputasi." Lisa melemas, begitu juga dengan Kalista.

"Lis?"

Dua hari yang lalu, sejak dua bulan Jungwoo dinyatakan koma. Laki-laki itu kembali sadar, dan betapa sangat bahagianya Lisa pada saat itu.

Lisa menoleh, "Ya? Ada apa, hm?" tanyanya lembut. Gadis itu sedang membuatkan bubur, untuk makan siang Jungwoo. Seperti, dua hari sebelumnya.

"Sini deh." perintah Jungwoo sambil melambaikan tangannya, dan mau tak mau Lisa datang menghampiri. Padahal, ia belum selesai membuat bubur.

Lisa mendekat, menatap kekasih nya lembut. Jungwoo tersenyum, lalu menarik kepala Lisa pelan dan mencium bibir gadisnya.

Tak berlangsung lama, karena Jungwoo tak mau nanti dirinya khilaf. Lisa membelakkan matanya, "Uwoo?" ujarnya kaku.

Jungwoo tertawa, meraih tangan Lisa dan menciumnya. "Makasih, udah mau nungguin aku sadar." ucapnya tulus dari hati, Lisa menangis haru.

Perjuangannya tak sia-sia selama dua bulan, Jungwoo menetapati janjinya untuk tetap bertahan. Lisa bangga, karena bisa menemani Jungwoo melewati masa sulitnya.

"I love you."

"Very very, i love you!"

------

Satu kata untuk chapter ini. ANJAY.
Aku yang buat, aku juga yang baper.

-yanira.