Setibanya di HK group, Zayan langsung mengenakan kaca mata hitam dan masker nya. Zayan memang selalu begitu jika datang ke perusahaan milik Ayah nya itu, dia tidak ingin banyak orang yang tau tentang dia, dia hanya ingin hidup bebas layak nya orang normal yang tanpa terikat aturan perusahaan. Dan karena alasan itu jugalah yang membuat Zayan tidak tertarik untuk mengambil ahli perusahaan sampai hari ini.
Zayan berjalan di belakang Althaf, karena selama ini karyawan di perusahaan itu hanya mengenali Althaf dan tidak tau seperti apa bentuk Zayan. Yang mereka dengar tentang Zayan adalah seorang pria tampan yang memiliki banyak wanita. Ketika Zayan mengikuti Althaf masuk ke dalam ruangan Haykal, para karyawan tentunya bertanya tanya siapa pria yang sedang mengikuti Althaf itu, karena hanya orang orang penting dan yang sudah membuat janji yang bisa masuk keruangan Haykal. Setibanya didalam ruangan, Althaf langsung menyerahkan dokumen yang dibawa nya dari perusahaan TL kepada Haykal. Haykal langsung memeriksa dokumen dan membiarkan Althaf dan Zayan duduk di sofa di hadapan nya.
"Apa yang membawamu kemari? Biasanya kamu tidak sudi menginjakkan kakimu ke perusahaan ini." Ucap Haykal kepada Zayan.
"Bukankah Ayah yang meminta ku mengantar bocah ini?" Jawab Zayan kesal.
"Paman, apakah masiha ada yang bisa aku lakukan?" Tanya Althaf kepada Haykal.
"Tidak. Ah benar, aku ingin kamu tinggal divilla Zayan untuk mengawasinya." Jawab Haykal.
"Ayah... " Rengek Zayan.
"Dia sekarang memiliki perawat seorang gadis, aku tidak ingin sesuatu terjadi, jadi kamu harus tinggal dengan nya dan awasi dia."
"Tidak Paman, aku akan tetap tinggal dengan orang tua ku. Tapi, aku bisa datang setiap hari ke villa Zayan untuk mengawasi nya." Ucap Althaf.
"Baiklah. Kamu tidak ingin menemui Ayah mu? Dia akan datang sebentar lagi dari tempat klien." Ucap Haykal.
"Tidak Paman, aku akan kembali ke villa Zayan saja." Ucap Althaf.
Setelah selesai berbincang dengan Haykal, Zayan dan Althaf memutuskan untuk kembali ke villa Zayan. Melihat wajah Zayan yang kesal membuat Haykal tersenyum dan mengelus lembut kepala Putra nya itu.
"Kapan kamu akan dewasa hah? Usia mu sudah 28 tahun." Ucap Haykal sambil mengelus lembut kepala Zayan.
"Aku sudah sangat dewasa diluar dugaan Ayah." Jawab Zayan kemudian keluar dari ruangan Ayah nya.
***
Setibanya di tempat kediaman paman Hikam, Keenan dan Sakhi langsung membantu Falehsa untuk masuk ke dalam rumah. Sakhi berlari mengambil kotak obat dan memberikan nya kepada Keenan untuk mengobati luka Falesha. Luka yang Falesha dapat di lengan nya tidak terlalu besar namun cukup dalam dan membuat nya mengeluarkan banyak darah. Falesha mencoba menahan rasa sakitnya saat Keenan mengobati luka nya.
Kring.. Kring...
"Halo?" Ucap Falesha.
"Kamu dimana? Datanglah ke villa." Jawab Zayan dari balik telepon kemudian langsung menutup telepon nya tanpa menunggu jawaban dari Falesha.
Keenan langsung menatap Falesha yang terlihat tidak nyaman setelah menerima panggilan telepon itu.
"Apa pria itu meminta mu menemuinya?" Tanya Keenan.
Falesha mengangguk dan berdiri dari duduknya.
"Istirahatlah dulu, aku akan mengatakan kepada nya kalau kamu tidak enak badan." Ucap Paman Hikam.
"Tidak, aku akan datang sebentar saja dan mencari alasan untuk pergi." Jawab Falesha kemudian berjalan keluar rumah paman Hikam.
Melihat kondisi Falesha yang tidak memungkinkan untuk mengemudi, Keenan akhirnya mengantar falesha untuk datang ke villa Zayan. Sebelum pergi ke villa Zayan, Falesha meminta Keenan untuk mengantarnya ke villa nya dulu untuk mengganti pakaian nya, karena baju yang tadi dikenakan nya sobek terkena pisau.
Setibanya di depan villa, Falesha langsung melangkahkan kaki nya mantap untuk masuk ke dalam villa.
"Nah tu dia dah datang." Ucap Zayan setelah melihat Falesha yang masuk ke dalam villa.
Falesha berjalan dengan pelan menuju ruang tamu dan ketika dia melihat siapa yang dudul di sofa, Falesha langsung membalikkan tubuh nya dan ingin pergi keluar dari villa. Tapi Zayan mengejar Falesha dan memegangi tangan Falesha untuk pergi menghadap Althaf. Betapa terkejutnya Althaf saat melihat siapa yang ada di hadapan nya.
"Kamu? Kamu gadis yang tadi..." Ucap Althaf.
Falesha terlihat tidak nyaman dan menutupi wajah nya dengan tangan nya.
"Apa yang kamu lakukan? Perkenalkan dirimu." Ucap Zayan sambil memegangi tangan Falesha agar tidak menutupi wajah nya.
"Yan, dia gadis yang tadi aku ceritakan." Ucap Althaf.
"Pencuri?" Tanya Zayan.
Althaf langsung mengangguk cepat.
"Waahh, kamu mencuri di perusahaan Ayah ku?" Tanya Zayan.
"Ayah mu? Apa Ayahmu yang memegang perusahaan itu?" Tanya Falesha.
"Ayahku membelinya beberapa tahun lalu tapi perusahaan itu dipegang oleh pemimpin lama disana." Jawab Zayan.
"Beritahu aku siapa namanya." Ucap Falesha.
"Sebenarnya apa yang ingin kamu cari? Apa yang kamu curi disana? Apa yang kamu inginkan?" Tanya Zayan.
"Yan dia sepertinya tidak mencuri apapun karena aku tidak melihat dia mengambil apapun dari perusahaan." Ucap Althaf.
Zayan terus menatap Falesha yang terlihat berfikir keras yang entah tentang apa itu.
"Althaf kembalilah hari ini, sepertinya ada yang harus aku urus dengan nya." Ucap Zayan kepada Althaf.
Althaf akhirha mengangguk dan menyetujui ucapan Zayan.
Zayan menarik tangan Falesha dan membawanya ke ruangan game nya. Zayan menarik tubuh Falesha untuk mendekat dan menarik lengan baju Falesha. Awalnya Falesha merasa kesakitan, tapi Falesha mencoba menahan nya agar Zayan tidak mengetahui nya.
"Angkat lengan mu dan biarkan aku mengobati lukamu." Ucap Zayan.
Falesha terlihat kaget mendengar ucapan Zayan, bagaimana dia bisa tau kalau Falesha mendapatkan luka di lengan nya. Namun Falesha hanya menurut dan membiarkan Zayan mengobati luka yang tadi belum sempat diselesaikan oleh Keenan. Dengan pelan pelan, Zayan membersihkan luka yang ada di lengan Falesha dan mengobati nya.
Setelah mengobati luka Falesha, Zayan memberikan beberapa obat penghilang rasa sakit kepada Falesha.
"Mulai dari sekarang jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi, aku tidak tau apa sebenarnya tujuan pekerjaan kalian tapi aku mohon hentikan lah melakukan hal seperti itu. Pekerjaan itu terlalu berbahaya, apalagi untuk gadis seperti mu." Ucap Zayan kepada Falesha yang duduk di hadapan nya.
"Aku tidk bisa berhenti, aku sudah banyak berutang budi dan harus membalas mereka." Jawab Falesha.
"Berapa uang mereka yang kamu gunakan? Aku akan membayar berapa pun hutang mu pada mereka asalkan kamu tidak lagi melakukan hal seperti ini." Ucap Zayan.
"Ini bukan soal hutang budi karena uang, tapi ini tentang hutang budi kasih sayang. Aku tidak akan pernah membalas seberapa banyak kasih sayang yang pernah mereka berikan kepadaku." Jawab Falesha.
Zayan tidak mampu mengatakan sepatah kata pun dan hanya menatap Falesha yang duduk dihadapan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)
Romancesebuah misi balas dendam yang berakhir menjadi pernikahan. seorang gadis yang dibesarkan tanpa orang tua kandung menjadi gadis yang tidak mengenal rasa takut dan bertahan hidup hanya untuk membalaskan dendam nya. gadis yang sudah menyimpan banyak ke...