5. Taruhan?

85 14 16
                                    

Semua nampak tiba-tiba, termasuk kedatanganmu yang sebisa mungkin aku hindari.

***

"EKHM!"

"CIE.. CIE.."

"ANJAY BANGET GAK TUH!"

"CIAHHHH."

Aruna terkejut mendengar penuturan Darren barusan. Mengapa cowok itu tiba-tiba berkata seperti itu padanya? Ralat, pada mereka juga.

"Apaan sih." ucap Aruna sambil melepas rangkulan itu.

"Cie.. Aruna.." goda Nayra.

"Merah tuh pipi lo!" ucap Kelpin di sela-sela tawanya.

Gadis itu mendengus sebal. Ia jadi bingung sendiri kenapa Darren bisa berkata seperti itu. Ah, paling hanya bercanda. Mari kita anggap saja angin lalu.

"Tapi gue serius." ucap Darren membuat mereka seketika berhenti tertawa.

"Jangan serius-serius, Ren. Liat tuh mukanya Aruna udah merah banget." ucap Keisha.

"Panas." balas Aruna sambil mengipasi wajahnya.

"Kalo Indonesia sampe menang, gue bakal nembak lo buat jadi pacar gue." ujar Darren pada Aruna.

Sedangkan yang bersangkutan sedang speechless dengan perkataan Darren. Aruna melotot dan menatap Darren terkejut.

"Hah?" tanya Aruna tak mengerti.

"Lo bakal jadi ceweknya Darren kalo Indonesia menang lawan Jepang nanti!" ucap Nayra excited.

"Cie.." ucap mereka kompak.

Mendadak kelas menjadi ramai akibat ulah Darren. Mereka kompak menggoda Aruna juga Darren.

"Ih apaan sih. Gak lucu tau gak bercandaannya." ucap Aruna lalu meninggalkan mereka.

"Na! Tunggu!" Keisha pun berlari mengejar Aruna yang tengah berjalan meninggalkan kelas.

"Beneran lo mau nembak Aruna?" tanya Adnan.

Darren tersenyum lalu berkata, "liat aja nanti."

***

"Na!" teriak Keisha.

Aruna menghentikan langkahnya.

"Apa? Mau ngongek gue kayak tadi juga?" tanya Aruna judes.

"Dih seudzon aja!" elak Keisha lalu gadis itu tersenyum. "Eh tapi, emangnya lo gak seneng bakal ditembak Darren? Secara kan dia cowok yang paling ganteng di kelas kita." ucap Keisha secara terang-terangan.

"Biasa aja tuh." Aruna menatap ke lain arah lalu melipat tangannya di depan dada. "Ya paling bercanda aja. Gak usah dianggap serius lah."

"Ye! Harusnya lo seneng dong."

"Ah gak tau lah." Aruna kembali berjalan.

EVANESCENT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang