“Tidak ada yang menyakitiku. Aku hanya terluka karena harapanku sendiri.”
***
Saat ini anak kelas sembilan makin disibukan dengan latihan-latihan untuk menuju ujian nasional. Sepulang sekolah juga mereka diwajibkan mengikuti les tambahan yang diadakan pihak sekolah. Tak tanggung-tanggung, bahkan les diadakan hingga sore hari. Dan mau tidak mau semua anak kelas sembilan wajib mengikuti les tersebut. Jika tidak, mereka akan dikenakan sangsinya yaitu membayar denda.
Siang ini setelah melaksanakan salat zuhur, mereka diberi jeda istirahat sebentar sebelum memulai les tambahan nanti. Waktu senggang inilah yang dimanfaatkan Aruna dan teman-temannya menenangkan otak mereka yang tegang akibat semakin beratnya pelajaran di semester dua ini.
Tanpa Sesillia, mereka berempat duduk dikantin dengan menikmati semangkuk bakso dan segelas es teh. Aruna mengaduk baksonya yang sebenarnya ia tidak seberapa suka. Bukan tidak suka, hanya saja Aruna lebih pro dengan mie ayam yang kebetulan makanan itu sudah habis siang ini.
"Males banget gue les nih." ucap Keisha sambil menuangkan beberapa sendok sambal kedalam mangkuknya yang sudah memerah. Kontras sekali dengan Aruna yang kuahnya putih bening karena cewek itu tidak membubuhkan apapun pada baksonya.
Teman-temannya bertanya apakah enak dimakan saja seperti itu, dan tentu saja Aruna menjawabnya dengan mantap; enak.
Bukan hanya bakso saja, tapi mie ayam, soto, tekwan, bahkan nasi uduk sekalipun Aruna tidak menambahkan cabe kedalamnya. Bukannya Aruna tidak suka pedas, hanya saja ia malas menambahkan apapun karena original saja sudah cukup.
"Gue juga males kok. Apa kita bolos aja ya." ucap Nayra yang makin ngalur ngidul.
"Nanti lo disuruh denda, emangnya mau?" tanya Aruna.
"Dih males amat." balas Nayra.
"Les aja biar gak bego-bego amat nanti pas masuk SMA." ujar Dara.
"Iya lo bener, gue takut banget jadi orang yang paling bego pas di SMA nanti." timpat Keisha.
"Ntar lo di-bully terus gak punya kawan." ledek Nayra yang menimbulkan gelak tawa oleh teman-temannya.
"Sialan." umpat Kiesha. "Sans nanti gue bakal jadi cewek terpemes kalo udah masuk SMA." ucap cewek itu dengan bangganya.
"Ampun mbak seleb." ucap Nayra sengaja.
"Ngeri euy mbak seleb!" seru Dara.
"Nanti kalo lo udah famous, gue numpang pansos." ucap Aruna santai. "Kan lumayan bisa terkenal tanpa repot-repot. Nanti kita tinggal panjat sosial aja sama Keisha."
"Males amat anjrot." ketus Keisha.
"Membantu temen sendiri gak ada salahnya lho, Kei." ucap Aruna.
Tawa Aruna berangsur-angsur terhenti kala melihat Darren, Kelpin serta Adnan datang dan menghampiri mereka. Aruna langsung menggeser tubuhnya kala Darren langsung duduk tepat disampingnya. Berbeda dengan Adnan dan Kelpin yang duduk mengapit Keisha dan Dara yang berada didepan Aruna.
"Hey hidup hanya numpang ketawa!" ucap Adnan macam biasa.
"Makan gak ngajak-ngajak kamu, Na." ucap Darren sok sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT (COMPLETED)
Teen FictionNamanya Aruna, nama lengkapnya Aruna Langit Rinjani yang memiliki arti yaitu warna langit kemerahan di atas gunung Rinjani. Kalau kata Darren, Aruna itu beda dari yang lain. Aruna itu kalem. Aruna itu pengertian. Aruna itu baik banget. Intinya kalau...