Suara alarm mansion sudah berbunyi beberapa detik yang lalu. Kenan memutar knop pintu kamarnya keluar masih dengan piyamanya, tangannya begerak menutup mulut yang menguap sambil berjalan menuju kamar alland.
Kenan membuka pintu kamar alland dengan pelan "Kak alland kenan mau ni--- huh?"
Kenan mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kamar alland yang masih terlihat rapi, tidak seperti biasanya. Tidak mungkin sekali kalau alland pagi pagi sudah membereskan kamarnya. Itu sangat mustahil terjadi!
"Kak alland!" Panggil kenan. Ia berjalan menggeledah kamar alland, namun tak menemukan pemuda itu didalamnya.
Kenan keluar dari kamar alland, ia menuruni anak tangga dengan cepat mengejar saudara saudaranya yang sudah berada dibawah untuk absen pagi.
"Kak alland ilang!" Ucap kenan yang membuat semuanya menoleh. Seperkian detik selanjutnya mereka kembali menatap kearah lain tak percaya apa yang diucapkan kenan.
Alland hilang? Yang benar saja! Siapa juga yang mau menculik manusia setengah menyebalkan seperti alland itu? Yang ada mereka yang menculik alland akan pensiun karena tak tahan akan kelakuan alland.
"Kenan serius loh, tadi kenan udah periksa kamarnya!" Kenan memasang wajah serius agar mereka semua percaya karena memang begitu kenyataannya kenan tak menemukan alland.
"Siapa yang mau nyulik manusia setan si? Yang ada malah dia yang nyulik anak orang" Darrel mengangkat telapak tangannya, mengabsen seperti yang dilakukan saudara saudaranya.
Kenan menatap kelima saudaranya dengan frustasi. Ia melangkahkan kaki mencari keberadaan alland, siapa tau nanti kenan menemukan alland didapur atau diruangan lainnya.
Pada saat melintasi dapur, kenan melihat nian dan beberapa pembantu lain tengah sibuk menyiapkan makanan, sisanya membersihkan rumah.
"Bi Nian" Panggil Kenan yang membuat seorang dengan nama Nian menoleh sambil menunduk dan tersenyum ramah kearah kenan " Liat kak alland gak? Dia gak ada dikamar soalnya"
Nian menggelengkan kepala tak pernah melihat alland pagi ini " Tidak lihat, tuan muda"
Kenan mengangguk mengerucutkan bibir karena belum menemukan dimana keberadaan alland.
"Tuan Alland tertidur diruang keluarga bersama nona Kara" Ungkap salah satu pembantu yang tadi membersihkan panci serta mangkuk bekas mie instan kara tadi malam.
Kenan langsung berlari kearah ruang keluarga. Ketika ia membuka pintu, kenan terkejut melihat alland dan kara yang masih tertidur dengan posisi seperti tadi malam, bedanya hanya sebelah kaki kanan kara naik keatas ia luruskan, hingga menindih kedua paha alland.
Kenan keluar dari ruang keluarga berlari ketempat absen, bermaksud untuk mengabarkan keberadaan alland sekarang. Padahal saudara yang lainnya tidak peduli akan alland. Memang saudara laknat!
"Kak alland ketiduran diruang keluarga!"
Kelima saudaranya itu menoleh kearah kenan, hanya beberapa detik setelah itu mereka berjalan naik untuk kembali kekamar mereka masing masing.
"Sama kak kara!"
Kelimanya sekarang kompak menoleh kearah kenan dengan tatapan yang berbeda beda, yang jelas mereka berlima memiliki rasa penasaran yang berbeda beda takarannya.
Darren, darrel, dan sean bergerak turun berjalan menuju ruang keluarga yang disebutkan kenan tadi. Fino dan aziel masih diam ditempat mereka, sibuk dengan pikiran mereka masing masing.
Darrel sebenarnya tak masalah jika kara atau siapapun tidur bersama dengan alland dengan kondisi apapun, entah duduk, tengkurep, terlentang, ia tak mempermasalahkan itu. Darrel hanya penasaran dan ingin mempotret kejadian itu untuk dijadikan bahan ejekan untuk alland. Sangat seru sekali rasanya membully saudaranya yang satu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 PRINCE [END]
JugendliteraturKara syazerra seorang siswi yang mendapatkan beasiswa di sekolah Arsen International High School (AIHS) Sekolah ini didirikan oleh keluarga Arsenio, tempat tinggal kara saat ini yang dihuni oleh 7 orang pria tampan dengan karakter yang berbeda beda...