(50) Si kembar yang sangat akur

14.7K 1.6K 82
                                    

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Sean yang ingin menggigit sandwichnya harus mengurungkan niatnya ketika mendengar notif ponselnya.

Dengan malas sean mengambil ponselnya dari atas meja dan melihat notifikasi pagi pagi buta begini.

Spam : Kepada bapak sean yang terhormat, saya kavin axa sudah menemukan pengganti sekretaris baru pak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spam : Kepada bapak sean yang terhormat, saya kavin axa sudah menemukan pengganti sekretaris baru pak!

Spam : Tenang kali ini gue cariin lo sekrrtaris yang gak berbatang kok. Cangtip pokoknya dan ini asli gak berkumis.

Spam : Jadi tolong yaa izinin gue cuti 3 bulan≧▽≦

Spam : ok kan bapak? Kalo sampe bilang tydak kudatangi rumahmu bersama sekretaris barumu!

Sean mematikan ponselnya, meletakkan kembali diatas meja kemudian melanjutkan sarapannya yang tertunda.

"Katanya kavin ingin berhenti sementara jadi sekretaris?" Tanya fino yang berada diseberang meja makan.

Sean mengangkat kepalanya, menatap tajam fino "Hmm"

"Terus kenapa gak diijinin?" Tanya fino lagi. Fino sudah tau bahwa sean menyukai kara tetapi kara malah menyukai alland, untuk itu ia dan kavin sudah sepakat membuat sean lebih dekat dengan wanita asing, agar terbiasa nantinya.

"Gak nyaman" Jawab sean singkat kemudian melahap sandwichnya tanpa menoleh kearah lawan bicaranya.

"Gimana mau nyaman kalau gak pernah dicoba? Orang sama kara aja kemarin nyaman nyaman aja"

Uhuk...

Uhuk...

Kara yang sedari diam tiba tiba tersedak makanannya sendiri ketika mendengar perkataan fino. Jadi selama ini pemuda ini tau?!

Sean menyodorkan gelas yang berisi air kepada kara "Pelan pelan"

Kara meminum air yang diberikan sean. Hampir saja tadi ia ingin mengumpat gara gara ucapan fino.

Kara beberapa hari ini memang menginap dikediaman keluarga arsenio sampai sean sembuh total.

"Bener kan raa?" Pancing fino lagi. Kara hanya bisa menatap fino dengan tatapan bingung tidak tau harus menjawab apa.

"Diam atau piring ini melayang" Ancam sean dengan tatapan tajamnya. Moodnya sedang jelek sekarang karena masalah kavin yang tidak ada masalah sama sekali ingin berhenti bekerja sebagai sekretaris dikantornya.

"Ampun bang jago" Fino menyatukan tangannya dengan eskpresi wajah melasnya.

"Raa sarapannya udah selesai belum? Gue belum liat ruang ujian gue soalnya hehe" Darren menggaruk belakang kepalanya sambil meringis. Kemarin memang ia tidak sempat melihat tempat ruang ujian akhirnya

7 PRINCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang