(17) Baku hantam

37.8K 3.2K 181
                                    

Kara menaruh ranselnya dan menggeser kursi meja makan. Ia tersenyum kearah aziel dan fino yang sudah berada dimeja makan, sementara yang lainnya masih sibuk dikamar mereka masing masing.

Kara mengambil selembar roti tawar, bertepatan dengan itu kursi disebelah kanan kara terdengar bergeser menampilkan pemuda tinggi yang sudah rapi dengan balutan jasnya.

Dia adalah sean arsenio, pemuda robotic namun tampan dan kharismatik.

Kara duduk pelan mengerjap ngerjapkan matanya tak percaya ketika sean mengolesi roti tawarnya dengan selai coklat. Bukankah sean tidak menyukai makanan manis?

Selesai mengolesi roti tawarnya dengan selai coklat, sean memberikan rotinya kepada kara dan merebut roti yang berada ditangan kara.

Ini membingungkan sungguh!

Sean kembali mengolesi roti tawarnya menggunakan selai coklat, namun bedanya hanya takarannya lebih tipis daripada roti yang pertama kali yang diberikan kepada kara.

Kara melebarkan matanya ketika sean mulai melahap roti yang sudah selesai dibaluti dengan selai coklat.

Gadis itu tetap memperhatikan sean yang mengunyah rotinya dengan kedua tangan yang masih memegang roti selai coklat dari sean.

Uhuk..uhukk..uhuk..

Sudah kara duga! Sean hanya memaksakan diri agar ia bisa memakan makanan manis. Kenapa ia melakukan hal tersebut padahal sean tau sendiri bahwa dirinya tidak pernah terbiasa dengan makanan makanan manis?

Tiba tiba sebuah tangan dari belakang merebut dengan sengaja roti yang berada ditangan kara dan melahapnya tanpa dosa. Pemuda itu menggeser kursi disebelah kiri kara sambil mengedipkan sebelah matanya genit.

"Kak alland punyaa---" Perkataan kara harus terhenti karena roti yang sudah dimakan setengah oleh alland menyumpal mulut kara dengan sempurna.

Kara mengambil roti yang berada dimulutnya dengan kesal. Ia menggeletakkan roti tersebut dipiring putih yang berada didepannya dengan kasar.

Alland mengambil kembali roti yang berada dipiring kara. Pemuda itu menggigitnya sekali, kemudian alland memutar kepala kara dan membuka paksa mulut kara dengan memencet kedua pipi gadis itu dan menjejelkan roti selai coklat itu dengan sempurna dimulut kara.

Merasa tak puas, alland mencubit pipi sebelah kiri kara sambil tersenyum konyol "Gaboleh buang buang makanan" Ucapnya mengangguk pelan sambil menipiskan bibirnya. Tangannya yang semula di pipi kara beralih mengacak acak rambut kara dengan gemas.

Kara masih diam mengerjap ngerjap tak mengerti dengan situasinya sekarang. Mengapa alland dan sean sama sama bertingkah aneh?

Jantung kara menjadi berdetak cepat, jantung kara rasanya meminta tolong diselamatkan dari situasi ini. Ada apa dengan mereka berdua? Kenapa mereka bersikap manis seperti ini?

Bukankah alland menginginkan kara untuk segera pergi dari rumahnya? Bukankah alland membencinya? Bukankan sean juga tidak menyukai keberadaannya disini? Jadi maksud mereka berdua berprilaku manis untuk kara seperti ini untuk apa?

Kara sangat bingung sekarang. Ia memegang dadanya, merasakan detak jantungnya yang berdetak tak menentu.

Alland yang melihat itu mencondongkan tubuhnya mendekati tubuh kara "Deg degan ya?" Bisiknya dengan pelan.

Kara yang terkejut refleks menurunkan tangan kirinya dan menatap alland yang menatapnya sambil tersenyum lebar.

Kara berusaha menahan diri. Ia tidak boleh jatuh ke pesona alland. Dia itu playboy, dan kara tidak ingin jatuh cinta pada seorang playboy yang hanya akan membuat hatinya sakit nantinya.

7 PRINCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang