(20)Lari pagi

33.5K 3K 143
                                    

Sinar mentari sudah mulai masuk melewati celah celah jendela kamar kara, namun gadis itu tetap tertidur dan malas untuk mengakhiri tidurnya.

Alland membuka pintu kamar kara dengan setelan baju olahraga. Rencananya ia akan mengajak kara untuk jogging bersama dikomplek depan rumah mereka.

Kara bahkan masih berada dialam mimpinya yang indah tanpa tahu kehadiran alland dikamarnya.

Alland meraih rambut milik kara, sedikit menariknya kemudian mengacak acak hingga rambut kara sudah seperti rambut yang tidak terurus selama satu bulan.

"Raa joging yuk!"

Tetap saja gadis itu tak bergerak sedikitpun. Ia tak terganggu dengan kehadiran alland yang mengacak acak rambutnya.

Alland tentu saja tak menyerah. Ia menjepit hidung kara menggunakan ibu jari serta jari telunjuknya agar kara terbangun dari tidurnya.

Kara mulai terganggu menepis tangan alland yang bersarang dihidungnya. Matanya terbuka, sayu sayu ia melihat alland yang berdiri disebelah kiri ranjangnya.

"Gak bangun gue cium nih" Ancam alland menarik sudut bibir kirinya

"Cium aj---" Kara melebarkan mata, menutup wajah menggunakan kedua tangan miliknya. Untung saja mulutnya bisa mengerem mendadak tadi.

"Nghh iya iya 5 menit gue keluar" Tangan kanan kara beralih mendorong tubuh alland agar keluar dari kamarnya.

Alland keluar dari kamar kara. Kara mengerucutkan bibirnya malas untuk melakukan jogging pagi pagi buta begini.

Gadis itu menutup mulutnya menguap. Ia menggeser tubuhnya turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil setelan baju olahraganya yang berwarna biru muda.

Setelah mencuci muka serta memakai baju, kara mengikat rambutnya asal dan berjalan keluar menemui alland yang bersandar pada pembatas tangga.

Alland yang melihat kara sudah keluar turun lebih dulu diekori dengan kara yang sesekali menguap masih mengantuk.

Meskipun kara sudah mengguyur banyak wajahnya dengan air, tetap saja ia masih merasakan kantuk. Entahlah padahal malam tadi ia tak melakukan apapun, bahkan ia tidur dibawah jam tidur biasanya.

Ini bukan hari libur, namun kara harus diliburkan paksa atas jebakan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Kara bingung sendiri dengan alasan pak adlan. Bahkan pak adlan sudah tau bukan kara pelakunya tapi tetap saja pak adlan menghukum orang yang tidak bersalah.

Alland dan kara sudah sampai didepan gerbang utama kediaman keluarga arsenio.

Mereka berdua mulai berlari santai, tidak tidak! Alland lah yang berlari santai namun tidak dengan kara.

Gadis itu harus berlari menyamai langkahnya dengan alland. Langkah kaki alland bahkan dua kali langkah kakinya kara.

Hingga kara merasa lelah sendiri dan berhenti. Ia menunduk mengatur napasnya yang tersengal sengal.

Alland yang tidak menyadari keberadaan kara disampingnya berbalik menemukan kara yang sedang menunduk mengipas wajahnya menggunakan tangan kanannya.

Alland berlari santai kearah kara, meraih tangan gadis itu dan membawanya berlari lagi.

"Kaa-- capek!" Keringat bahkan sudah membanjiri wajah kara.

Alland menarik baju lengan atas kara dan menyeret gadis itu tetap berlari. Bukan untuk menyiksa, alland mengajak kara jogging adalah untuk membiasakan kara tahan untuk berlari jika ada bahaya yang menghampirinya.

7 PRINCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang