EVANESCENT (COMPLETED)

6. Rumah Dara.

“Jangan mendekat jika tidak berniat untuk mengikat.”

***

"Saya akhir kelas hari ini, selamat siang." ucap guru paruh baya itu lalu keluar meninggalkan kelas.

"Siang bu."

"Akhirnya pulang juga." ucap Keisha.

"Balik naik apa lo Kei?" tanya Nayra.

"Biasalah." jawab Keisha. "Lo gojek juga kan?"

"Iya lah."

"Dar, main ke rumah lo dulu yok." ajak Keisha.

"Ayok beli mie jablay!" ajar Nayra.

"Jablay nya biasa aja geh." ucap Aruna sambil tertawa.

"Ya udah, naik angkot aja." ucap Dara.

Merekapun mulai berjalan meninggalkannya kelas untuk menuju halte yang letaknya diluar sekolah.

"Dah sini aja." ucap Aruna memberhentikan mereka.

Selang beberapa detik kemudian, terlihat dari kejauhan nampak sebuah mobil angkot yang akan melintas.

"Jangan angkot yang itu!" ucap Aruna melarang Keisha yang akan memberhentikannya.

"Kenapa?" tanya Dara.

"Dar, lo gak liat kalo tuh angkot jedag-jedug gitu?" ujar Aruna cringe. "Gila bisa muntah naik mobil kayak gitu. Belum lagi sumpek, panas pula."

"Asli, jangan lah." imbuh Nayra. "Nanti aja, Kei. Cari angkot yang lain aja."

"Oke."

"Woy!" panggil seseorang.

"Apa lo!" sinis Nayra yang melihat Kelpin datang bersama teman-temannya.

"Apa sih." balas Kelpin tak kalah sinis.

"Kalian mau kemana?" tanya Darren.

"Kerumah lo." jawab Keisha.

"Ngapain?" tanya Darren bingung.

"Apaan sih, Kei." sergah Aruna. "Kita mau kerumahnya Dara."

"Beli mie jablay." timpa Nayra tak lupa sambil menekan kata jablay lalu menatap kearah Kelpin.

"Lo jablay nya." ucap Kelpin.

"Dih ngelunjak!" balas Nayra tak terima.

"Udah-udah, jangan ribut mulu." lerai Aruna. "Tuh angkotnya udah mau nyampe."

Tak lama, angkot pun sampai dan berhenti tepat di depan mereka. Satu persatu dari mereka pun mulai naik, seperti Keisha, Nayra, Dara dan disusul oleh Aruna yang duduk di dekat pintu.

"Jangan duduk di situ, nanti lo jatoh." ucap Darren pada Aruna.

"Tapi gue pengen deket pintu." balas Aruna.