Jangan memikirkan apa yang gak perlu dipikirkan!
Alyena kini sedang berada di kamarnya, tepatnya di balkon kamarnya. Kejadian di rumah sakit masih terngiang-ngiang dipikirannya. Banyak sekali pertanyaan yang ingin ia tanyakan kepada Faro. Tetapi gengsi menahan dirinya.
Kemudian keyna masuk ke dalam kamar Alyena. Ia kebingungan melihat putrinya yang melamun.
"Lyena?" Sapa keyna yang memberhentikan lamunan Alyena."Eh bunda, sejak kapan bunda disini?"
"Barusan. Kenapa kok pulang duluan???"
"Mmm,Tadi lyena kebelet hehe" Jawab Alyena gugup.
"Kan bukannya kamu dari toilet rumah sakit ya tadi??"
"Hehe, gak jadi tadi! Lyena Mau pake toilet di rumah aja" Elak Alyena.
"Ouh gitu, tadi bukannya Ada Faro kan di rumah sakit!"
"Iya bun" Jawab Alyena lesu.
"Ternyata lyena, Faro itu_____!"
"Udah bun, lyena lagi gak mau ngomongin kak Faro" Potong Alyena.
"Ya sudah, bunda Mau istirahat ya! Jangan ngelamun terus sayang"
"Iya bun, lyena gak ngelamun kok" Jawab Alyena dan keyna pergi dari kamar Alyena meninggalkan Alyena sendirian.
Karena merasa kesepian, Alyena mengambil novel yang belum Ia baca dan membacanya ditemani makanan ringan.
Hembusan angin menerpa tubuh dan rambutnya, yang membuat pembaca novel tersebut merasa nyaman dan lupa sama masalahnya.
___________________
Di pagi hari, sudah biasa Alyena bangun dan melakukan ritual paginya. Tak butuh waktu lama, Alyena sudah siap dengan seragam di tubuh nya, sepatu di kaki nya, ransel di punggungnya, bedak bayi di wajahnya dan jam tangan sebagai aksesoris ditangannya.
Karena merasa sudah siap, Alyena turun ke bawah. Hari ini seperti biasa, Ia sarapan hanya berdua saja bersama bundanya.
"Bun, tumben udah rapih??" Tanya Alyena sembari sarapan."Bunda berangkat pagi hari ini"
"Lyena boleh ikut gak bun??" Pinta Alyena.
"Kenapa emang??"
"Ya, lyena Mau ikut aja"
"Iya ayo aja! Cepet abisin dulu sarapan nya"
Lalu Alyena menghabiskan sarapan nya. Alyena belum bisa bertemu dengan Faro. Jika ia merasa punya masalah, ia ingin dibiarkan sendiri sampai masalahnya reda.
Jarak dari rumah ke sekolah Alyena cukup jauh namun jarak dari sekolah Alyena ke sekolah bundanya lebih jauh lagi. Maka dari itu, keyna tidak memasukan Alyena ke sekolah yang ia gurui karena alasan jarak nya yang cukup jauh. Toh Alyena juga tak ingin selalu bersama bundanya, ia harus mandiri.
Mereka berangkat sekolah dengan keyna yang menyetir mobilnya. Alyena hanya pokus dengan buku paket pelajarannya. Keyna mengerti mengapa Alyena berubah sikapnya.
Kayanya lagi Ada masalah deh sama Faro. Tapi ya udah lah, namanya juga anak muda
"Sayang, kamu gak boleh memikirkan apa yang gak perlu dipikirkan!kamu harus pokus terhadap sekolah kamu! Bunda gak melarang kamu dekat dengan siapapun, tapi asalkan tidak membebankan kamu dalam belajar. Bunda juga tau, kamu lagi punya masalah. Tapi sebaiknya jangan dipikirkan ya?? Kamu harus pokus" Tutur keyna.
"Iya bunda"
Sesampainya di depan sekolah, Alyena merapihkan seragam dan rambutnya kemudian menyalami tangan keyna dan keluar dari mobil.
"Dah bun! Hati-hati" Kata Alyena di depan kaca mobilnya yang terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua MPK Vs Ketua Osis
Teen Fiction"Loe gak ngerasa digantungkan sama gue???" Tanya Faro yang membuat Alyena tersedak. Jadi gimana kelanjutan cerita Alyena Dan Faro???apakah Faro akan menggantung hubungannya dengan ketua osisnya Alyena????Yuk baca!! Mari kita tingkatkan minat ba...