Falesha hanya bisa terdiam dan memikirkan cara bagaimana bisa lolos dari semua itu. semakin dia berfikir, rasanya semakin mustahil bagi nya untuk mendapatkan jalan keluar dari semua itu. Keenan bisa melihat kegelisahan yang dirasakan Falesha, tapi dia tidak bisa berbuat apapun karena mereka sudah benar benar tertangkap basah.
Falesha menyandarkan tubuh nya di sofa ruang tamu sambil memejamkan mata nya. Disaat Falesha mencoba menjernihkan pikiran nya, Sakhi datang dan menepuk bahu Falesha yang membuat Falesha membuka mata nya.
"Tenanglah, kamu tidak akan rugi jika hidup bersama nya. Aku sudah memeriksa latar belakang nya dan dia orang yang kaya raya juga tampan. Kamu tau, banyak wanita yang ingin berada didekat nya, tapi dia hanya membuat wanita itu menjadi permainan semata." Ucap Sakhi.
Falesha tidak mendengar kan Sakhi dan kembali menutup mata nya. Sampai akhirnya, Paman Hikam berjalan mendekati Falesha.
"Sha, sekarang sudah jam 11.35, kamu harus memberitahukan apa keputusan mu." Ucap Paman Hikam.
"Bagaimana pun kami akan tetap memantau mu dari jauh dan melindungi mu Sha, percayalah." Sahut Fathan.
"Aku akan memberikan kepada mu kamera tersembunyi supaya kami bisa tau apa yang terjadi padamu." Ucap Rafka yang ikut menyemangati Falesha.
Tapi Falesha hanya diam dan menekan keras dahi nya.
Kemudian Falesha mengambil Hp nya dan memberikan kepada Paman Hikam."Berikan nomornya dan hubungi dia, katakan aku akan menerima nya." Ucap Falesha kemudian berdiri dari sofa dan berjalan menuju dapur.
Paman Hikam tersenyum dan bersegera menelepon Zayan.
Setelah panggilan telepon tersambung, Paman Hikam memberikan nya kepada Falesha dan membiarkan nya yang berbicara.
"Aku akan menerima nya." Ucap Falesha.
"Oke, aku akan mengirimkan orang orang ku untuk memberikan surat kontrak dan membantu mu mengemasi barang barang mu." Jawab Zayan dari balik telepon.
"Setengah tahun, aku hanya akan menjalani kontrak ini setengah tahun dan aku tidak ingin tinggal di tempat mu, aku akan tetap tinggal di tempat ku." Ucap Falesha.
"Setahun, aku sudah menetapkan nya dan kamu harus mengikuti aturan ku. Oke, kalau kamu ingin tinggal di rumah mu, tapi jika aku membutuhkan mu, kamu harus datang tepat waktu. Untuk hari ini, orang orang ku akan menjemputmu untuk memperlihatkan kepadamu dimana villa ku supaya nantinya kamu mudah untuk datang menemuiku." Jawab Zayan kemudian menutup telepon nya.
Falesha menatap layar Hp nya dengan hampa. Ingin sekali dia memaki lelaki yang baru saja berbicara dengan nya, tapi dia urungkan niat itu dan meminum sebotol air mineral dalam beberapa tegukan untuk menghilangkan emosi nya.
Setelah orang orang yang dikirimkan Zayan datang, Falesha langsung melangkahkan kakinya dengan hampa masuk ke dalam mobil.
Butuh sekitar 15 menit dari Villa Falesha untuk tiba ke villa Zayan. Falesha mencoba menelusuri tempat disekitar nya itu dan melihat lokasi villa.
"Silahkan beristirahat Nona, kamar anda ada di lantai pertama dan kamar Tuan Zayan ada di lantai atas. Jika anda butuh sesuatu silahkan gunakan telepon rumah." Ucap salah seorang pria.
"Ah aku tidak akan tinggal disini, tapi, Dimana bos mu?" Tanya Falesha.
"Tuan Zayan masih di club nya mengurus pekerjaan nya." Jawab Salah seorang pria.
"Club? Apa dia hanya menghabiskan waktu nya ditempat itu setiap hari?" Tanya Falesha.
"Tidak Nona, ini bukan club yang Nona bayangkan. Tuan Zayan pergi ke club tempat khusus dia mengolah game game milik nya."
