43. Pulang bareng?

44 4 31
                                    

Warning!
Part ini diperuntukkan kepada shipper Aruna-Darren.

***

"Pulang bareng gue yok, Na."

Nayra yang tengah khidmat menyesap es dugan miliknya langsung tersedak. "Mana cewek lo?" sinis Nayra.

"Apaan dah? Nih cewek gue didepan sini." ucap Darren sambil menunjuk kearah Aruna.

"Dia bukan cewek lo."

"Emang, dia jodoh gue sih kayaknya."

"Darren." desis Aruna.

Darren menyengir. "Yuk sayang kita pulang."

"Hah?" Aruna menatap Darren cringe. "Gak ah, gue dijemput."

"Tapi masih lama, setengah jam lagi." Nayra yang kembali buka suara. Aruna menatap kesal Nayra, dia ini sebenarnya mau ngebela Aruna apa pengen banget buat Aruna semakin malu. "Udah sana lo balik aja sama Darren, lumayan kan. Kapan lagi coba bisa pulang bareng calon imam?"

"Nah bener tuh." ucap Darren menyetujui. "Ayo, Aruna."

"Gue dijemput." Aruna mencoba teguh pada pendiriannya walaupun relung hatinya yang paling dalam pengen banget dianterin pulang sama Darren.

"Udah gak usah malu-malu anjing." Nayra mendorong Aruna.

Naik gak ya?

Naik aja deh.

Eh tapi kalau naik rada malu.

Canggung gitu lebih tepatnya.

Apalagi sekarang masih agak ramai, nanti kalau mereka lihat dia pulang sama Darren bisa-bisa Aruna dicap perusak hubungan orang karena Darren sudah ada pemiliknya.

Kalo ditolak, sayang banget rezeki limited edition kayak gini disia-siakan.

Aruna benar-benar sibuk bergelut dengan pikirannya. Hingga satu jentikan jari membuyarkan lamunannya. "Ayo, Aruna naik. Gue anter lo pulang."

Ya udah lah Aruna naik aja. Toh juga dia gak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. "Makasih." bisik Aruna.

Darren tersenyum saat melihat Aruna sudah ada di motornya.

"DADAH ARUNA!"

"PEGANGAN NA!"

***

"Na, gue jadi penasaran sebelumnya lo udah pernah pacaran belum sih?" tanya Darren memecah keheningan diantara mereka yang sempat terjadi beberapa menit.

"Belum." jawab Aruna lugu. "Gue gak pernah ngerasain apa itu pacaran."

"Gak bohong kan?"

"Yeu! Ngapain juga bohong!"

"Siapa tau kan." Darren terkekeh.

"Emang muka gue keliatan bohong?"

"Iya."

"Nyebelin." ketus Aruna.

EVANESCENT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang