Terbongkar

2.4K 140 0
                                    

Falesha langsung melirik jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 10.25. Falesha langsung keluar dari kamarnya dan berlari menuju kamar Kakek.

"Dimana Kakek?" Tanya Falesha kepada salah seorang pembantu.

"Tuan sudah pergi dari tadi subuh, dia tidak ingin memberitahu Nona karena takut tidur Nona akan terganggu." Jawab Pembantu itu.

"Aakhh!! Sialan." Ucap Falesha kemudian berlari menuju kamar nya.

Falesha mengganti bajunya dan membawa semua peralatan nya, Falesha mengambil semua pistol dan pisau yang dimilikinya, dia juga membawa pistol yang diberikan Kakek Dodi kepadanya.

Falesha kemudian menghubungi Paman Hikam.

"Apa keluarga Zayan tahu?" Tanya Falesha sambil mengendarai mobil.

"Tidak, Kakekmu tidak membiarkan Zayan pergi membawa orang. Karena itu tidak ada yang tahu selain kami." Jawab Paman Hikam.

"Beritahu Ayahnya, tapi minta dia untuk tetap diam dan jangan memberitahu siapapun agar Kakek tidak curiga. Juga, minta Ayahnya untuk mengirimkan jet pribadinya, akan butuh waktu banyak jika aku harus mengantri dulu." Ucap Falesha.

"Baiklah, kami akan terus mengikuti Zayan dan melindungi nya. Kamu tenanglah, aku akan segera mengirimkan mu alamatnya dan segera lah kesana setelah tiba." Jawab Paman Hikam kemudian menutup telepon nya.

Falesha kemudian melajukan mobilnya menuju bandara. Setelah menunggu, akhirnya jet pribadi tiba dan Falesha langsung terbang menuju negara nya dulu.

***

Zayan menghentikan mobilnya disebuah gedung kosong milik keluarga nya, gedung itu sudah tidak lama dikelola keluarganya karena letaknya yang jauh dari kota dan terpencil. Zayan melangkah memasuki gedung dan melihat disekitarnya.

Saat Zayan berjalan perlahan, tiba tiba seseorang memukul Zayan dari belakang dengan kayu sampai membuat Zayan pingsan.

Paman Hikam dan yang lainnya sudah tiba di gedung itu dan mengintai apa yang terjadi. Rafka mencoba melacak apa yang terjadi, namun sangat sulit karena tidak ada kamera apapun didalam gedung. Akhirnya, Fathan dan Keenan memutuskan untuk keluar dari mobil dan berpencar untuk mengintip apa yang terjadi dengan Zayan. Sementara Paman Hikam dan Rafka menunggu didalam mobil sambil menyiapkan semua pistol yang sudah mereka siapkan.

"Siram dia dengan air." Ucap Kakek Dodi.

Seorang pria kemudian menyiram Zayan dengan air sampai membuat Zayan sadar dan membuka mata nya. Saat Zayan sadar, dia sudah melihat dirinya diikat dengan tali diatas kursi. Zayan kemudian menggoyangkan tubuhnya untuk melepaskan diri, namun tidak berhasil.

"Dimana istriku? Kamu bilang akan mengembalikan nya kepadaku." Ucap Zayan.

"Apa kamu sudah membawa uangnya?" Tanya Kakek.

"Ambil cek di celana ku, tulis berapa pun yang kamu mau dan aku akan memberikan nya." Jawab Zayan.

"Hmm, tapi sepertinya uang terlalu membosankan. Bagaimana jika kita bermain sesuatu yang agak seru? Bagaimana jika mempertemukan aku dengan Ayahmu agar bisa menemui cucuku? Dengan begitu aku akan mempertemukan kalian." Ucap Kakek.

"Jangan membawa bawa keluargaku!!" Teriak Zayan.

"Pukul dia." Ucap Pak Dhafir.

Beberapa pria kemudian memukuli Zayan dengan besi sampai membuat wajah dan tubuh Zayan terluka.

"Sudah, jangan membunuhnya dulu. Aku masih ingin bermain dengan nya. Bagaimana? Apa kamu tidak mau mempertemukan kami? Baiklah. Bagaimana jika mempertemukan dengan Ibumu saja? Dia wanita yang sangat dicintai Ayahmu, akan seru melihat Ayahmu menangis tersedu sedu saat menyaksikan Istrinya tewas." Ucap Kakek.

Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang