Hadiah

1.9K 92 0
                                        

   Bel pulang berbunyi, kini Alyena sedang mengemas buku-bukunya yang selalu ia simpan di kolong meja.
"Al, duluan yahh?!" Kata keysa.

"Iya sya hati-hati"

"Gue juga duluan ya All" Susul Manda.

"Eh iya man, bae-bae lo" Kata Alyena menggunakan bahasa anak jaksel.

"Weesss ngeri kali aku" Jawab Manda, Alyena hanya tertawa kecil.

   Ketika sudah beres, Ia keluar kelas mencari Faro yang biasanya sudah ada di depan kelasnya namun kini ia tak ada.
"Lohh kak Zai kemana ya??" Tanya Alyena. Kemudian Alyena menelfon Faro daaaannnn ya tersambung.
"Halo kak? Kak Zai lagi dimana? Zha udah di depan kelas tapi kak Zai gak ada"

"Iya, bentar gue kesana"

"Oke Zha tungguin"

   Alyena menutup telefon tersebut dan menunggu kedatangan Faro. Tak lama kemudian Faro datang.
"Kak Zai abis dari mana?" Tanya Alyena.

"Dari belakang, yuk!" Ajak Faro.
Kemudian mereka pergi dari sekolah dan Faro melajukan motornya ke rumah Alyena.

   Ketika diperjalanan Faro memutuskan untuk mengajak Alyena ke cafe terlebih dahulu.
Sesampainya di cafe, Alyena terkejut.
"Lohh kak, kok ke Cafe si?" Tanya Alyena heran.

"Ada yang mau gue omongin" Jawab Faro, Alyena hanya manggut-manggut tanda mengerti. Kemudian mereka masuk ke dalam Cafe tersebut dan duduk di kursi dekat jendela besar tempat Favorit Faro.
"Mau pesen apa?" Tanya Faro.

"Nggak deh kak gak usah, kak Zai mau ngomong apa?"

"Loe ngapain tadi sama Fernanda berdua di pinggir lapang??" Tanya Faro to the point yang membuat mood Alyena menjadi buruk.

"Tadi Fernanda bantuin Zha. Zha lagi olahraga lari gak pake lensa trus kesandung, pas banget si Fernanda lagi lewat jadinya dia bantuin Zha"

"Gitu doang?"

"Iya kak"

"Trus apa maksudnya dia ngasih minum sama loe??"

"Ya Zha gak tau kak"

"Loe bilang gak tau Zha??? Itu tuh bentuk perhatian kecil! Gue udah bilang kalo Fernanda itu suka Zha sama loe!!" Kata Faro menaikan Nada bicaranya.

"Udah Zha mau pulang aja" Kata Alyena yang kesal dan berdiri dari duduknya. Sebelum Alyena pergi tangannya dicekal oleh Faro.

"Zha udah pernah bilang sama kak Zai, Zha itu anggep Fernanda itu temen doang!" Kata Alyena dengan Nada lumayan tinggi.

"Tapi dia gak nganggep loe temen Zha!!"

"Zha juga udah pernah bilangkan sama kak Zai?? Percaya kak percaya sama Zha, apa susah kak untuk percaya sama Zha??"

"Gue udah coba! Tapi banyak banget cobaanya, dari mulai loe dideketin Farhan dan sekarang Fernanda! Loe harusnya kalo mau apa-apa bilang sama gue, kalo loe bilang ini gak bakalan terjadi Zha!!"

"Loe bisa gak si gak deket² sama cowo HAH??" Lanjut Faro dengan nada tinggi dengan rahang yang menggeregas.

"Semua itu temen Zha, kalo kak Zai gak bisa nerima Zha udah Gak papa. Kalo kak Zai gak bisa percaya sama Zha udah gak papa" Kata Alyena menjatuhkan air matanya.

"Memang kak Zai itu masih belum sayang sama Zha! Untuk beberapa hari ini, gak usah kak Zai jagain Zha lagi, gak usah jemput sama antar Zha lagi!!!" Pinta Alyena dan pergi keluar Cafe dengan keadaan menangis.

"Zhaa"

"Zhaaaaa"

"Arggggghhhhhhh" Teriak Faro, Ia mengacak rambutnya frustasi.

Ketua MPK Vs Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang