Melihat Zayan yang terlihat khawatir, Falesha langsung mendekati Zayan dan ingin membantu Zayan duduk di sofa. Namun, Zayan pergi masuk kedalam kamar sebelum Falesha mendekati nya.
Kemudian setelah beberapa menit, Zayan keluar dengan membawa kunci mobil dan jaket levis nya.
"Kamu mau kemana?" Tanya Falesha.
"Aku akan keluar." Jawab Zayan kemudian keluar meninggalkan villa.
Tanpa menoleh ke arah Falesha, Zayan pergi meninggalkan villa dan meninggalkan Falesha sendirian di villa. Falesha masuk ke kamar dan membasuh wajahnya dengan air, mencoba menyadarkan dirinya dan memikirkan apa yang harus dilakukan nya.
Tidak lama setelah Falesha keluar dari kamar mandi, Falesha mendapat telepon dari Sakhi.
"Falesha apa yang terjadi? Keenan terlihat stres sekali dan tidak ingin berbicara pada siapa pun, dia mengunci dirinya dikamar setelah kembali dari villa kalian." Ucap Sakhi.
"Biarkan dia tenang, aku akan mengunjungi nya besok." Jawab Falesha.
"Tapi, apa kamu baik baik saja? Apa kamu memang masih belum menemukan berkas yang kamu inginkan atau kamu memutuskan untuk tidak mencarinya karena sudah terlalu mencintai Zayan?" Tanya Sakhi.
Teng Tong, Teng Tong
"Aku harus menutup teleponnya, ada seseorang yang datang." Ucap Falesha kemudian menutup telepon.
Falesha kemudian berjalan menuju pintu setelah mendengar bel beberapa kali. Saat Falesha membuka pintu dia berharap kalau itu adalah Zayan yang tiba tiba ingin membunyikan bel, namun ternyata itu adalah Fadia yang baru saja kembali dari keluarga Zayan untuk mengambil beberapa barangnya yang tertinggal disana.
"Maaf Nyonya saya terlambat, tadi sedang macet dijalan. Saya akan segera membuat makan malam." Ucap Fadia.
"Baiklah, buatkan semua makanan kesukaan Zayan, aku akan memberimu menunya nanti." Jawab Falesha kemudian kembali ke kamar.
Saat Fadia sibuk memasak, Falesha melamun tanpa sadar di dalam kamar. Kemudian setelah merasa bosan, Falesha keluar dari kamar dan duduk di sofa sambil menunggu Zayan pulang.
1 jam, 2 jam, 3 jam
Berlalu begitu saja. Sampai pada akhirnya Fadia sudah selesai memasak dan kembali ke kamarnya, sementara Zayan masih juga belum kunjung kembali. Falesha tertidur diatas sofa.Tepat pukul 01.25, Zayan kembali ke villa dan melihat Falesha yang tertidur di sofa. Fadia yang mendengar seseorang datang keluar dari kamar dan menyambut Zayan.
"Silahkan makan malam Tuan, Nyonya belum makan karena menunggu Tuan pulang." Ucap Fadia.
"Baiklah, kembalilah ke kamarmu." Jawab Zayan.
Zayan yang tidak tega membangunkan Falesha, akhirnya berusaha menggendong Falesha untuk masuk ke dalam kamar. Namun, Falesha terbangun saat Zayan menyentuh tubuh nya. Zayan langsung berdiri dan menatap Falesha dengan khawatir, Falesha kemudian langsung berdiri dan menatap Zayan.
"Apa kamu sudah makan? Kenapa kamu lama sekali?" Ucap Falesha.
"Kenapa kamu menunggu ku? Seharusnya kamu makan dan tidur saja." Jawab Zayan.
"Bukankah aku sudah pernah mengatakan bahwa aku akan tetap di sisi mu? Jadi aku akan tetap seperti ini, menunggu mu pulang kalau kamu tidak juga kembali. Jika tidak ingin aku seperti ini, maka jangan pergi tanpa mengatakan tujuan mu." Ucap Falesha.
Zayan tidak mampu menjawab apapun, kemudian Zayan menarik tangan Falesha untuk menuju meja makan dan memasukkan nasi dan lauk pauk ke dalam piring dan memberikan nya kepada Falesha.
"Makanlah, setelah itu istirahat." Ucap Zayan kemudian mengambil nasi dan lauk pauk untuk nya sendiri.
Setelah selesai makan malam bersama, Falesha dan Zayan kembali ke dalam kamar. Zayan membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian. Setelah mengganti pakaian, Zayan menatap punggung Falesha yang terlihat sudah tertidur. Zayan naik ke atas kasur secara pelan pelan dan memeluk tubuh Falesha dari belakang. Falesha yang menyadari itu langsung berbalik dan menatap wajah pria yang sudah sangat dicintai nya itu.
