(8) Percuma

45.5K 4.1K 266
                                    

Sebelumnya makasih buat yang ngevote dan komen:) lopyuuu(●´з')♡

Selamat membaca hihi:)

Mobil sport sean tepat berhenti didekat gerbang AIHS. Sepanjang perjalanan tak ada yang di obrolkan sean dan kara.

Kara seolah olah ikut membeku didekat sean. Kara masih tak mengerti mengapa gayatri dan riana menugaskan sean untuk mengantarkannya setiap pagi, padahal ia bisa semobil dengan darrel, darren, dan aziel. Tapi entahlah, tak ada yang bisa menebak pemikiran gayatri dan riana.

"Kak--Sean" Panggil kara pelan. Namun lelaki yang dipanggilnya tak menoleh bahkan menjawab panggilan dari kara.

Kara menunduk membuka sabuk pengamannya. Tidak ada gunanya bukan  berbicara dengan manusia seperti sean ini. Yang ada hanya membuang buang tenaga karena sama saja dengan berbicara sendiri.

"Tidak jadi bicara?"

Kara yang membuka pintu mobil langsung menoleh tak percaya. Ia mengamati sean yang fokus kedepan tanpa menoleh. Tadi kara tidak sedang berhalusinasi kan?

"Tadi ngomong?" Tanya balik kara sambil tersenyum tak percaya.

Bukannya menjawab, sean malah menatap balik kara dengan datar.

"Makasi ya kak" Kara mendekatkan tubuhnya kearah sean dan mengelus puncak kepala sean buru buru.

Setelah melakukan hal itu kara menendang pintu mobil agar terbuka lebar dan berlari terbirit birit kedalam sekolah sebelum sean murka karena kara melakukan hal yang menurut sean aneh kepadanya.

Sean memegang rambutnya. Ia bingung apa yang dilakukan gadis tengil itu kepadanya?

Sangat tidak sopan- batin sean

Sean melirik kearah gerbang sekolah AIHS. Sean bisa melihat gadis yang baru saja mengelus puncak kepalanya sedang melambai lambaikan tangan sambil tersenyum yang bahkan sean sendiri tak mengerti maksud gadis itu.

Sean tak memperdulikan kara dan melajukan mobilnya melesat menembus jalanan kota yang ramai.

Sementara itu kara berjalan menuju kelasnya sambil tersenyum geli mengingat tindakannya terhadap sean.

Tujuan kara hanya untuk membuat pemuda itu jengkel kepada kara dan memprotes gayatri dan riana agar tidak mengantarkan kara lagi.

Kara tidak peduli anggapan sean yang mengira dirinya adalah gadis yang tidak sopan atau tidak mempunyai akhlak.

Yang terpenting adalah kara bisa terbebas dari jeratan dinginnya atmosfer ketika ia bersama sean.

"Woii!" Ashila tiba tiba dari belakang merangkul bahu kara. Ashila menatap aneh sahabatnya yang tengah tersenyum sendiri seperti orang gila.

"Lo kenapa senyam senyum sendiri?" Tanya ashila yang menyeringit melihat kara. Temannya sedang kesambet setan kali ya?

Kara teringat sesuatu hal! Ia harus menceritakan ini pada ashila. Kara mengeluarkan ponsel yang diberikan fino tadi malam kepadanya dan memperlihatkan ashila.

"Hp baru nih, dapet dari om om ya lo?" Tanya ashila bercanda namun diangguki oleh kara.

Om fino hehe- batin kara sambil tersenyum

Ashila membulatkan mata tak percaya. Kara mengangguk? Ashila memegang dahi kara, ia menatap kara heran. Sepertinya kara hari ini memang benar benar aneh.

"Lo gila ya?" Tanya ashila tak percaya

Hingga tak terasa mereka sudah sampai dikelas. Kara menaruh ransel dan duduk sambil tersenyum mengingat kejadian tadi malam. Haduh, Sungguh indahnya!

7 PRINCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang