Kara mengetuk ngetuk pelipisnya menggunakan pulpen yang berada ditangan kirinya sambil menatap bukunya dengan berfikir keras.
Merasa lelah, kara menyandarkan badannya dikursi dan memutar mutar badannya hingga beberapa kali yang membuat dirinya pusing sendiri.
Kara menarik dirinya mendekat kearah meja belajar. Ia menatap bukunya sambil menghela napas pelan.
Malam ini rasanya kara sangat bosan, tidak ada yang dikerjakan karena semua tugas sekolahnya sudah selesai dikerjakan kemarin.
Kara mengangkat kedua tangannya keatas tinggi tinggi sambil mendongak "KUKER BANGET SI INI WOYY! KENAPA?!"
Sudah pukul sepuluh malam namun gadis ini belum merasakan kantuk sama sekali.
Kara meraih ponsel yang berada disebelah kanannya dan mencari kontak ashila. Barangkali sahabatnya itu belum tertidur. Kara menempelkan ponsel ditelinga sebelah kanannya menunggu ashila menjawab telpon darinya.
"Hal--?"
"Apasi ra? Ganggu ajasi ini gue lagi olahraga jantung juga!" Kata ashila menyela diseberang telpon sambil mendengus sebal karen aksi menonton drama koreanya terganggu.
Kara mengerucutkan bibirnya dengan wajah yang sedikit memelas"Gue kuker"
"BHAY!"
Pip!
Ashila menutup telpon sepihak yang membuat kara memaki ashila dalam hati.
Kara mendengus. Emang dasar ya antek antek oppa gabisa diganggu kayak orang yang sedang bertapa di goa goa keramat!
Kara berdiri, melangkahkan kakinya kearah ranjang dengan malas. Gadis itu menghempaskan tubuhnya diatas ranjang dan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut berharap agar dirinya bisa tertidur.
Namun setelah beberapa menit, kara kembali menyibak selimutnya menatap langit langit sambil mengerucutkan bibir bosan.
Kara berdiri diatas ranjang dan melompat turun. Ia melangkahkan kaki kearah pintu, bermaksud untuk keluar mencari kegiatan agar ia tidak dilanda penyakit kurang kerjaan.
Kara membuka pintu, mengintip kekanan seperti maling ayam. Pada saat kara menoleh kearah kiri, ia menemukan seorang pemuda yang baru saja keluar dari kamarnya sambil melihat jam yang berada ditangan kirinya.
Kara menarik menutup pintu, melangkahkan kakinya mendekat kearah pemuda yang masih berdiri didepan pintu sambil memainkan ponselnya.
"Kak fino" Sapa kara malu malu dengan kedua tangan yang menyilang dibelakang tubuhnya.
Fino yang dipanggil menoleh sambil tersenyum kearah gadis yang menggunakan piyama biru muda kebesaran miliknya "Belom tidur?"
Kara menggeleng " Belum ngantuk. Kak fino mau ngapain rapi rapi jam segini? Mau mangkal?" Tanya kara yang membuat fino tertawa sebentar karena gemas melihat gadis yang ada samping kanannya itu.
"Mau jengukin alland. Kara mau ikut?" Tawar fino
"Ngh...."Kara menggerakkan bola matanya kekiri sambil berfikir pro dan kontranya jika ia ikut dengan fino. Masalahnya ini ia akan menjenguk the king of nyebelin in the world! Nyebelinnya udah tingkat strata paling tinggi kayak burj khalifa!
"Mau mau mau!" Jawab kara akhirnya.
Kara tidak masalah mau menjenguk alland atau bahkan menjenguk induk gorilla sekalipun kara akan sanggup, asalkan ia bersama dengan fino- manusia yang mempunyai pesona yang mampu memikat sejuta umat dalam sekali pertemuan.
Fino memasukkan ponselnya kedalam saku celananya " Kalo gitu kara ganti baju, kak fino tunggu dibawah"
Kara menggeleng cepat " kara pake ini aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 PRINCE [END]
Novela JuvenilKara syazerra seorang siswi yang mendapatkan beasiswa di sekolah Arsen International High School (AIHS) Sekolah ini didirikan oleh keluarga Arsenio, tempat tinggal kara saat ini yang dihuni oleh 7 orang pria tampan dengan karakter yang berbeda beda...