16. Bukan pilihan.

55 9 13
                                    

Disaat kamu merasa lelah, menepilah. Disaat kamu merasa putus asa, istirahatlah. Sedihmu juga harus ada jedanya, karena bahagiamu akan datang pada waktunya.

***

Darren:
Kangen juga gw sama lo

Aruna menyerit heran saat melihat pesan yang dikirimkan Darren tiga jam yang lalu. Aneh, kenapa tiba-tiba pemuda itu mengirimkan sebuah pesan yang menyatakan kerinduan padahal mereka satu kelas dan tak mengubah fakta bahwa setiap hari akan bertemu.

Tapi mengapa bisa rindu?

Aruna:
Lah?

Tak lama ponsel milik Aruna kembali bergetar. Cepat sekali Darren membalas pesannya.

Darren:
Gw serius syg

Sayang?

Sialan, bisa-bisa Darren membuatnya baper dimalam hari. Ia sedang berfikir ingin membalas apa dan tak memperdulikan bahwa pesan dari Darren sudah dibacanya.

"Ketara banget lagi mikir jawabannya gak sih?" gumam Aruna. Sedikit kemudian gadis itu melotot. "Duh, bales gak ya." Aruna jadi kebingungan sendiri malam ini.

Darren:
Na?

Datang lagi pesan dari Darren. Kali ini ia langsung mengetikan sesuatu disana.

Aruna:
Why?

Darren:
Gk, wkwk ya udh lah ya

Aruna menatap bingung pesan terakhir yang pemuda itu kirimkan sebelum akhirnya off. Maksud dari pesan itu apa? Disini Aruna yang tidak peka atau Darren yang terlalu sulit dipahami?

"Aruna." Ananda masuk kedalam kamarnya. "Kamu belum juga ganti?"

"Eh iya." Dengan cepat Aruna bangkit dari tempat tidurnya lalu mengambil baju dilemari. "Ini Aruna mau ganti baju dulu. Bunda keluar dulu ya." ucap Aruna seraya menutup pintu kamarnya.

***

"Gimana nilainya Aruna?" tanya Harry disela-sela makan malam mereka kali ini.

Aruna yang hanya diam mengunyah makanan. Jujur, ia sama sekali tak berniat menjawab pertanyaan itu.

"Baik kok, Yah." Kini Ananda yang menyahut. "Dia juga udah mulai les. Bunda seneng liatnya. Semoga nanti dia bisa keterima disekolah negeri."

"Bagus kalau gitu." Harry menatap putri sulungnya itu. "Kamu mau masuk jurusan apa di SMA nanti?"

"IPS." jawab Aruna.

"Akuntansi aja ya nanti kuliahnya."

Ucapan Harry barusan membuat Aruna terbatuk-batuk. Gadis berkacamata itu langsung menegak air minum digelas hingga tandas.

"Daripada kamu SMA terus kuliah ujung-ujungnya ngambil akuntansi, mending kamu SMK aja, Na." ujar Ananda. "Daripada pusing-pusing juga kan. Habis itu kamu kerja. Bunda dengar-dengar, katanya jurusan itu paling mudah cari kerjaan karena lowongannya banyak."

EVANESCENT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang