Selamat menunaikan ibadah puasa bagi klean yang puasa:)) Semangat ok!
---
Kara menatap langit langit kamarnya sambil memegang perutnya yang terasa lapar.
Kara menarik selimut biru langitnya hingga leher, dengan kedua tangan yang mengelus elus pelan selimutnya.
Kara menghela napas pelan menyesal karena sok sok-an mengambil makan malam lebih sedikit dari porsi biasanya. Dengan alasan karena ia tak mau berlama lama melihat wajah fino dihadapannya karena kara takut kesemsem lebih dalam lagi dengan pesona fino yang begitu menawan.
Sudah menjadi kebiasaan bahwa jika kara sedang dalam masa menstruasi, porsi makannnya dua kali meningkat dari biasanya, ia akan senang menkonsumsi makanan ringan, coklat, dan minuman dingin. Ah sungguh jika makanan tersebut ada dihadapan kara sekarang juga mungkin kara tak akan memberi ampun cacing cacing perutnya. Ia akan membiarkan cacing cacing perutnya tertimbun makanan makanan sedap.
Omong omong soal makanan ringan dan minuman dingin, kara jadi teringat kejadian kemarin dimana fino membelikannya makanan ringan, minuman dingin dan keperluan itu.
Kara tiba tiba terduduk dan tersenyum lebar hingga matanya menjadi menyipit. Makanan ringan itu masih ada didapur, dilemari khusus tempat menyimpan makanan ringan.
"Tunggu ya anak anakku! Akan ku pastikan kalian kenyang malam ini" Kara mengelus perut datarnya. Ia menyibak selimutnya dan turun dari ranjang.
Kara melangkahkan kakinya keluar dari kamar menuju dapur, menjemput makanan ringan untuk cacing perutnya yang terhormat.
Kondisi ruang tengah cukup sepi, mengingat sekarang sudah pukul sepuluh malam.
Kara menyeringit bingung melihat plastik lumayan besar yang berada diatas meja dapur. Karena rasa penasaran kara yang tinggi, kara berjalan mendekat.
Dengan hati hati kara mengeluarkan box yang sudah kara pastikan berisi makanan. Dari tampilannya box yang bergambar donat, menuliskan nama toko donat terkenal dikota ini.
Kara membelalak dengan mulut yang terbuka lebar ketika kara membuka box yang berisi 20 buah donat dengan berbagai macam topping.
Kruuuck!
Kara memegang perutnya yang tiba tiba berbunyi. Ia menggerakkan matanya kekiri dan kekanan gelisah. Ia tidak tahan dengan godaan donat yang berbisik kepada kara seolah olah berkata 'Donat malangnya kak'
"Tahan ra tahan. Gaboleh nyomot seenak jidat. Punya orang ini astagfirullah!" Kara mengelus dadanya mencoba menahan godaan donat yang begitu kuat.
Karena tak tahan, akhirnya kara mengambil dua donat sekaligus dengan tangan kiri dan kanannya. Ia sudah tidak bisa menahan daya tarik donat yang begitu kuat.
Kara menghabiskan dua donat sekaligus kurang dari semenit. Kara pun tidak paham dengan dirinya sendiri, entah rakus ataupun doyan, sama sama sulit untuk dibedakan.
Ting
Suara benda logam jatuh dilantai dekat dengan dapur. Suara langkah kakipun mulai terdengar samar samar.
Dibalik tembok tubuh sean tiba tiba muncul sambil menunduk mencari benda yang tadi ia jatuhkan.
Kara yang belum puas memakan donat, mencomot satu buah donat lagi dan berjongkok memikirkan tempat untuk bersembunyi agar sean tidak melihatnya.
Kara gelisah menoleh kearah kiri dan kanan memikirkan tempat yang aman untuk bersembunyi. Ia melihat sisi kirinya mendapatkan sebuah lemari penyimpanan yang sepertinya kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 PRINCE [END]
Teen FictionKara syazerra seorang siswi yang mendapatkan beasiswa di sekolah Arsen International High School (AIHS) Sekolah ini didirikan oleh keluarga Arsenio, tempat tinggal kara saat ini yang dihuni oleh 7 orang pria tampan dengan karakter yang berbeda beda...