55. Belajar ikhlas?

59 4 57
                                    

SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA TEMAN-TEMAN!!!!!

Now playing: Salahkah Kita — Robin Hood ft. Asmirandah.

“Faktanya sekarang kita hanyalah dua garis lurus yang sejajar dan beriringan, tetapi tidak dipertemukan.”

***

Kenyataan yang harus Darren terima saat ini adalah bahwa hubungannya dengan Livia tak direstui oleh ayah sang kekasih. Ayahnya Livia terang-terangan tak menyukai Darren karena perbedaan diantara keduanya.  Livia berasal dari kalangan keluarga yang cukup berada, ayahnya merupakan pengusaha yang sering bolak-balik Jakarta-Palembang. Livia merupakan anak perempuan pertama dan satu-satunya. Tentu saja saat mengetahui hubungan anaknya dengan Darren ayahnya sangat menantangnya. Bahkan saat kenaikan nanti rencananya Livia akan dipindahkan ke sekolah khusus tempat dimana dia akan meraih mimpinya menjadi seorang atlet.

Darren tau niat ayahnya Livia itu sangat baik. Itu semua dilakukan hanya semata-mata untuk kebaikan sang putri. Makanya saat mengetahui ketidaksukaan ayahnya Livia membuat Darren merasa tidak enak. Tapi disisi lain dia tidak mau kalau harus memutuskan Livia, begitupun gadis itu. Mereka saling mencintai dan rasanya berat kalau harus berpisah. Darren juga tidak bisa egois dan menentang semuanya. Ini terjadi bukan karena kemauannya. Melainkan inilah cara semesta bekerja. Semuanya penuh kejutan yang terjadi secara tiba-tiba.

Saat ini hubungan dengan Livia juga lagi bermasalah karena soal restu. Darren sempat membicarakan keinginannya untuk menyudahinya tapi Livia menolak dan meminta untuk diberikan waktu untuk membujuk sang ayah. Darren mengalah, dan membiarkan Livia melakukan apa yang dia mau. Livia juga tak mengubunginya semenjak dua hari yang lalu. Keduanya tak lagi berangkat atau pulang bersama.

Bicara soal Aruna, Darren sendiri juga masih memikirkan gadis itu. Meminta maaf ya? Apakah Darren masih pantas mendapatkan kesempatan itu? Bagaimana brengseknya dirinya menyakiti gadis itu rasanya mustahil sekali untuk mendapatkan maafnya.

Kalau dilihat dari sikapnya, sepertinya Aruna benar-benar melupakan yang terjadi diantara mereka dan memilih untuk menguburnya dalam-dalam. Ditutup hingga tak ada celah lagi untuk masuk.

***

Nayra yang menggerutu karena harus ke kantin sendirian yang hanya untuk membeli air mineral. Ketiga temannya sedang memakan bekal makan siang mereka. Sangking sibuknya, tak ada satupun yang mau mengantarnya ke kantin. Alhasil jadilah dia sekarang pergi sendiri.

Tak peduli kalau seisi kantin bergerombolan dengan teman-temannya, sedangkan dirinya hanya seorang diri. Hanya membeli air mineral, setelah itu dia langsung pergi. Namun niatnya diurungkan karena melihat Darren sedang duduk sendiri dipojokkan kantin. Nampak pemuda itu sedang melamun, entah memikirkan apa. Karena tak ada yang menemani dan langkahnya membawanya kesana menghampiri Darren.

"Sendirian aja." Nayra mencoba basa-basi.

Kehadiran Nayra membuat Darren membuyarkan lamunannya. "Iya." jawab Darren.

"Mana cewek lo? Tumben akhir-akhir ini kalian gak pulang bareng." tanya Nayra sengaja karena dia juga penasaran kenapa keduanya sudah jarang memperlihatkan kebersamaannya.

"Gue lagi ada masalah sama dia." ucap Darren pelan.

"Masalah apa?" tanya Nayra makin penasaran.

EVANESCENT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang