“Jika nyatanya bukan diriku yang kamu inginkan, kenapa kehadiranmu seolah-olah memberi harapan tentang hubungan yang fatamorgana?”
***
Beberapa hari kemudian setelah melewati drama yang melelahkan mulai dari mengajak Keisha dan Dara nonton film baru yang beberapa hari yang lalu tayang tapi kedua tidak mau karena tidak ada duit tapi kalau dibayarin mereka akan berangkat, membuat Aruna geram dan ingin menabok watados alias wajah tanpa dosa mereka yang seenaknya minta bayarin. Aruna saja mati-matian menabung hingga beberapa hari demi tidak jajan karena duitnya ia simpan untuk nonton bioskop bersama Nayra. Maklum anak SMP seperti Aruna uang jajannya hanya sepuluh ribu rupiah perhari itupun plus bontot yang dibawakan oleh bundanya.
Lain lagi dengan Sesillia yang juga tidak mau ikut karena sedang bokek dan malah menyalahkan Aruna serta Nayra kenapa nontonya akhir bulan.
Lagi-lagi Aruna harus berusaha sabar ketika Nayra mengajak Kelpin dan Adnan yang susahnya minta ampun. Apalagi setelah melewati perdebatan panjang dan banyak sekali negosiasi yang keluar dari otak cemerlang Nayra rupanya kedua cowok itu ujung-ujungnya tidak ikut.
Terakhir Aruna sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi hingga ia kebablasan menggeplak lengan Nayra karena gadis itu mengajak Darren. Dimana sih otak kecilnya Nayra? Bisa-bisanya dia mengajak cowok itu nonton bersama padahal mati-matian Aruna menghindari Darren karena setiap berada di dekatnya selalu saja Darren melayangkan gombalan-gombalan maut yang membuatnya melayang kemana-mana.
Dan untunglah Darren menolak ajakan Nayra dengan dalih ia tidak bisa karena ada latihan futsal. Tim futsal sekolah mereka beberapa minggu lagi akan mengikuti pertandingan anak sekolah yang diadakan di salah satu sekolah menengah pertama yang cukup hits di kota ini.
Siang ini, sepulang sekolah Aruna dan Nayra langsung menuju salah satu mall yang berada di bilangan Jakarta. Tadinya Nayra memaksa Aruna agar naik taksi online saja, tapi bukan Aruna namanya yang selalu punya cara agar super duper hemat. Mereka akhirnya menaiki bus karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah ketimbang naik taksi online.
Setengah jam berlalu tibalah mereka di mall. Aruna mengeluarkan jaket hitam berbahan Corduroy dan memasangkannya ketubuh untuk menutupi sebagian seragamnya. Sedangkan Nayra yang memakai Hoodie berwarna maroon.
Keduanya memasuki area bioskop dan mencari jadwal film yang tayang hari ini. Naas, nasib sial sepertinya menimpa kedua anak manusia itu. Ternyata film yang akan mereka tonton sudah habis masa tayangnya. Terpaksa Aruna dan Nayra keluar dari area bioskop karena tidak ada film yang menarik minat mereka.
Karena lapar juga, akhirnya Nayra mengajak Aruna untuk makan siang disalah satu restoran cepat saji yang menu andalannya adalah ayam goreng. Mereka memesan makanan lalu duduk meja yang dekat kaca besar yang menghadap langsung kearah jalanan.
Nayra tersenyum dalam hati ia membatin, "saatnya menjalankan misi."
"Kenapa lo senyum-senyum kayak gitu?" tanya Aruna yang merasa aneh karena tiba-tiba sahabatnya itu tersenyum misterius.
"Gapapa." Nayra mencocolkan kentang goreng tersebut kedalam saus sambal. "Chat Darren yuk."
"Ngapain sih, gabut amat." ketus Aruna.
Nayra menghembuskan nafasnya kasar. Inilah yang kadang membuat Nayra kesal dengan Aruna karena cewek itu terlampau malu-malu dan segitu besarnya gengsi yang ia punya hingga malas sekali jika harus berhadapan dengan cowok bernama Darren tersebut. "Gue mau menjalankan misi."
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT (COMPLETED)
Teen FictionNamanya Aruna, nama lengkapnya Aruna Langit Rinjani yang memiliki arti yaitu warna langit kemerahan di atas gunung Rinjani. Kalau kata Darren, Aruna itu beda dari yang lain. Aruna itu kalem. Aruna itu pengertian. Aruna itu baik banget. Intinya kalau...