Zayan dan Falesha memilih semua bahan bahan masakan untuk dimasak malam ini, kemudian Zayan memilih beberapa barang wanita seperti baju tidur dan sendal untuk Falesha. Setelah berbelanja mereka memutuskan untuk kembali ke Villa.
Karena letak restoran dan tempat makanan jauh dari villa, malam ini mereka makan malam dengan masakan buatan Falesha. Tentunya Zayan ikut membantu Falesha untuk menyiapkan makan malam mereka. Falesha memasak bahan masakan kedalam kuali dan Zayan memotong bahan bahan yang perlu dipotong dsn membersihkan nya. Malam itu mereka terlihat sangat akrab dan sudah berinteraksi satu sama lain. Mereka makan malam bersama dengan bahagia walaupun dengan makanan seadanya.
Setelah makan malam, Falesha mendapat telepon dari Keenan.
"Apa yang sedang kamu lakukan? Aku dengar kalian pergi berbulan madu." Ucap Keenan dari balik telepon.
"Hmm orang tuanya memaksa kami dan kami tidak punya cara lain, tapi kami hanya pergi bersama dan tidak melakukan hal seperti yang kamu pikirkan." Jawab Falesha.
"Aku ingatkan kepadamu, ingat tujuan awal mu, kamu menikahinya hanya untuk mengetahui musuh mu selama ini dan membalaskan dendammu. Kamu tau kan kalau aku akan selalu mengintai dan memperhatikan apa yang kamu lakukan, aku akan membantumu untuk menemukan musuhmu dan menjauhi pria itu secepat mungkin." Ucap Keenan.
"Baiklah, aku akan kembali kekamarku." Jawab Falesha kemudian menutup telepon nya.
Falesha berjalan mendekati jendela dan menatap pantai dari balik jendela tersebut, membuka sedikit celah dari jendela agar bisa merasakan angin malam yang dingin. Falesha memejamkan mata nya dan mencoba menjernihkan kembali pikiran nya, memang akhir akhir ini Falesha merasa sudah terbiasa dan nyaman dengan Zayan, karena hal itulah dia ingin menyadarkan dirinya agar ingat apa tujuan utama nya saat menikahi pria itu.
Disaat Falesha masih menutup matanya dan memegang kedua tangan nya untuk menahan dingin, tiba tiba seseorang datang dan melingkarkan selimut ke tubuh Falesha. Falesha spontan langsung membuka mata nya dan melihat siapa yang datang.
"Kamu bisa masuk angin, kenakan lah selimut ini." Ucap Zayan pelan di telinga Falesha.
Falehsa tidak menjawab apapun karena terlihat terkejut dan menarik selimut itu untuk menutupi seluruh tubuhnya.
Zayan kemudian menarik dua buah kursi dan menarik tangan Falesha untuk duduk diatas kursi.
"Apa kamu menyukai pantai?" Tanya Zayan pelan kepada Falesha.
"Entahlah, aku tidak pernah memikirkan apa yang aku sukai, aku sering menemui pantai pantai saat bekerja tetapi aku tidak pernah berfikir kalau aku menyukai mereka atau tidak. Aku hanya suka saat sesuatu itu bisa membuatku tenang." Jawab Falesha.
"Itu karena kamu tidak pernah peduli selama ini, kamu hanya fokus dengan pekerjaan mu sampai lupa dengan diri mu sendiri. Tapi setelah hidup bersama mu dalam beberapa waktu ini aku bisa sadar, kalau kamu sebenarnya menyukai pantai." Ucap Zayan.
"Kenapa kamu bisa berfikir begitu?" Tanya Falesha.
"Aku pernah masuk ke kamarmu dan aku melihat ada poster pantai disana dan karena hal itulah aku mengajakmu berbulan madu ditempat ini, tempat yang bisa melihat pantai dari dekat."
"Aku hanya membelinya sembarangan." Jawab Falesha pelan sambil menundukkan kepalanya.
Zayan tersenyum mendengar jawaban Falesha dan menyandarkan kepalanya kepada sandaran kursi. Kemudian Falesha ikut menyandarkan kepalanya kepada sandaran kursi dan menikmati bunyi ombak dari laut.
Tidak sadar kapan mereka tertidur, tapi saat Falesha membuka matanya pagi telah tiba. Falesha mengucek ngucek mata nya dan merapikan rambut pendek nya dan memperhatikan disekitarnya. Terlihat Zayan melengkung, memeluk kedua lututnya dengan kedua tangan nya agar menahan rasa dingin. Melihat itu Falesha berdiri pelan pelan dan memberikan selimut yang ada padanya kepada Zayan, Falesha menyelimuti tubuh Zayan agar tidak merasakan dingin lagi.
Setelah menyelimuti Zayan, Falesha berencana ingin memasak sarapan untuk mereka. Tapi Zayan menarik tangan Falesha sampai membuat Falesha terjatuh di sampingnya. Zayan memeluk tangan Falesha dan bertingkah seolah olah tangan Falesha adalah gulingan.
"Jangan pergi, temani aku tidur sebentar saja. Bangunkan aku setelah 10 menit." Ucap Zayan pelan tanpa membuka mata nya.
"Tidurlah di kamarmu, kenapa kamu malah tidur disini dan tidak membangunkanku tadi malam?" Ucap Falesha.
"Kamu terlihat kelelahan dan aku tidak ingin mengganggu tidurmu, lagi pula jika tidak disaat seperti ini, kapan lagi aku bisa tidur bersama dengan mu." Jawab Zayan.
Falesha tersenyum mendengar jawaban Zayan dan menekan kan selimut itu ke tubuh Zayan.
***
Althaf menarik kopernya dan meletakkan nya kedalam bagasi mobilnya.
"Apa kamu sudah memberitahu Zayan kalau kamu akan menemui mereka disana? " Tanya Rose kepada Althaf.
"Tidak Bu, jika aku memberitahu nya tentu Zayan tidak akan menerimaku." Jawab Althaf.
"Lagi pula kenapa kamu ingin menghampiri mereka? Mereka sedang berbulan madu dan biarkan mereka merasakan momen suami istri mereka. Lagi pula jika paman mu tau dia akan marah besar padamu." Ucap Rose.
Althaf hanya tersenyum dan mencium pipi Ibunya. Setelah berpamitan, akhirnya Althaf pergi melaju menuju bandara. Althaf memesan tiket pesawat dengan penerbangan lebih awal agar cepat tiba di villa Zayan dan Falesha.
***
Setelah membiarkan Falesha membuat sarapan, Zayan pergi mandi dan membersihkan tubuhnya. Sementara Falesha memasak nasi goreng dengan telur goreng untuk sarapan mereka. Falesha juga membuatkan susu untuk Zayan dan menyiapkan beberapa buah buahan kesukaan Zayan. Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Zayan berjalan keluar kamar dan menghampiri Falesha.
"Apa kamu sudah selesai memasak?" Bisik Zayan di telinga Falesha.
Karena terkejut akhirnya Falesha menjatuhkan sebuah piring kaca yang berisikan goreng telur itu ke lantai. Kaca berserakan kesana kemari dan beberapa potongan kaca mengenai kaki Falesha. Zayan terkejut melihat itu dan langsung berjongkok untuk melihat kaki Falesha.
"Berdirilah, kamu bisa terkena pecahan kaca nya." Ucap Falesha.
Karena sangat khawatir, Zayan menggendong Falesha dan membawanya duduk keatas sofa. Zayan berlari mengambil kotak obat dan langsung membersihkan luka yang ada di kaki Falesha.
"Maafkan aku, aku pikir kamu tidak akan terkejut seperti itu." Ucap Zayan.
Falesha tidak menjawab apapun namun hanya tersenyum melihat Zayan yang begitu mengkhawatirkan nya.
Disaat Zayan asik membersihkan luka Falesha, tiba tiba seseorang masuk tanpa membunyikan bel dan berdiri di hadapan mereka.
"Suprise!!!!" Teriak Althaf.
Zayan dan Falesha langsung menatap terkejut ke arah Althaf setelah mendengar teriakan Althaf. Althaf pun tidak kalah terkejut saat melihat Zayan sedang memegangi kaki Falesha.
"Aish sialan, kenapa kamu masuk ke villa ku sesuka jidatmu." Ucap Zayan kemudian menarik sebuah kain dan menutupi kaki Falesha agar Althaf tidak melihat kaki Falesha walaupun sedikit.
"Apa yang kamu lakukan? Aku tidak mungkin menatap kaki istrimu." Jawab Althaf.
"Tidak ada yang boleh melihat nya walaupun itu hanya ujung kakinya." Ucap Zayan.
"Kamu berlebihan Yan, aku bisa melihat apa coba dari Falesha sedangkan Falesha mengenakan celana panjang semata kaki itu. " Jawab Althaf.
"Sudah aku katakan, tidak akan aku biarkan lelaki manapun melihat wanita ku." Ucap Zayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)
Romancesebuah misi balas dendam yang berakhir menjadi pernikahan. seorang gadis yang dibesarkan tanpa orang tua kandung menjadi gadis yang tidak mengenal rasa takut dan bertahan hidup hanya untuk membalaskan dendam nya. gadis yang sudah menyimpan banyak ke...