Kara langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang setelah pulang sekolah, seragamnya saja masih melekat pada tubuhnya. Entah kenapa rebahan dengan seragam sekolah itu terasa sangat nyaman.
Pintu kamar kara tiba tiba terbuka begitu saja. Kara sudah tau pelakunya, siapa lagi kalau bukan si alland itu. Hanya dialah yang akan semena mena masuk dan keluar sesukanya dari kamar atau bahkan ruangan lain tanpa mengetok pintu terlebih dahulu.
Kara bangkit dari tidurnya, menatap alland yang kini berjalan kearahnya dengan alland sudah rapi dengan baju kaos hitam dan celana jeans berwarna hitam juga. Sepertinya dia akan pergi kesuatu tempat.
"Raa ketaman bermain yuk" Ajaknya
Kara berfikir sejenak, sudah lama ia tak menginjakkan kaki di taman bermain.
"Oke" Kara mengangguk menyetujui. Lagipula ia tidak mempunyai kegiatan apapun selain tidur atau menonton film dilaptopnya yang akan berakhir tetap tidur dikamar.
"Yaudah sana ganti baju" Suruh alland.
Kara berdiri membalik tubuh alland dan mendorong punggung pemuda itu "Sana keluar"
Alland menoleh kearah belakang "Gue nunggu disini aja sih" Alland menahan dorongan kara agar ia tidak bergerak.
"Gue mau ganti baju kak!" Seru kara. Tidak mungkin kan ia mengganti baju dihadapan alland. Bisa bisa menang banyak dia nantinya!
"Emang kenapa? Gak ada yang bisa diliat juga" Alland membalik tubuhnya kini menghadap kara yang terlihat kesal.
Kara berhenti mendorong punggung alland. Sungguh sialan sekali bukan? Kara ingin sekali rasanya menggosok mulut alland menggunakan wajan yang panas sekarang juga.
"Yaudah kita gak jadi pergi kalo gitu"
Alland mengacak pucuk kepala kara gemas "Iya iya gue keluar"
Alland membalik tubuhnya keluar dari kamar kara, tak lupa menutup pintu kamar gadis itu rapat rapat.
Kara berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan memoles sedikit wajahnya menggunakan sunscreen karena diluar cuacanya yang cukup terik.
Hingga lima belas menit berlalu, kara keluar dari kamarnya, sudah berganti pakaian menggunakan baju lengan panjang berwarna coklat susu dengan celana jeans berwarna biru dan tatanan rambut yang dicepol rapi.
Kara menemui alland dihalaman mansion sedang bermain ponsel bersandar dimobil sport hitam miliknya.
Alland yang melihat kara memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. Pemuda itu mengitari mobilnya dan membukakan pintu untuk kara.
Baru saja kara ingin masuk kedalam mobil, tangan alland lebih dulu memegang lengan kara yang membuat gadis itu menoleh.
"Gue dulu yang masuk" Alland masuk kedalam mobil, menggeser tubuhnya hingga sampai ke kursi pengemudi.
Kara hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Kara mengira pemuda itu akan membukakannya pintu dan mempersilahkan kara untuk masuk, seperti adegan film film romantis yang sering ditontonnya. Tapi ternyata? Ah sudahlah! Berharap dengan manusia seperti alland ini memang tidak ada gunanya.
***
Alland menarik tangan kara agar berjalan cepat menuju wahana kora kora. Setelah tadi kara dibuat pusing karena menaiki wahana hysteria yang nyaris membuatnya muntah kalau ia tak menahannya.
Sampai diwahana kora kora, alland mengajak kara untuk duduk dikursi paling belakang pojok kanan. Kara hanya menurut saja membiarkan pemuda ini membawa kemana saja yang membuatnya senang, lagipula kara tidak terlalu begitu takut dengan wahana kora kora.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 PRINCE [END]
Подростковая литератураKara syazerra seorang siswi yang mendapatkan beasiswa di sekolah Arsen International High School (AIHS) Sekolah ini didirikan oleh keluarga Arsenio, tempat tinggal kara saat ini yang dihuni oleh 7 orang pria tampan dengan karakter yang berbeda beda...