Falesha akhirnya mengerti maksud pria itu dan membiarkan mereka pergi dari villa. Falesha berjalan perlahan sambil memperhatikan isi villa. Villa itu benar benar terlihat kosong, karena banya ruang kosong dari setiap sudut villa. Hanya ada barang penting saja, seperti Televisi, sofa, lemari yang berisikan koleksi CD game dan ruang dapur. Tidak terdapat lemari yang biasanya terdiri dari buku, beberapa potret dan tumbuh tumbuhan yang biasanya terdapat dirumah orang normal. Didapur pun, disaat Falesha membuka kulkas tidak terdapat apapun disana kecuali air mineral dan beberapa botol minuman vitamin C milik Zayan. Karena menurut Falesha cukup untuk melihat lihat, Falesha memutuskan untuk duduk di atas sofa sambil menunggu Zayan.
Falesha tidak sadar sudah berapa lama dia tertidur, namun dia akhirnya terbangun ketika sadar Zayan menyelimuti tubuh nya dengan selimut. Falesha langsung berdiri dan melempar selimut itu kesembarang arah.
"Apa kamu menunggu ku? Maaf, aku punya banyak pekerjaan hari ini." Ucap Zayan.
Falesha hanya diam dan tidak mengatakan sepatah kata pun.
"Aku akan memesan makan malam untuk kita, apa yang biasanya kamu makan? Aku akan memesankan nya." Ucap Zayan.
"Aku tidak terlalu suka makanan yang dibeli." Jawab Falesha.
"Ah benarkah? Tapi aku tidak bisa memasak dan aku tidak pernah menyimpan barang makanan." Ucap Zayan.
"Aku akan keluar dan membeli beberapa barang yang diperlukan. Jangan memesan apapun dan tunggu aku sampai selesai masak." Jawab Falesha kemudian menarik jaket nya yang ada di atas sofa.
Zayan berdiri dan mengambil kunci mobil nya. Falesha berhenti melihat Zayan yang berhenti di hadapan nya, bingung dengan apa yang akan dilakukan Zayan.
"Aku akan menemani mu, kita pergi bersama sama." Ucap Zayan kemudian berjalan membukakan pintu.
Falesha hanya mengikuti perkataan Zayan dan berjalan keluar dari pintu.
Karena letak rumah Zayan yang berada ditengah kota, mudah bagi mereka menemukan mall untuk berbelanja.
Falesha memilih beberapa sayur sayuran segar, buah buahan, daging, ikan, dan barang barang dapur lainnya, kemudian memasukkan nya ke dalam keranjang yang dibawa Zayan. Zayan terus tersenyum dan memperhatikan tingkah Falesha, namun Falesha tidak menyadari itu dan terus fokus memilih bahan bahan dapur yang akan digunakan nya untuk dimasak malam ini. Disaat mereka sedang memilih minyak goreng, tiba tiba 3 orang wanita berlari kecil sambil berteriak kegirangan mendekati Zayan.
"Yaampun Zayan, aku gak nyangka bakal ketemu disini. Kamu lagi ngapain disini?" Tanya salah seorang gadis yang mengenakan gaun selutut.
Falesha tidak menghiraukan mereka dan memasukkan minyak goreng ke dalam keranjang yang dibawa oleh Zayan.
"Aku sedang berbelanja sedikit bahan bahan dapur." Jawab Zayan sambil tersenyum.
"Apa dia pembantumu? Kenapa kamu tidak mengatakan padaku kalau kamu membutuhkan pembantu, aku bisa menjadi pembantu mu jika kamu mau." Sahut salah seorang gadis yang mengenakan rok mini.
Falesha melirik sesekali kearah gadis gadis itu dan melihat apa yang dikakukan nya dengan Zayan. Namun, Falesha tidak peduli dan terus memilih bahan bahan dapur. Begitu pun dengan Zayan, dia terus mengikuti langkah Falesha walaupun para gadis itu terus mencoba membawa nya berbicara.
"Bukan, dia bukan pembantu ku. Dia pacar ku." Jawab Zayan sambil tersenyum kepada para gadis itu.
Falesha langsung menghentikan langkah nya disaat mendengar ucapan Zayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)
Romancesebuah misi balas dendam yang berakhir menjadi pernikahan. seorang gadis yang dibesarkan tanpa orang tua kandung menjadi gadis yang tidak mengenal rasa takut dan bertahan hidup hanya untuk membalaskan dendam nya. gadis yang sudah menyimpan banyak ke...