"Maafkan aku, aku seharusnya tidak meninggalkan mu sendirian. Aku tidak akan pernah melakukan itu lagi, apapun yang terjadi kita harus bersama." Ucap Zayan sambil menatap Falesha sendu.
Falesha mengangguk dan mengelus lembut pipi Zayan.
"Jangan memikirkan apapun, yang dikatakan Keenan itu adalah aku yang dulu dan sekarang aku sudah berubah. Aku hanya perlu mencintai dan berada di sisi mu sekarang, bukankah kamu ingin begitu?" Ucap Falesha.
"Terima kasih Sayang." Ucap Zayan kemudian mengecup lembut kening Falesha.
***
Sudah hampir sebulan semenjak kejadian yang membuat kedua suami istri itu menjadi khawatir, mereka akhirnya bisa saling mencintai dengan aman setelah itu. Falesha tidak lagi mengunjungi rumah Paman Hikam dan sibuk bekerja mengelola mall yang diberikan Zayan kepada nya. Setiap hari nya Zayan mengantar dan menjemput Falesha dari mall, Zayan bahkan mendatangi Falesha ke mall untuk makan bersama dan bertemu walaupun hanya sekedar bercerita.
Sampai akhirnya, hari bahagia yang dinantikan oleh Nadhifa dan Rahel tiba. Hari ini adalah hari pernikahan Nadhifa dan Rahel. Falesha dan Zayan sudah mengenakan pakaian terbaik mereka.
Falesha mengenakan gaun berwarna silver yang menjulur sampai ke bawah mata kaki dengan mengenakan high heels berwarna silver. Butuh waktu berminggu minggu bagi Falesha untuk mempelajari mengenakan high heels, karena selama ini memang dia selalu mengenakan sepatu dan sendal tanpa tumit itu.
Pakaian Zayan juga berwarna silver dan tampak serasi dengan gaun yang dikenakan oleh Falesha. Mereka menghadiri pesta dengan penuh bahagia, dan Falesha juga sudah merasakan betapa dia menyayangi keluarga Zayan sekarang seperti keluarga nya sendiri. Orang tua, Nenek dan Keluarga Zayan begitu mencintai Falesha dan hal itu membuat Falesha merasa nyaman hidup di keluarga Zayan.
Zayan berbincang bincang dengan teman masa muda nya dan Falesha sibuk berbincang dengan keluarga Zayan.
Setelah akad, semua orang menikmati jamuan dan hiburan yang disediakan disana. Acara pernikahan Nadhifa dan Rahel diadakan disebuah gedung milik keluarga mereka, gedung yang dulu juga digunakan untuk pernikahan Kakak nya, Haykal.
Senyum bahagia terlihat di wajah Nadhifa dan Rahel, Cinta yang selama ini mereka tahan dan begitu banyak cobaan yang datang mampu membuat mereka sampa di tahap ini. Mereka akhirnya bisa bersama setelah lama berjuang melewati begitu banyak rintangan.
Saat semua sibuk menikmati pesta, Falesha berjalan mendekati meja jamuan untuk mengambil beberapa potong cake. Saat Falesha akan mengambil piring kecil, tiba tiba seorang gadis tanpa sengaja menumpahkan segelas jus cery ke gaun Falesha yang membuat beberapa bercak kotoran di gaun Falesha.
"Maafkan aku." Ucap gadis itu namun tidak membantu Falesha membersihkan gaun nya.
"Tidak apa apa." Jawab Falesha sambil membersihkan gaun nya dengan tissu.
Saat Falesha menoleh untuk mengambil tissu yang ada di samping gadis itu, gadis itu tiba tiba menatap Falesha seolah olah menemukan sebuah berlian.
"Falesha? " Ucap gadis itu sambil tersenyum.
Falesha hanya menatap gadis itu dan terkejut karena dia bisa tahu nama Falesha.
"Apa kamu mengenalku?" Tanya Falesha.
"Tentu, kita sangat dekat aku tidak percaya kamu tidak mengenalku. Padahal aku mencari mu selama bertahun tahun." Ucap gadis itu dengan senyum miring.
Sementara Falesha tidak lagi memperdulikan gaun nya dan hanya menatap gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)
Romancesebuah misi balas dendam yang berakhir menjadi pernikahan. seorang gadis yang dibesarkan tanpa orang tua kandung menjadi gadis yang tidak mengenal rasa takut dan bertahan hidup hanya untuk membalaskan dendam nya. gadis yang sudah menyimpan banyak ke...