Mengejar Zayan

2.5K 132 3
                                    

Setelah seharian berada di villa sibuk dengan kesibukan masing masing, akhirnya malam sudah tiba. Karena bahan makanan sudah habis, mereka harus membeli bahan makanan untuk makan malam.

"Althaf, keluarlah dan beli bahan untuk makan malam." Ucap Zayan kepada Althaf yang sedang asik bergelut dengan laptopnya.

"Aku sedang banyak pekerjaan mendadak, kamu saja, sepertinya kamu menganggur." Jawab Althaf.

"Apa kamu sudah gila? Kenapa kamu datang kesini kalau memiliki banyak pekerjaan?" Ucap Zayan mulai kesal.

"Aku juga baru mendapatkan pesan tiba tiba kalau ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Kenapa? Apa kamu merasa khawatir? jika aku disini kamu tidak akan bisa menikmati momen romantis mu dengan Falesha? " Ucap Althaf dengan senyum genit nya.

Zayan membuang muka agar Althaf tidak melihat niat di hati nya.

"Hah jangan bodohi aku, kalian menikah karena terpaksa bagaimana mungkin kalian akan bermesraan di sini. Karena aku tau hal itu tidak akan terjadi, makanya aku kesini untuk menghibur kalian agar tidak terlalu kaku." Ucap Althaf.

"Dasar lelaki gila, pergi sekarang dari villa ku." Teriak Zayan.

"Aku akan pergi besok, aku mohon jangan berbuat begini denganku." Jawab Althaf memohon kepada Zayan.

Zayan kemudian menatap kamar Falesha dan terdengar kalau Falesha masih berada di kamar mandi.

"Aku tidak ingin meninggalkan Falesha di sini sendirian. " Ucap Zayan.

"Aku ada disini, aku akan melindunginya." Jawab Althaf.

Mendengar itu membuat Zayan kesal dan menendang kaki Althaf dengan keras.

"Aku bahkan lebih percaya kalau dia sendirian di villa dari pada harus bersama kamu disini." Ucap Zayan.

Setelah menimbang nimbang keraguannya, akhirnya Zayan pergi berbelanja karena tidak punya pilihan lagi.

"Ingat, cukup menjaga nya dari jauh dan jangan mencoba mencari kesempatan untuk mendekatinya. Aku tau kamu pernah menyukainya." Ucap Zayan.

"Baiklah, pergilah." Jawab Althaf sambil tersenyum mendengar ucapan Zayan.

Zayan mengemudikan mobil nya dan melajukan nya ke arah jalanan.

Tidak lama Zayan pergi berbelanja, Falesha keluar dari kamar setelah mandi dan berpakaian.

"Dimana Zayan?" Tanya Falesha setelah melihat disekitarnya lelaki itu tidak ada.

"Ah Zayan sedang keluar membeli bahan belanjaan." Jawab Althaf.

Falesha kemudian melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 19.25 WIB.

"Kenapa kamu tidak menemaninya?" Tanya Falesha.

"Aku sedang banyak pekerjaan dan dia juga khawatir jika kamu tinggal sendirian di villa." Jawab Althaf.

Mendengar itu Falesha kembali ke kamarnya dan menelepon Rafka.

"Rafka aku akan mengirimkan alamat ku kepadamu dan lacak keberadaan Zayan untukku, aku sudah menaruh alat pelacak di mobilnya." Ucap Falesha.

"Baiklah." Jawab Rafka.

"Jangan matikan teleponnya, beri tahu aku segera setelah kamu menemukan keberadaan nya. Dan juga cari tahu tentang daerah XXX, bagaimana keamanannya, karena sebelum aku kesini aku sempat mendengar bahwa daerah ini rawan pembunuhan." Ucap Falesha.

"Oke, aku akan bergerak cepat."

Melihat Falesha yang khwatir, Althaf menutup laptopnya dan menghampiri Falesha yang berdiri di dalam kamar nya. Tanpa sepengetahuan Falesha, Althaf berdiri di pintu dan memperhatikan apa yang dilakukan Falesha.

"Aku menemukan nya, dia masih berada di persimpangan empat tidak jauh dari villa mu. Apa yang harus aku lakukan?" Ucap Rafka.

"Apa ada lampu merah disekitar sana?"

"Ada, tidak jauh dari simpang empat itu, sekitar 5 menit jika menggunakan mobil."

"Buat dia berhenti di lampu merah, jangan nyalakan sebelum aku tiba disana." Ucap Falesha.

Tanpa menutup telepon nya dengan Rafka, Falesha berlari keluar dari kamar. Namun Falesha terhenti saat melihat Althaf yang berdiri didepan pintu kamarnya.

"Aku hanya mendengar sedikit pembicaraan mu, tapi siapa yang kamu hubungi? Apa dia benar benar bisa melakukan hal seperti itu?" Tanya Althaf.

"Tidak, aku hanya asal bicara." Jawab Falesha kemudian berlari keluar dari villa.

"Kamu mau kemana? Aku akan menemanimu." Teriak Althaf.

"Tetap lah di villa, aku akan segera kembali." Ucap Falesha kemudian berlari ke jalanan.

Falesha berlari tanpa arah untuk menemukan taksi, tapi siapa sangka disaat seperti itu ternyata tidak sebuah mobil pun melintas. Falesha kemudian menambah kecepatan nya dan berlari ke jalanan dan melihat lihat kembali apakah ada kendaraan yang melintas. Sampai akhirnya seorang pemuda yang menggunakan sepeda motor melintas di depan Falesha. Falesha segera menghentikan pemuda itu dengan paksa.

"Pinjamkan aku motormu, aku akan membayar nya." Ucap Falesha.

"Tidak, bagaimana aku bisa percaya padamu? "

Falesha kemudian mengeluarkan ATM nya dan memberikan nya kepada pria itu.

"Aku akan mengantarmu ke villa ku disana ada temanku, jika dalam 30 menit aku tidak kembali teleponlah polisi." Ucap Falesha.

Kemudian pria itu menyetujui saja perkataan Falesha.

Setelah mengantarkan pria itu, Falesha menarik gas dan melaju menghampiri Zayan.

***

Zayan merasa kebingungan melihat lampu merah yang tidak kunjung menjadi hijau, Zayan mencoba melihat disekitar namun tidak ada seorang pun yang terlihat. Ingin sekali Zayan melajukan mobilnya, namun disana terdapat CCTV dan akhirnya Zayan mengurungkan niat nya itu.

Disaat Zayan masih menunggu lampu merah, tiba tiba 3 orang pria berbadan besar berjalan menghampiri Zayan dari belakang mobil. Zayan dapat melihat 3 orang pria itu melalui kaca spion nya. Kemudian pria itu mendekat dan mengetuk ngetuk jendela mobil Zayan.

"Ah sial, apakah mereka gangster? Kenapa menggangguku? "
Gumam Zayan dalam hati.

Zayan tidak memperdulikan 3 orang pria itu dan tetap fokus menatap ke arah depan.

"Keluarlah! Jika kamu ingin hidup. Atau kami akan menghancurkan mobilmu untuk membuat keluar." Ucap salah seorang pria dari luar mobil.

Zayan tidak menghiraukan ucapan pria itu dan mulai memeriksa pisau yang disimpan di dalam mobil. Zayan memegang erat pisau itu, mencoba untuk melindungi diri sendiri.

***

"Falesha apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu lama sekali? Ada 3 orang pria yang sudah mencegat Zayan. " Ucap Rafka dari balik telepon.

Mendengar itu Falesha menambah kecepatan nya agar bisa segera menyelamatkan Zayan.

Tepat tidak jauh dari Falesha berada, terlihat 3 orang pria yang sedang berdiri di luar mobil Zayan dan sudah bersiap akan memecahkan kaca jendela mobil Zayan dengan batu dan beberapa besi. Dengan nekat nya Falesha melajukan motor nya dan menabrak 3 orang pria itu. Karena kecepatan yang tinggi dan tidak mampu mengontrol keseimbangan, Falesha terjatuh dan terseret tepat didepan mobil Zayan. Sedangkan 3 orang pria tadi sudah terlempar ke jalanan. Zayan langsung terkejut saat melihat Falesha yang sudah terjatuh di hadapan nya.

"Apa yang dia lakukan? Apa dia sudah gila? " Ucap Zayan yang mulai khawatir dan ingij keluar dari mobil.

"Kunci mobil mu dan jangan keluar!! " Teriak Falesha dari kejauhan.

Dengan menggerakkan seluruh tenaga nya, Falesha mencoba bangkit dan menarik kakinya yang tertimpa motor. Badan Falesha sudah penuh dengan darah, kaki dan tangan nya penuh dengan luka aspal. Untungnya Falesha mengenakan helm, namun karena helm itu tidak terlalu kuat, helm itu terlepas dan menyebabkan beberapa luka di wajah Falesa. Dengan sekuat tenaga Falesha berdiri dan mengeluarkan pisau dari saku celana nya.

"Aku akan membunuh kalian semua hari ini." Ucap Falesha dengan tatapan yang mengerikan kepada ketiga orang pria itu.

Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang