Seorang pemuda berseragam melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung besar yang sudah tak terurus. Terdapat semak belukar dimana mana, banyak coretan ditembok, pecahan kaca yang berserakan dan masih banyak lagi, namun pemuda itu tampak tidak takut sama sekali.
Pemuda itu menaiki tangga hingga sampai dilantai dua menemukan gibran yang tengah terduduk disofa sambil merokok.
Pemuda itu mendekat, menghempaskan bokongnya diatas sofa seberang gibran "Jadi rencana lo?" Tanyanya tanpa basa basi.
"Sebentar lagi gue akan kasih mereka hadiah yang gak pernah bakalan dilupain, seumur hidup!" Gibran menyeringai, sudah mengatur rencananya matang matang.
Pemuda itu melirik kearah meja, menemukan foto kara, alland, sean, serta darrel disana "Jadi cewek itu?"
Pemuda itu tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya ketika melihat foto kara disana, ia baru mengetahui target gibran adalah seorang kara syazerra.
Gibran mengambil foto kara, menaikkan kedua kakinya diatas meja dengan tangan kiri masih memegang rokoknya yang masih menyala "Dia target gue"
Gibran berdecak "Ck! Gue udah ingetin dari awal, tapi cewek ini sedikit mirip dengan ayra" Gibran menjatuhkan foto kara, menjatuhkan sisa rokok yang berada ditangannya, kemudian menginjaknya hingga foto kara terlihat lusuh dan kotor "sama sama bodoh dan tetap bertahan"
Pemuda itu berdehem, ia sedikit kaku ketika mengetahui kara merupakan salah satu target dari gibran "Gue gak mau lo sakitin ceweknya"
Alis gibran terangkat sebelah "Maksud lo?"
"Cewek itu gak bersalah gib. Kalau lo dendam sama keluarga arsenio, lo sakitin anggota keluarganya, bukan ceweknya"
Gibran tertawa sinis "Cewek ini hebat. Bisa buat tiga orang tunduk sama dia, bukannya bakalan lebih seru ngeliat tiga orang patah hati, atau bahkan sean akan gila karena kehilangan orang untuk yang kedua kalinya"
Pemuda itu menggeleng, dikamusnya ia tidak pernah melukai seorang perempuan "Gue gak setuju. Kalau lo minta bantuan buat ngancurin alland atau siapapun, kecuali cewek itu, gue bakalan bantuin lo"
Gibran berdiri, mengusap belakang celananya, berjalan kearah pemuda yang sedang terduduk itu dengan santai "Terserah, rencana gue gak akan berubah sedikitpun!"
Gibran melangkah menjauhi pemuda yang kini masih duduk menatap kearah bawah, dimana foto kara tergeletak lusuh disana.
***
Alland menggeram ketika mendapatkan notifikasi dari darrel yang berisikan foto kara yang sedang memakan bubur dengannya, ditambah lagi chat dari adiknya itu sangat menyebalkan.
Darrel : Melangkah maju~
Darrel : Lo mending mundur alon alon
Darrel : Sosoan marah si lo badud. Tau rasa lo kalo kara suka sama gue
Alland meneguk jusnya, berhasil terbakar oleh chat omong kosong darrel.
"Lo kenapa?" Tanya kean yang memperhatikan alland yang sedari tadi membingungkan.
Alland tak menggubris ucapan kean, ia lebih sibuk mengutak atik ponselnya, menekan kontak darrel, segera menelpon pemuda itu.
"Apaansi kuman?" Sembur darrel langsung dari seberang sana.
"Balik kekelas lo njing"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 PRINCE [END]
Novela JuvenilKara syazerra seorang siswi yang mendapatkan beasiswa di sekolah Arsen International High School (AIHS) Sekolah ini didirikan oleh keluarga Arsenio, tempat tinggal kara saat ini yang dihuni oleh 7 orang pria tampan dengan karakter yang berbeda beda...