Ruang makan kini hanya tersisa sean dan beberapa pembantu yang membersihkan sisa makan siang.
Kara menbantu para pembantu untuk membawa piring piring kotor kedapur. Ia meletakkannya di wastafel, sambil tersenyum ramah kepada beberapa pembantu yang berada di area dapur.
Mata kara tak sengaja melihat sebuah kertas yang terletak diatas meja, ia mendekat dan meraih kertas yang ternyata berisi list sayur dan barang barang yang harus dibeli.
"Bi Nian" Panggil kara yang membuat nian menoleh " Ini biar kara aja yang pergi" Kara mengangkat kertas yang berada digenggaman tangan kanannya.
"Tuan sean yang akan pergi non, kalau mau non bisa pergi bersamanya"
Kara mengulum bibirnya, mana mungkin ia berani menawarkan diri untuk pergi bersama ke supermarket. Kara harus mengubur niatnya untuk pergi jalan jalan. Tak apa, lain kali pasti ia akan mendapatkan kesempatan.
Gadis itu menaruh kembali kertas itu diatas meja. Ketika sean melihatnya dan pandangan mereka bertemu, kara buru buru memutuskan kontak duluan dengan berpura pura merapikan kursi yang padahal sudah rapi.
"Kamu bisa ikut bersama saya kalau mau" Ucap sean sebelum akhirnya ia meraih gelas yang berada disisi kanannya dan meneguknya sampai tersisa setengah air mineral.
Kara melirik kearah sean sedang mengelap mulutnya, ia sudah selesai makan siang. Gadis itu berfikir sejenak, jika ada penawaran langsung dari sean, kenapa pula ia harus menolaknya?
"Mau kak mau"
Sean berdiri menggeser tubuhnya, tangannya bergerak merapatkan kursi tempat duduknya tadi " Kamu bisa bersiap, sebentar lagi kita akan pergi"
Kara mengangguk antusias, ia berjalan menuju kamarnya bermaksud untuk berganti pakaian dan mengambil sling bagnya dan beberapa barang lainnya.
Setelah kurang lebih 20 menitan bersiap, kara sudah rapi dengan celana jeans berwarna navy dengan baju kaos berwarna putih polos yang dibalut kardigan berwarna biru muda, rambutnya sengaja ia kuncir kuda agar terlihat rapi.
Kara keluar dari kamarnya dengan tangan yang memegang tali slingbag yang sudah terkait ditubuhnya.
Ketika kara mulai menuruni anak tangga, ia bisa melihat sean yang juga sudah berganti pakaian. Sean menggunakan hoodie berwarna hitam dengan jeans dan topi berwarna hitam juga.
Kara menyusul sean yang sudah memasuki mobilnya. Tangan kara bergerak membuka pintu samping pengemudi, setelah duduk dengan nyaman, gadis itu menutup pintu dan mengaitkan seatbelt.Sean melajukan mobilnya dengan kecepatan pelan keluar dari area rumahnya.
Disepanjang perjalanan tak ada hal yang diobrolkan kedua insan itu didalam mobil. Sean sibuk menyetir dan menatap fokus kearah depan, sementara kara menatap kearah luar jendela melihat motor dan mobil yang berlalu lalang dijalanan yang cukup padat.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 PRINCE [END]
Подростковая литератураKara syazerra seorang siswi yang mendapatkan beasiswa di sekolah Arsen International High School (AIHS) Sekolah ini didirikan oleh keluarga Arsenio, tempat tinggal kara saat ini yang dihuni oleh 7 orang pria tampan dengan karakter yang berbeda beda...