(31) Mantan pertama

29.2K 2.5K 379
                                    

Kara menggeliat dibalik selimutnya, menyibak selimutnya sampai leher dan mengucek matanya pelan.

Tangan kara bergerak menutup mulutnya yang sedang menguap, matanya perlahan terbuka dan melihat seorang pemuda kini duduk tepi ranjang sebelah kirinya.

Kara diam, masih belum tersadar dan mengamati pemuda itu yang tengah tersenyum geli kearahnya.

Sepersekian detik selanjutnya kara tersadar. Ia langsung menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

"Kak alland ngapain disini pagi pagi?" Tanya kara dari balik selimut dengan suara serak khas bangun tidur.

Kara malu karena alland melihatnya dengan tampilan yang masih acak acakan. Rambutnya awut awutan kayak singa, wajahnya masih memamerkan muka bantal, dan yang paling kara takutkan adalah bagaimana nanti kalau ada bekas iler didekat mulutnya?!

"Ngapain si? Orang udah gue liat dari tadi kok" Alland mencoba menyibak selimut kara, namun tentu saja ditahan oleh gadis itu.

"Lari pagi yuk" Ajak alland

Kara mengangguk saja dibalik selimutnya, mengeluarkan dan mengibaskan tangan kirinya "Iya iya. Kak alland keluar dulu sana"

"Gue disini aja lah nunggu lo"

"Gue mau ganti baju kak!" Jelas sangat tidak mungkin kan alland berada dikamarnya. Lagipula kara malas sekali rasanya berganti pakaian dikamar mandi!

"Emang gue gak boleh liat?" Tanya alland konyol.

"Ya jelas gak boleh lah!" Kara langsung terduduk menyibak selimutnya tanpa sadar karena kesal.

Alland mengangkat sebelah alisnya kemudian berdiri, mengusak pucuk kepala kara "Oke, gue tunggu diluar"

"Jangan lupa bekas ilernya diilangin" Ucap alland kemudian melangkah keluar dari kamar kara.

Kara langsung menutup wajahnya, menghentakkan kakinya malu. Lain kali kara akan memastikan setiap malam pintunya akan dikunci dan memastikan tidak ada seorang pun yang bisa melihatnya ketika bangun tidur.

Kara turun dari tempat tidurnya, berjalan kearah kamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci muka, kemudian mengambil baju olahraga di lemari dan berganti pakaian.

Setelah semuanya selesai, kara keluar dari kamarnya, menemukan alland yang bersandar dipembatas tangga sedang memainkan ponsel.

Kara menggarap sakunya, lupa memasukkan ponselnya disana. Kara tak ambil pusing dan berjalan kearah alland tanpa membawa ponselnya.

Mereka mulai mengawali lari pagi mereka dari pekarangan mansion hingga sampai dengan depan kompleks dengan kondisi napas kara yang memburu lelah.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berjalan santai sambil dengan mengatur napas mereka masing masing.

Kara menunduk, melangkahkan kakinya kekiri dan kekanan.

Grep!

Kara tersentak ketika tangan alland menarik pinggangnya hingga tubuh kara menubruk dada bidang milik alland. Jarak antara mereka sangat dekat.

Kara tidak bisa mengalihkan pandangannya pada alland yang kini memeluk pinggangnya itu.

"KATARAK YAA MATA LO?!" Teriak alland meneriaki pengendara motor yang hampir saja menyerempet kara. Untung saja lelaki itu dengan cepat menarik kara hingga hal itu tidak terjadi.

Alland melepas tangannya dari pinggang kara, menatap sang pengendara motor yang berhenti dan kini turun dari motor dan berjalan kearah mereka berdua.

7 PRINCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang