Setelah menceritakan segalanya kepada Zayan, Falesha menjadi lebih lega karena Zayan akan membantu nya untuk menemukan musuh nya.
Sesuai dengan rencana, pagi ini Zayan akan membawa Falesha untuk pergi ke club game nya. Perusahaan kecil yang dibuka nga sendiri dengan modal usaha sendiri, selama ini para karyawan nya tidak mengenali dia jadi sekarang saat nya untuk mengenalkan Falesha kepada mereka.
Setibanya di pintu masuk club game, Falesha sudah bisa melihat kalau isi ruangan itu adalah pria semua dan tidak ditemukan seorang pun perempuan. Melihat Falesha yang terlihat ragu ragu untuk masuk, Zayan menggenggam tangan Falesha dan menggandeng nya untuk masuk. Semua nya berdiri dan berjalan mendekati Falesha dan Zayan saat mereka tiba, tentunya mereka penasaran seperti apa gadis yang akhirnya dinikahi oleh pemain wanita itu.
"Wah aku tidak menyangka kalau kamu akhirnya akan menikah, aku pikir kamu akan tetap bermain dengan gadis gadis mu itu." Ucap salah seorang karyawan.
"Tentu saja kak Zayan akan menikahi nya, gadis ini sangat cantik dan menarik, aku pun ingin menikahi nya saat pertama kali melihatnya." Ucap karyawan yang lainnya.
Melihat Falesha yang mulai merasa tidak nyaman, Zayan memegang tangan Falesha dan membawanya keruangan nya.
"Dia tidak menyukai banyak orang, dia lebih suka jika berdua denganku saja." Ucap Zayan kemudian berjalan membawa Falesha masuk ke dalam ruangan.
"Hahaha mulutnya masih sangat manis, dia sangat ahli menggoda wanita." Sahut para karyawan.
"Duduklah, aku akan memeriksa beberapa berkas dulu." Ucap Zayan setelah membawa Falesha untuk duduk diatas sofa.
Falesha mengangguk sambil tersenyum.
Zayan kemudian fokus dengan komputer dan beberapa dokumen ditangan nya, Perhatiannya hampir tertuju seluruhnya kepada pekerjaan nya itu. Falesha terus memperhatikan Zayan, tanpa disadari nya dia sudah tersenyum sedari tadi karena menatapi pria yang menjadi suaminya itu.
"Ada apa denganku? Kenapa aku tersenyum melihatnya? Dan jantungku kenapa dia berdetak sangat kencang saat menatap pria itu."
Gumam Falesah dalam hati.Karena merasa bosan, Falesha berbaring diatas sofa sambil memainkan hp nya dan sesekali melirik Zayan yang masih fokus dengan pekerjaan nya.
Sampai akhirnya Falesha tidak sadar kalau dirinya sudah tertidur sedari tadi, Falesha membuka mata nya dan melepaskan pandangannya ke seluruh ruangan untuk mencari dimana keberadaan Zayan. Falesha duduk dan melihat ada sehelai selimut diatas tubuhnya, namun dia masih tetap mencari pria itu.
Falesha berdiri dari sofa dan berencana untuk keluar mencari Zayan. Tapi Zayan sudah muncul duluan sebelum dia berhasil membuka pintu.
"Kamu sudah bangun? Kamu mau kemana?" Tanya Zayan.
"Ah tidak ada, aku hanya ingin ke toilet." Jawab Falesha mencoba mencari alasan.
"Pergilah, gunakan toilet milikku." Ucap Zayan sambil menunjuk ke arah jalan menuju toilet.
Falesha kemudian berjalan keluar dari ruangan untuk menuju ke toilet.
***
Setelah seharian kelelahan bekerja, Althaf memutuskan untuk mampir ke sebuah cafe yang baru saja di buka di ujung jalan. Dari yang Althaf dengar, cafe itu termasuk salah satu cafe yang sering dikunjungi walaupun dia baru dibuka.
Althaf membuka jasnya dan hanya mengenakan kemeja hitam. Althaf sengaja memilih tempat duduk di ujung cafe, karena dia ingin melihat pemandangan yang ada di samping cafe sambil menikmati secangkir kopi. Setelah memesan secangkir kopi, Althaf menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kemudian menatap pepohonan besar dan kolam ikan yang ada disamping cafe. Althaf kemudian mengeluarkan hp nya dan mengambil beberapa gambar yang Bagus.
Disaat Althaf asik mengambil gambar, perhatiannya kemudian tertuju kepada dua orang yang ada di belakang cafe. Seorang perempuan dan seorang pria, mereka terlihat bertengkar dan memperebutkan sesuatu. Karena sang pria ingin merebut sesuatu dari gadis itu, dia berusaha menarik barang itu dan mendorong tubuh gadis itu berulang kali. Namun, gadis itu terlihat tidak terima dan tetap mempertahankan barang yang ada di tangan nya.
Karena tidak juga mendapatkan barang itu, sang pria mendorong tubuh gadis itu dan menendang nya sampai membuat gadis iti terjatuh ke tanah. Gadis itu kembali berdiri dan ingin merebut kembali barang itu, namun sang pria malah menamparnya. Melihat itu membuat Althaf emosi dan berjalan menuju mereka.
"Si brengsek sialan ini, beraninya dia memukul wanita." Gumam Althaf kesal.
Althaf langsung menendang tubuh pria itu sampai terjatuh ke tanah dan merampas barang yang ada di tangan pria itu.
"Sial!! Kamu siapa hah?! Kenapa kamu ikut campur?!" Teriak pria itu.
"Aku sudah membuat video bagaimana kamu memperlakukan gadis ini, aku bisa memberikan nya kepada polisi supaya kamu bisa masuk penjara." Jawab Althaf.
"Aku,, Badia katakan padanya kalau aku tidak menyakiti mu!! " Teriak pria itu.
"Aku mohon jangan laporkan dia ke polisi, dia.. Pokoknya jangan melakukan apapun pada nya." Ucap gadis itu.
"Hah apa kamu sudah diancam? Baiklah, aku tidak akan melaporkan mu ke polisi. Tapi, jangan pernah mengganggu gadis ini lagi. Kalau kamu berani melakukan itu, aku akan melaporkan mu dan tentunya tidak akan membiarkan mu lolos." Ucap Althaf.
"Aishh!! Baiklah." Teriak pria itu kemudian berlari pergi.
Altahf kemudian memberikan barang yang terlihat seperti uang itu kepada gadis itu.
"Apa kamu baik baik saja? Aku melihat kalau dia menendang dan menampar mu tadi." Ucap Althaf.
"Terima kasih, aku tidak apa apa." Jawab gadis itu kemudian berjalan pergi.
"Tunggu, bukankah kamu harus mengucapkan lebih banyak kata agar membuat ku merasa lebih baik?" Ucap Althaf.
Gadis itu menatap Althaf namun tidak mengatakan apapun.
"Temani aku minum kopi, lalu aku akan menganggap itu sebagai ucapan terima kasihmu." Ucap Althaf.
Karena tidak punya pilihan lain, gadis itu hanya bisa menemani Althaf minum kopi.
Althaf terus memperhatikan gadis didepan nya itu dan mencoba membawa nya berbicara.
"Siapa pria itu?" Tanya Althaf.
"Dia sepupuku, dia bukan orang jahat, dia hanya menginginkan uang." Jawab gadis itu.
"Apa pekerjaanmu? Kenapa dia meminta uang mu? Apa dia tidak bekerja? " Tanya Althaf.
"Aku bekerja di cafe ini, tapi hari ini aku sedang off dan datang kemari untuk mengambil gaji. Tapi, ternyata dia tahu dan mengikuti ku untuk mendapatkan uang ku." Jawab gadis itu.
"Pasti sangat sulit bagi mu menghadapi orang seperti itu."
"Tunggu, kenapa aku harus menjelaskan semua nya kepada mu, kita baru saja bertemu dan aku tidak tau kamu orang yang bagaimana." Ucap gadis itu.
"Karena aku menolongmu, jadi setidaknya aku berhak untuk mengetahui sedikit dari gadis yang aku tolong. Jika kamu belum mengenalku, kita bisa mengenal lebih jika kamu mau."
"Saya harus kembali, terima kasih untuk bantuan nya." Jawab gadis itu sambil menundukkan kepala nya.
"Siapa namamu? Aku harus tau namamu karena sudah menolongmu." Ucap Althaf sambil tersenyum.
Gadis itu terlihat menarik nafas berat.
"Badia." Jawab Badia kemudian berjalan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)
Romancesebuah misi balas dendam yang berakhir menjadi pernikahan. seorang gadis yang dibesarkan tanpa orang tua kandung menjadi gadis yang tidak mengenal rasa takut dan bertahan hidup hanya untuk membalaskan dendam nya. gadis yang sudah menyimpan banyak ke...