14. Olahraga.

54 11 15
                                    

Mengamatimu dalam diam adalah aktivitas yang tak sengaja kulakukan akhir-akhir ini.

***

Kini jam pelajaran berganti. Setelah beristirahat, mereka semua kembali belajar. Mata pelajaran kali ini adalah Penjaskes. Salah satu pelajaran yang Aruna sukai dibagian praktiknya, kecuali renang. Sialan Aruna yang dulunya selalu menjawab ketika ditanya apa hobinya yakni berenang, sekarang berbanding terbalik menjadi salah satu kegiatan yang Aruna benci. Bukan tanpa alasan, selain tidak bisa berenang gadis itu juga tidak bisa berlama-lama beredam dalam air karena hal tersebut akan membuat dadanya sesak hingga kesulitan bernafas.

Aruna termenung sebentar, sejak kapan dirinya akhir-akhir ini sensitif akan pernafasan? Minggu kemarin saat pemanasan yaitu berlari mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali, dirinya sudah ngos-ngosan. Sulit bernafas hingga bulir-bulir keringat dingin mengucur deras di pelipis gadis berkacamata itu. Belum lagi ketika tak sengaja mencium asap rokok maka pernafasannya juga menyempit. Entahlah sejak kapan ini semua terjadi. Tapi yang jelas Aruna hanya berharap dirinya tidak kenapa-kenapa. Semoga saja.

Jentikan jemar membuat Aruna membuyarkan lamunannya. Dilihatnya Nayra sudah memegang totebag yang berisikan pakaian olahraga. Gadis itu mengeluarkan pakaian olahraga lalu menyerahkannya pada Aruna. "Nih punya lo. Gue bawain."

"Makasih." Aruna tersenyum sekilas lalu berdiri.

"Ayo kita keruangan ganti." ajak Nayra sambil menggandeng tangan Aruna.

Aruna yang diam dan hanya mengikut saja. Matanya mencari sosok yang tak bersama mereka saat ini. "Keisha sama Dara mana?"

"Lagi dikantin makan tekwan." jawab Nayra.

"Nay." panggil Aruna.

"Apa?"

"Lo udah maafin Keisha?" tanya Aruna pelan, takut-takut menyinggung perasaan sahabatnya itu.

Nayra menghentikan langkahnya lalu menghembuskan nafasnya pelan. "Ya begitulah. Gue lagi mencoba mengikhlaskan semuanya."

"Alhamdulillah kalo gitu." ucap Aruna senang.

"Temenin gue terus ya?"

Pertanyaan Nayra barusan membuat Aruna menyeritkan dahinya. "Maksudnya?"

"Ish, Aruna!" Nayra mencebik. "Bantuin gue supaya gue ikhlas dan gak dendam sama dia."

"Pasti." ucap Aruna menenangkan.

"Juga bantuin gue supaya jatuh cinta lagi." ucap Nayra serasa menyengir.

"Jatuh cinta lagi sama Fadil?"

"Ya gak lah." ketus Nayra. "Sama dedek gemes aja."

"Udah tua juga." sindir Aruna. "Cari yang seumuran dong!"

"Daun muda lebih menggoda."

***

Materi olahraga kali ini adalah sepak bola. Setelah melakukan pemanasan yang dipimpin oleh Bara, ya walaupun Aruna agak dongkol karena Bara benar-benar tidak bisa diajak serius. Cowok itu malah slengean belum lagi sedikit-sedikit tertawa karena kejahilan Kelpin. Arun sempat berpikir, kenapa Bara tidak bisa menahan humornya yang begitu receh?

EVANESCENT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang