39. Nayra!

61 4 21
                                    

Azan zuhur berkumandang, seperti biasa sebagai umat muslim mereka melakukan ibadah salah zuhur di masjid yang letaknya di luar sekolah yakni dibelakang sekolah.

Aruna dan Nayra bersiap-siap untuk pergi ke masjid saat ini. Beda dengan Keisha dan Dara yang tak ikut karena mereka sedang kedatangan tamu bulanan. Jadilah Aruna dan Nayra saja yang pergi.

Keduanya sudah berjalan otw menuju masjid. Aruna yang tengah asyik berbincang ringan dengan Nayra tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah tangan yang merangkulnya secara tiba-tiba.

Karena kaget, refleks Aruna menyentak tangan itu kasar dan menatap sinis pelakunya.

Darren.

"Kaget banget?" tanya Darren yang diiringi kekehan.

"Iyalah." balas Aruna tak suka.

"Maaf deh." Aruna tak menggubris, cewek itu malah menarik tangan Nayra agar melanjutkan perjalanannya.

Darren tak berhenti begitu saja, lagi-lagi ia mensejajarkan langkahnya dengan Aruna. "Menebar keuwuan mulu, kapan nih Aruna nya dikasih kepastian?" sindir Nayra yang sudah muak dengan tingkah laku Darren yang selama ini membuatnya sakit mata.

"Gue cuma bercanda kok."

Bak tertimpa beton secara tiba-tiba, rasanya hati Aruna begitu sakit mendengarnya. Gadis itu mengigit bibirnya dan menahan dirinya sekuat mungkin.

"Bercanda?" sinis Nayra. Cewek itu tersenyum remeh. "Gak lucu tau gak!"

"Kok lo baperan sih, Aruna nya aja enggak." Cowok itu lagi-lagi mengelus lembut surai panjang milik Aruna. Aruna yang diperlakukan seperti itu sejenak menutup matanya, menahan hatinya yang sudah meledak-ledak sejak tadi. "Aruna itu salah satu sahabat terbaik gue. Dia orangnya juga gak baperan."

Sahabat?

Gak baperan?

Hellow!

Izinkan Nayra membanting makhluk sialan bernama Darren ini agar musnah sekalian dari muka bumi!

Enteng sekali mulutnya berbicara setelah seharian ini berulah yang tidak masuk akal. Mulai dari ngajak nikah kalau udah gede, kalau berjodoh pasti ada jalan, dan sekarang yang membuat Nayra ingin menonjok wajah mulus itu adalah, setelah semua yang dia lakukan ternyata cowok itu hanya menganggap Aruna sahabatnya!

Ayolah, Nayra. Tahan emosimu yang sudah di ubun-ubun ini.

Nayra istighfar dalam hati, dan Aruna yang diam saja dari tadi hanya bisa menangis dalam hati.

Sungguh miris sekali nasibmu wahai anak muda yang tidak bersalah.

***

Aruna sudah selesai mengambil wudhu. Mati-matian ia menghindari tatapan Darren yang sejak tadi memperhatikannya. Dia hanya menunduk karena tak sanggup lagi rasanya melihat tatapan teduh itu.

Cewek berkulit putih bersih layaknya bule luar negeri yang tak lain adalah Nayra juga sudah selesai berwudhu. Sebelum beranjak dari tempat wudhu, dia sempat melayangkan tatapan sinis kepada Darren yang kebetulan sudah selesai wudhu dan orang yang sedang berbicara dengannya yaitu Kelpin.

EVANESCENT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang