Alland menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Tangannya meraba raba nakas mencari keberadaan jam berisik yang berhasil mengganggu tidur siangnya
Geram karena tak kunjung menemukan tombol untuk menonaktifkan alarm tersebut, alland yang kesal melemparnya hingga jam itu sudah tak bersuara lagi.
Bertepatan dengan itu seorang pemuda membuka pintu kamar alland sambil menggelengkan kepalanya.
"Gini nih kelakuan babi pas tidur"
Mulut siapa lagi kalau bukan darrel ryan, putra kelima dari keluarga ini yang tidak memiliki filter mulut di hidupnya.
Darrel naik diranjang alland, membangunkan alland dengan cara menendang tubuh alland menggunakan kakinya "Kuliah woy su. Sekolahin dulu otak lo biar lo gak bego lagi"
Alland berdecak masih menutup matanya, ikut menendang darrel yang mengganggunya "Adik gaada akhlak" katanya dengan suara serak khas bangun tidur.
Darrel mendesis "kayak lo punya akhlak aja setan"
Tangan alland menarik bantalnya dan menutup kepalanya agar tak mendengar ocehan darrel yang tidak berfaedah.
"Lo mau gue kenalin cewe gak lan?" Tawar darrel duduk bersila diatas ranjang sambil memainkan ponselnya.
Alland tak menjawab, memejamkan matanya dibalik bantal, berusaha agar tak mendengar ocehan darrel.
Kesal karena alland tak menjawab perkataannya, darrel menendang pinggang alland dengan keras.
Alland sedikit terkejut, melempar bantalnya kearah darrel dengan mata yang terpejam namun tepat sasaran "Gue gak tertarik. Udah sono ganggu ae"
"Kenapa? Karena lo udah suka sama kara?" Darrel memasukkan ponselnya, menaikkan sebelah alisnya menatap alland yang kini perlahan membuka matanya.
"Terus kenapa?" Bukannya menjawab, alland malah balik bertanya.
"Jangan kara lan. Sean--"
"Juga suka sama kara"Kata alland melanjutkan perkataan darrel. Alland mengangkat tubuhnya, terduduk bersandar pada pembatas ranjang "Jadi lo nyuruh gue ngalah wahai manusia bermuka penuh dengan plester?"
"Iya. Biarin kara sama sean"
Alland mendesis "Kenapa?"
Alland menatap darrel tak menyangka, dari kecil darrel selalu mendukung apapun yang ia lakukan, tapi kenapa sekarang?
"Lo tau sendiri masa lalu sean. Gue gak mau--"
"Terus gimana dengan hati gue? Ada jaminan kalo hati gue bakalan baik baik aja setelah ngalah?" Potong alland cepat.
"Lan" Darrel menatap alland frustasi.
"Makanya jatuh cinta bangsat! Biar lo tau rasanya jadi gue" Tekan alland.
"Kara dibully disekolah sama gibran"
Alland diam. Ekspresinya berubah, tangannya bergerak terkepal kuat.
"Gue telat dan gak bisa nolong banyak---"
Belum sempat menyelesaikan omongannya, darrel melihat alland yang langsung berdiri dan melesat kearah kamar kara.
"Si asu. Belom juga kelar. Padahal kan gue mau ngedrama dikit biar dipinjemin kartunya" Darrel berdecak, mengangkat bahunya dan keluar dari kamar alland.
Sementara ditempat lain alland membuka pintu kamar kara dengan tergesa, menemukan si pemilik kamar sedang ditengah tengah pintu balkon yang tertutup sedang menyemprot parfum strawberry.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 PRINCE [END]
Novela JuvenilKara syazerra seorang siswi yang mendapatkan beasiswa di sekolah Arsen International High School (AIHS) Sekolah ini didirikan oleh keluarga Arsenio, tempat tinggal kara saat ini yang dihuni oleh 7 orang pria tampan dengan karakter yang berbeda beda...