Kekhawatiran Zayan

2.6K 139 7
                                    

Dengan bersusah payah, ketiga orang pria itu bangkit dan berlari menghajar Falesha. Tentunya Zayan tidak bisa diam saja dan berlari keluar dari mobil nya. Baru saja Zayan berniat ingin membantu Falesha, Falesha berlari menghantam 3 pria itu dengan kelincahan yang dimiliki nya, menyayat satu persatu tubuh ketiga pria itu secara bergantian. Zayan langsung berlari dan ikut menghajar ketiga pria itu untuk membantu Falesha, Zayan berusaha untuk melindungi Falesha agar Falesha tidak tersakiti. Sampai akhirnya disaat Zayan sibuk menghajar salah seorang dari mereka, Falesha mulai merasa pusing dan pandangan nya berputar putar, namun Falesha tetap berusaha sekuat tenaga untuk berdiri dan melawan para penjahat itu. Karena kekuatan tubuh nya sudah mulai lemah, Falesha akhirnya terjatuh ke aspal setelah mendapat sebuah pukulan dari salah seorang penjahat. Melihat itu Zayan langsung mengamuk dan menghabisi pria itu, namun disaat Zayan sibuk memukuli pria itu, seorang penjahat yang lainnya berjalan mendekati Zayan dan ingin memukul Zayan dengan besi. Namun Falesha berdiri dan berlari mengejar penjahat itu, kemudian dengan cepatnya Falesha menusukkan pisau ke punggung pria itu sampai membuat pria itu terjatuh.

Setelah ketiga pria itu pingsan, Falesha terjatuh ke aspal karena tubuh nya yang tidak berdaya lagi. Zayan langsung memeluk tubuh Falesha mencoba untuk menyadarkan  Falesha.

"Falesha, bangunlah. Bangunlah Falesha!!! " Teriak Zayan sambil menangis.

Zayan kemudian menggendong Falesha dan membawanya masuk ke dalam mobil. Di sepanjang perjalanan Zayan berusaha mencari rumah sakit, tetapi dia lupa kalau tempat itu adalah tempat terpencil dan sulit untuk menemui rumah sakit. Sampai akhirnya Zayan menemui sebuah klinik dan dia membawa Falesha ke sana. Zayan menggendong Falesha dengan perasaan khawatir, namun Falesha tersenyum dan memegang wajah Zayan.

"Aku baik baik saja, jangan menangis." Ucap Falesha.

Zayan tidak menghiraukan Falesha dan terus membawa nya berlari masuk ke dalam klinik.

Seorang Dokter perempuan menyambut Zayan dan membantu Zayan untuk membawa Falesha masuk kedalam ruangan.

"Tolong lakukan apapun untuk mengobatinya." Ucap Zayan.

"Baik Pak." Jawab Dokter.

Sambil menunggu Falesha diobati, Zayan menelepon Ayah nya dan meminta untuk dikirimkan Dokter pribadi mereka ke villa.

"Ayah, Falesha mengalami kecelakaan dan membutuhkan Dokter, tolong kirimkan segera Dokter nya ke villa." Ucap Zayan.

"Aku akan meminta mereka berangkat malam ini, apa yang terjadi? Apa kami perlu kesana untuk melihat keadaan nya?" Jawab Haykal yang merupakan Ayah Zayan.

"Tidak Ayah, aku akan mengurusnya, cukup kirimkan Dokter dan perawatan terbaik untuk Falesha." Ucap Zayan.

"Baiklah, untuk sekarang obati dia disana dan jaga dia baik baik." Ucap Haykal.

"Baik Ayah." Jawab Zayan.

Zayan kemudian mengabari hal itu kepada Althaf dan meminta Althaf untuk menghubungi Dokter yang akan datang agar bisa memberikan alamat mereka.

Zayan terus merasa gelisah, berbolak balik kesana kemari tidak sabar menunggu kabar Falesha. Sampai akhirnya setelah beberapa menit, Dokter keluar dan menemui Zayan.

"Dia mengalami banyak sekali luka di tubuhnya, terutama di bagian kepalanya, dia mengalami benturan yang cukup keras dan itulah yang membuat tubuhnya menjadi lebih lemah. Saya sudah mengobati luka nya, namun saya tidak bisa mengobati luka dalam nya karena ini hanya klinik kecil dan kami tidak punya peralatan untuk melakukan itu." Jelas Dokter.

"Apa dia sudah sadar? Apa dia bisa bertahan menjelang beberapa jam kedepan?" Tanya Zayan.

"Dia sudah sadar, dia gadis yang kuat dan bisa menahan itu semua tanpa pingsan. " Jawab Dokter.

Zayan kemudian berlari menghampiri Falesha dan menggendongnya untuk kembali ke mobil. Zayan langsung melajukan mobil nya dan membawa Falesha untuk kembali ke villa.

Karena menggunakan jet pribadi, Dokter dapat tiba di tempat tujuan dalam 30 menit. Semua perawatan terbaik dilakukan dan Falesha di pindahkan keruangan yang sudah disediakan oleh Dokter.

Zayan dan Althaf menunggu di luar ruangan. Tidak semenit pun Zayan bisa terlihat tenang, dia terlihat sangat khawatir dari tadi sampai membuat Althaf bingung melihat nya. Pria yang selama ini selalu memainkan wanita ternyata bisa juga khawatir saat istrinya terluka.

Disaat menunggu kabar Falesha, Seorang pemuda duduk di samping Althaf dan terlihat memperhatikan Zayan.

"Siapa dia?" Tanya Zayan kepada Althaf.

"Ah dia, dia pemuda pemilik motor yang dibawa Falesha." Jawab Althaf.

"Aku akan mengganti motormu dengan yang baru, apa yang ditinggalkan istriku padamu sebagi jaminan?" Tanya Zayan kepada pemuda itu.

"Dia memberikan ini kepadaku." Jawab pemuda itu sambil memberikan ATM milik Falesha kepada Zayan.

Zayan meraih ATM itu dan memasukkan nya ke dalam saku jaket nya.

"Berikan nomor mu, aku akan menghubungi untuk mengganti rugi semuanya. Ah ini kartu namaku, hubungi aku berapa biaya yang kamu butuhkan aku akan mengirim kan uang ataupun motor baru, terserah apa yang kamu inginkan. Aku juga akan mengirim biaya karena sudah menolong istriku. Untuk sekarang aku akan meminta orang ku untuk mengantarmu pulang, karena kamu pasti juga lelah jika menunggu disini." Ucap Zayan.

"Baik kak." Jawab pemuda itu kemudian pergi keluar dari villa bersama dengan salah seorang pengawal yang dikirimkan Haykal untuk Zayan.

Setelah beberapa waktu menunggu, akhirnya Dokter keluar setelah selesai mengobati Falesha.

"Dia baik baik saja Tuan, hanya saja mengalami sedikit geger otak. Saya akan memberikan obat dan perawatan untuk nya." Jelas Dokter.

"Apa dia akan baik baik saja?" Tanya Zayan.

"Insyaallah dia akan baik baik saja nanti." Jawab Dokter.

Zayan kemudian berlari masuk ke dalam ruangan dan melihat Falesha yang terbaring diatas tempat tidur. Zayan memperhatikan tubuh Falesha yang penuh dengan balutan perban untuk menutupi luka di tubuhnya. Zayan duduk di samping Falesha dan memegang tangan Falesha. Zayan mengelus lembut kepala Falesha dan memegang pipi kanan Falesha.

"Kenapa kamu harus berbuat sejauh ini? Aku tau kamu tidak takut melakukan hal seperti itu, tapi aku takut melihatmu terluka." Ucap Zayan kemudian mencium lembut tangan Falesha.

Althaf masuk kedalam ruangan dan melihat Zayan yang memegang erat tangan Falesha.

"Zayan, bersihkan tubuhmu dan makanlah. Kamu akan sakit jika tidak makan malam dan membiarkan tubuh mu seperti ini, aku sudah meminta Dokter untuk memeriksa mu juga." Ucap Althaf.

"Aku baik baik saja, aku hanya ingin melihat istriku." Jawab Zayan.

"Jangan keras kepala Zayan, aku akan menunggu disini untuk menjaga Falesha. "

"Aku tidak akan membiarkan istriku dijaga oleh orang lain lagi, lihat lah ini semua terjadi setelah aku meninggalkan nya kepadamu. "

"Zayan, aku sudah melarangnya tetapi dia tidak mendengarkan aku." Jelas Althaf.

"Keluarlah, aku hanya ingin bersama istriku." Ucap Zayan kemudian menatap wajah Falesha yang terlihat kelelahan itu.

Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang