“Padahal kamu yang bermain-main dengan perasaan, tapi anehnya malah aku yang terbawa perasaan.”
***
Apa katanya? Calon makmum?
Aruna hanya memasang wajah sebal ketika mendapat ceng-cengan dari teman-temannya. Dan yang lebih memalukan lagi disana juga Kelpin beserta Bara yang pasti dengan dan sudah jelas paling semangat mengcie-ciekan dirinya.
Gadis itu melipat tangannya didepan dada mencoba mengalihkan atensinya pada anak-anak yang sedang memperebutkan bola itu.
"Eh, btw kok lo gak balik lagi kesana?" tanya Dara pada kakak sepupunya itu.
Darren menjatuhkan badannya pada lantai lapangan dan tidak memperdulikan ada kotoran di sana. "Capek gue, mau sama Aruna aja."
Lagi-lagi Aruna harus menulikan telinganya saat Kelpin dan Bara yang gencar meledaknya.
"Ah payah lo, gitu aja langsung bullshing!" seru Kelpin.
Tolong ya, Kelpin yang tidak berakhlak. Cewek mana sih yang digombalin Darren gak baper? Secarakan yang ngegombalin pesonanya sangat MasyaAllah sekali.
"Bisa gak sih lo gak usah ikut campur?" sinis Aruna.
"Dih galak banget, awas lo Darren kan sukanya yang lemah lembut." celetuk Bara.
Persetan dengan tipe cewek idaman Darren yang dikatakan Bara barusan. Gadis berkacamata itu mengikat rambutnya asal hingga membuat anak-anak rambut yang tertinggal itu sesekali menari-nari akibat terpaan angin.
"Gue mah emang gini. Ya, mau gimana lagi." ujar Aruna lalu tidak sadar ia malah duduk disebelah Darren.
"Lo tenang aja, Aruna. Gue suka sama juga apa adanya kok." ucap Darren sambil memandang wajah Aruna.
"Darren!" balas Aruna kesal.
"Sayang banget kalian gak jadian. Padahal gue ngeship kalian garis keras loh." ujar Nayra enteng sekali yang membuat Aruna menahan diri agar tidak menabok mulut Nayra.
"Asli! Padahal kalian itu serasi!" timpal Keisha. "Dan pastinya kita semua dukung kalian kok."
"Lagi proses, tunggu aja tanggal mainnya." balas Darren yang diiringi tawa kecilnya.
Cowok ini gak mikir apa gimana sih? Aruna jadi kesal sendiri membayangkan Livia tau kelakuan kekasihnya jika berada dibelakang.
"Ren, suruh teman-teman lo udahan gih!" Aruna bersyukur ketika Sesillia mengubah topik pembicaraan ini. Dan dalam hati ia terus mengucap syukur kepada yang maha kuasa beserta Sesillia.
"Emang kenapa?" tanya Darren tak paham rupanya.
Sesillia mencebik kesal. "Anak tari mau gantian pake lapangan. Kita juga mau pentas lah."
"Oke." Tanpa pikir panjang lagi, Darren langsung pergi kearah sisi lain lapangan lalu memberi isyarat pada Adnan yang kebetulan menjadi kapten dadakan untuk memberhentikan pertandingan. Adnan menurut saja lalu memanggil teman-temannya dan menyuruh mereka break sebentar.
Anak-anak seni tari tersenyum lega kala mengetahui anak futsal telah menyudahi pertandingan. Kini giliran mereka yang menampilkan kemampuan mereka dalam bidang seni itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT (COMPLETED)
Novela JuvenilNamanya Aruna, nama lengkapnya Aruna Langit Rinjani yang memiliki arti yaitu warna langit kemerahan di atas gunung Rinjani. Kalau kata Darren, Aruna itu beda dari yang lain. Aruna itu kalem. Aruna itu pengertian. Aruna itu baik banget. Intinya kalau...