Amarah Falesha

2K 129 2
                                    

Setelah mendapat telepon dari Nadhifa yang memintanya untu datang kerumah, Falesha langsung melajukan mobilnya menuju rumah keluarga suami nya itu. Tidak sampai 30 menit Falesha tiba dirumah.

Nadhifa meminta Falesha masuk dan berbincang dengan Ibu dan Kakak mertuanya itu. Falesha kemudian berbincang dengan Alesha Ibu mertuanya dan Refa Nenek mertuanya. Karena dirumah itu sedang kedatangan Fakhir sebagai tamu dan ada Rahel, mereka ikut berkumpul dan berbincang bersama. Nadhifa terlihat terus memperhatikan apa yang dilakukan Rahel saat tau Fakhri akan dijodohkan dengan nya.

"Kamu datang tepat waktu, Nenek sangat merindukan mu. Kenalkan lah ini, dia Fakhri." Ucap Nenek Refa.

Falesha hanya tersenyum dan mengangguk sopan kepada Fakhri yang dijawab dengan senyuman dan anggukan sopan dari Fakhri.

"Apa dia istri dari cucu kesayangan yang Tante ceritakan?" Tanya Fakhri.

"Iya, dia Falesha. Hanya dia yang bisa melumpuhkan pria nakal seperti Zayan." Jawab Tante Refa.

"Aah kenapa ini terdengar seperti aku melumpuhkan seorang pria bajingan. Tapi, memang benar, dia bajingan gila yang mempermainkan banyak wanita."
Gumam Falesha dalam hati.

Setelah melihat semua orang sibuk berbincang dan terlihat bahagia, Rahel menarik tangan Nadhifa untuk pergi ke taman belakang rumah untuk berbicara.

"Apa ini semua? Apa kamu akan menerima pria itu?)" Tanya Rahel.

"Tentu, kenapa aku harus menolaknya?" Jawab Nadhifa.

"Nadhifa, aku mungkin tidak pantas mengatakan ini. Tapi aku tidak ingin kamu menikah dengan pria lain." Ucap Rahel.

"Kamu memang tidak pantas mengatakan nya. Apa kamu pernah berfikir saat mengatakan itu padaku? Kita tidak bisa bersama dan kamu melarang ku untuk tidak menikah dengan pria lain. Lalu, haruskah aku tetap melajang dan menyaksikan kamu menikah dengan orang lain? " Ucap Nadhifa.

"Aku dan Chika sudah membatalkan pernikahan."

"Lalu, apakah dengan begitu kita bisa menikah? Kita masih sama, memiliki perasaan saling mencintai namun tidak bisa bersama." Jawab Nadhifa.

"Tapi aku ingin menikah dengan mu." Ucap Rahel.

"Haha, kalau begitu bagaimana jika kita membuat Kakakmu dan Kakakku bercerai? Kamu setuju?" Ucap Nadhifa sambil tersenyum.

"Apa maksudmu? Mereka saling mencintai." Jawab Rahel.

"Jika mereka bercerai kita bisa menikah dengan nyaman. Tapi tentu itu perbuatan yang hina bukan? Karena kamu tau kita tidak akan bisa melakukan itu, maka tetaplah diam dan jangan melakuka apapun. Semakin kamu melakukan sesuatu, aku semakin membencimu."

"Apa maksudmu?"

"Aku tau, kamu langsung menerima pernikahan dengan Chika karena berharap aku akan melupakan mu dan mencari pria lain. Sekarang tujuan mu hampir terwujud, aku akan menikah dengan pria lain dan akan berusaha melupakan mu. Sekarang pergilah dari kehidupan ku, kita tidak memiliki sesuatu untuk diperjuangkan lagi." Ucap Nadhifa sambil berjalan pergi.

Rahel menarik tangan Nadhifa dan menunduk karena tidak ingin Nadhifa melihat nya menangis.

"Aku mohon jangan begini." Ucap Rahel.

"Menyakitkan bukan? Apa kamu ingat saat kamu menolakku berkali kali dan meminta ku pergi? Aku bahkan merasakan perih ini lebih awal darimu. Sekarang sudah saat nya giliranmu merasakan nya." Ucap Nadhifa kemudian melepaskan tangan Rahel dari tangan nya dan berjalan pergi.

Setelah hampir seharian berbincang dengan keluarga suami nya, Falesha memutuskan untuk kembali ke villa karena sudah sore dan ingin memasak makan malam untuk Zayan.

"Berhati hatilah dijalan, jangan ngebut." Ucap Alesha.

"Benar, Kabari Nenek saat kamu tiba di villa." Ucap Nenek Refa.

"Baiklah." Jawab Falesha sambil tersenyum dan melangkah pergi.

Karena hari sudah mulai sore, Rahel dan Fakhri pun ikt berpamitan untuk pulang.

Karena merasa sedikit haus, Falesha menghentikan mobil nya di sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari kantor HK group, perusahaan milik Ayah mertuanya itu. Saat Falesha memesan sebuah Americano, Falesha duduk di sebuah bangku yang terletak didepan meja kasir sambil menunggu minuman nya siap.

"Lihat lah gadis yang disana, dia adalah istri Zayan yang kuceritakan itu. Gadis yang menikah demi uang." Ucap Kahla, wanita yang dijambak Falesha saat makan malam di restoran Bibi Azka.

Falesha mendengar ucapan itu dan tersenyum miring.

"Benarkah? Aku sangat malu hanya dengan menatap nya, bagaimana bisa dia hidup seperti itu? Apa dia tau Zayan akan mencampakkan nya setelah merasa bosan, kenapa dia mengambil jalan pernikahan yang beresiko seperti itu." Ucap salah seorang gadis disana.

"Aku pikir mungkin dia juga gadis tidak benar yang akan pergi setelah mendapatkan harta Zayan." Sahut seorang gadis lainnya.

"Lihatlah, aku akan mempermalukan nya." Ucap Kahla sambil berjalan menghampiri Falesha.

"Ini Americano nya Nona." Ucap kasir.

Falesha kemudian mengeluarkan ATM nya dan memberikan nya kepada kasir itu.

"Lihatlah siapa ini? Bukankah ini menantu Rafardhan yang terhormat? Bagaimana bisa dia mengenakan pakaian seperti ini? Celana jeans dan jaket levis, haha apa kamu tidak memiliki selera atau Zayan tidak memberikan uang nya untukmu karena tau kamu gadis matre." Ucap Kahla.

Kasir yang menyaksikan itu terlihat tidak suka dan menatap tajam ke arah Kahla. Ternyata, kasir itu adalah Baida yang sangat menyukai Zayan dan secara kebetulan bertemu Zayan di cafe itu saat Althaf membawanya.

Falesha terlihat tidak perduli dan mengambil kembali ATM nya dari kasir setelah menyelesaikan pembayaran nya.

"Dasar gadis murahan, apa kamu menjual tubuhmu demi uang hah?!" Ucap Kahla.

Falesha tidak bergeming dan melanjutkan langkah nya. Melihat Falesha yang mengabaikan nya, membuat Kahla terlihat emosi dan tidak suka. Kahla kemudian menarik tangan Falesha dan membuat Americano yang digenggam Falesha terjatuh di lantai dan pecah berserakan kemana mana. Falesha menelan liurnya dan tersenyum miring menatap Kahla.

"Apa yang terjadi?" Ucap seorang karyawan kepada Baida.

"Aku pikir akan ada perang disini." Jawab Baida.

"Kenapa? Apa kamu tidak menyukai ku? Aku lebih tidak menyukai mu." Ucap Kahla.

"Katakan padaku siapa nama orang tua mu." Ucap Falesha.

"Kenapa? Apa kamu ingin mengadukan ku pada mereka? Haha itu tidak akan berfungsi karena mereka akan membela anak tunggal kesayangan nya ini." Ucap Kahla.

Falesha kemudian mengabaikan Kahla dan kembali berjalan ingin pergi dari cafe. Karena tidak ingin merasa karena diabaikan oleh Falesha, Kahla kembali menarik tangan Falesha dan menarik ujung baju kaos Falesha yang membuat nya sobek dan menujukkan pinggang putih Falesha. Falesha benar benar tidak ingin berurusan dengan gadis sialan sepertinya, tapi sepertinya dia sangat ingin mendapatkan perhatian dari Falesha.

"KL, itu nama perusahaan Ayahku. Kenapa? Apa kamu mulai takut setelah mendengar perusahaan Ayahku yang besar dan sukses itu?" Ucap Kahla.

Falesha mencekik leher Kahla dan mendorong tubuh Kahla sampai ke meja kasir. Kahla terlihat kesakitan namun Falesha tidak melepaskan nya.

"Aku bahkan memiliki mertua yang perusahaan nya menjadi yang terkaya di negeri ini, kenapa kamu harus membanggakan milik Ayahmu? Jangan mencari masalah denganku, karna kamu tidak tau seberapa banyak orang yang sudah mati di tangan ku bukan?" Ucap Falesha.

"Ahk!! Akh!! " Suara Kahla yang mencoba berbicara namun tidak bisa.

"Karena itu, tikus kecil sepertimu jangan mencari masalah dengan ku. Aku bisa membunuhmu kapan saja, tapi aku mengurungkan niatku untuk itu. Kamu mengatakan aku murahan? Aku sudah menikah dan wajar memberikan tubuhku untuk suamiku. Dan kamu? Kamu bahkan hanya berpacaran dengan nya dan memberikan tubuhmu untuknya secara gratis, siapa yang pantas dikatakan murahan? Tetaplah hidup, agar kamu bisa menyaksikan bagaimana aku membalas orang yang sudah mengusik hidupku." Ucap Falesha sambil tersenyum miring kemudian melepaskan cekika tangan nya dari leher Kahla.

Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang