“Siapa yang menyakiti, suatu saat akan disakiti juga. Itulah cara kerja hukum alam.” - Max.
💦
Sepasang kaki jenjang melangkah dengan gemulai bak model papan atas yang terbiasa melakukan catwalk di red carpet. Tubuhnya yang tinggi semampai dengan lekukan sempurna mampu menyita perhatian kaum lelaki dan membuat kaum hawa iri terhadapnya.
Usai membeli kebutuhan rumah tangga ditemani Pak Samsul, Rachel berniat mampir membeli ayam goreng krispi kesukaan Sadewa dan mengajak lelaki itu makan siang bersama. Namun, iris hitamnya menangkap sebuah toko yang ramai dipadati pengunjung, terlihat dari tempat parkir yang menampung banyak kendaraan.
Penasaran, Rachel memutuskan untuk mengunjungi toko yang diberi nama Angel's Fashion. Tapi, kejadian tak diduga terjadi. Dari sekian banyak toko dan luasnya Kota Jakarta, ia dipertemukan dengan sosok yang sangat dibenci. Awalnya ia merasa tak ada masalah pribadi dengan mantan suaminya, tetapi mertuanya selalu membandingkan dirinya dengan wanita itu, alhasil ia berada di titik jenuh dan kebencian mulai timbul dalam hatinya.
Entah ide darimana, Rachel menjebak Samantha, menjebloskannya ke dalam lubang hitam tanpa ada yang bisa membantu. Satpam toko sempat hendak menelepon kepolisian, namun Rachel berkata bahwa itu tidak perlu. Ia telah menyelesaikan masalah itu secara baik-baik. Iya, baik menurut Rachel, belum tentu baik untuk Samantha.
Kini, dengan senyum semringah, Rachel berjalan santai melewati koridor perusahaan dengan cape menutupi pundaknya. Semua pegawai menatap hormat ke arahnya, bahkan ada yang menawarkan diri untuk mengantarkan ke kantor suaminya. Namun, lagi-lagi ia menolak.
Pintu lift terbuka di lantai lima. Karyawan yang berhadapan dengan Rachel, refleks menunduk dan memberi jalan. Suasana tidak begitu ramai, karena sedang jam makan siang, sehingga para karyawan menghabiskan waktu di kantin atau jajan di luar.
Rachel melepas kacamatanya ketika sampai di depan ruangan Sadewa. Tangan kirinya menggenggam kardus berisi makanan, sedang tangan kanannya meletakkan kacamata di atas kepalanya. Ia mengeluarkan ponsel dari clutch, membuka aplikasi kamera, lalu menatap pantulan dirinya pada kamera selfie, untuk memastikan jika make up masih paripurna.
“Sayaang—” Rachel menyambut sang suami dengan gembira, namun seketika kardus makannya terlepas dari genggaman tatkala iris hitamnya menangkap pemandangan yang menyakitkan. Tangannya yang masih menggenggam kenop pintu pun terasa kaku, tiba-tiba air bening menetes di sudut matanya.
Rachel melangkah dengan gontai, dilihatnya Sadewa sedang bercumbu mesra dengan sang sekretaris. Dua insan itu masih tak menyadari keberadaan Rachel. Tangannya mengepal, Rachel berusaha menguatkan diri. Ia mengatur deru napas, kemudian menghampiri Syakilla yang duduk di atas pangkuan Sadewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Bahtera, Satu Cinta • Trilogy Of Sadewa (COMPLETED)
Romansa[FOLLOW SEBELUM BACA] Baca Sadewa & Samantha dulu!! Genre: Romance - Dewasa | 21+ "Gue cuma pengin melampiaskan kangen ke lo, wajah yang selama ini gak bisa gue lupain." Sadewa hendak meraih tengkuk Samantha, namun ditepis. "Kalo waktu bisa diputar...