32. Kembali sekolah.

59 10 21
                                    

"Terkadang lebih baik diam dengan rasa yang dimiliki, daripada lagi-lagi tersakiti dengan sebuah harapan."

***

Setelah sekian lama akhirnya liburan telah berakhir. Dan waktu inilah Aruna merdeka dari kegabutan yang melandanya ketika terus-terusan berdiam diri di rumah. Gadis yang tengah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah itu sedang merapihkan rambut panjangnya. Pagi-pagi buta Aruna sudah bangun dan bersiap diri. Bahkan cewek itu sudah mandi subuh karena terlampau excited untuk berangkat ke sekolah.

Aruna memang memiliki dua tujuan untuk berangkat ke sekolah. Tujuan utamanya adalah belajar dan tujuan yang lainnya ialah untuk bertemu Darren. Rasa rindu itu sudah tak tertahankan karena mereka tidak bertemu selama kurang lebih dua Minggu lamanya.

Suara teriakan Ananda melunturkan senyumannya karena bunda nya itu memanggilnya untuk sarapan sebelum berangkat sekolah. Tanpa berlama-lama lagi ia pun langsung keluar kamar, tak mau mendengar Ananda yang teriak pagi-pagi untuk yang kesekian kalinya.

"Iya bunda!" sahut Aruna.

***

Tiba di sekolah Aruna langsung mendapati teman-temannya tengah berdiri dilorong. Aruna menghampiri mereka dengan senyuman yang cerah, sama cerahnya dengan cuaca pagi ini.

"Aruna!" pekik Keisha lalu menghambur kedalam pelukan cewek berkacamata tersebut. Tak tinggal diam, Aruna juga membalas pelukan itu karena memang dirinya juga merindukan para sahabatnya itu.

"Kangen gak sih." ujar Keisha lalu melepaskan pelukan mereka dan tertawa setelah mengucapkan kalimat itu.

"Kangen banget! Apalagi sama suasana sekolah." ucap Aruna sambil melihat ke sekelilingnya. Gadis itu juga sekalian curi pandang dan mencari sosok yang juga dirindukannya.

"Yok ke kelas, taro tas dulu." ajak Dara yang langsung diangguki oleh ketiganya.

"Cie.. kalian nungguin gue ya." ucap Aruna sambil tertawa pelan.

"Terpaksa sih." balas Dara.

Aruna mencebik lalu memiting leher gadis tomboi yang tingginya lebih pendek daripada Aruna. Dara menjauhkan tangan Aruna lalu menggeplak lengan cewek itu hingga sang empu tertawa.

Persahabatan yang dijalani keempat sekawan ini memang penuh warna. Suka duka selalu menghampiri Aruna, Nayra, Keisha maupun Dara. Bersahabat semenjak pertama kali masuk sekolah yakni saat mereka kelas 7 bukanlah hal yang mudah. Pernah juga mereka bermusuhan tak seteguran hingga berhari-hari atau bulan karena masalah yang spele. Persahabatan mereka tak semulus yang dibayangkan. Banyak lika-liku didalamnya yang pada akhirnya berbaikan kembali adalah ujung dari kisahnya.

Aruna bersyukur bisa bertemu mereka yang menghiasi hari-harinya ketika disekolah. Mereka bisa membuat Aruna tertawa lepas dan tawa itu tidak pernah ia nampakan di manapun kecuali bersama para sahabatnya.

Mereka tempat Aruna berbagi keluh kesah tentang apapun itu, begitupun sebaliknya. Ketiganya juga sering menjadikan Aruna tempat curhat karena cewek itu merupakan pendengar dan penasihat yang baik, serta pola pikir gadis itu yang tentunya cukup dewasa untuk remaja seusianya.

"Nay, mana nih oleh-oleh lo dari Bandung?" tagih Dara ketika mereka sampai di kelas.

Kelas pagi kebetulan cukup ramai karena satu-persatu murid mulai berdatangan.

EVANESCENT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang