Chapter 12

3K 172 9
                                    

Falesha semakin menggenggam erat tangan nya setelah mendengar ucapan Zayan. Ingin sekali dia mengatakan tidak, tapi dia tidak bisa membiarkan Tante Fathiya terbaring sakit begitu saja di ruangan. Bagaimana pun, Falesha sudah menganggap Tante Fathiya sebagai Ibunya sendiri. Akhirnya dengan keyakinan penuh, setelah mencoba berfikir dan memantap kan pilihan nya, Falesha menjawab.

"Baik, ayo menikah." Jawab Falesha kepada Zayan yang duduk di hadapan nya.

Zayan langsung berdiri dan menatap Falesha dalam. Dia masih tidak percaya dengan apa yang didengar nya dan tidak yakin apakah itu benar, tapi dia berharap semua itu benar. Entah kenapa Zayan merasa sangat senang dan bahagia setelah mendengar jawaban Falesha.

Akhirnya setelah mengontrol perasaan nya, Zayan mengambil Hp dari saku jaket nya dan menelepon kepala rumah sakit.

"Halo Tuan ada yang bisa saya bantu?" Tanya kepala rumah sakit dari balik telepon.

"Lakukan operasi siang ini untuk,"

Zayan menoleh Falesha dan memberi kode untuk meberikan data lengkap Tante Fathiya.

"Fathiya, kamar nomor 615." Ucap Falesha.

"Ibu Fathiya di kamar nomor 615, lakukan operasi nya segera dan berikan pengobatan terbaik untuk nya. Pindahkan juga dia keruangan VIP dan lengkapi semua keperluan untuk nya dengan perlengkapan terbaik. Aku akan memecatmu jika kamu tidak becus dalam bekerja." Ucap Zayan kepada kepala rumah sakit.

"Baik Tuan." Jawab kepala rumah sakit.

Zayan menutup telepon nya dan menarik tangan Falesha. Falesha menarik balik tangan nya dan menatap Zayan kebingunan kenapa dia melakukan itu kepada Falesha.

"Kamu tidak ingin keluargamu selamat? " Tanya Zayan.

Fathiya akhirnya tidak bisa berkata apapun dan hanya mengikuti Zayan yang menarik tangan nya dan membawa nya masuk ke dalam mobil. Zayan melajukan mobil nya dan membawa Falesha pergi ke sebuah mall milik keluarga nya.

"Ganti pakaian nya dan make up kan dia." Ucap Zayan kepada karyawan di mall.

"Baik Tuan." Jawab ketua karyawan sambil menundukkan kepala nya kepada Zayan kemudian memegang tangan Falesha untuk ikut dengan nya.

Falesha menolak dan menjauh dari karyawan itu.

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa aku harus ganti pakaian dan bermake up?" Tanya Falesha.

"Apa kamu ingin dunia mengenal istri seorang Zayan Rafardhan sebagai seorang gadis tomboi dan berpakaian seperti ini? Sekali pun kamu tidak menyukai nya, tapi kamu harus mengubah cara hidup mu setelah menjadi istriku. Aku saja harus menjadi lebih formal setelah dunia mulai mengenalku. Aahhh aku benci setiap membayangkan mereka sudha mengenali aku." Jawab Zayan kemudian duduk di sebuah sofa.

Falesha masih menolak tapi tidak mampu melawan tenaga tiga orang wanita yang menarik nya untuk mengikuti mereka. Menjelang menunggu Falesha mengganti baju dengan pilihan Zayan, Zayan mencari dan memilih baju untuk dikenakan nya juga. Sambil memilih baju, sebuah telepon masuk di Hp Zayan.

"Halo Ayah, apa Ayah merindukan ku?" Ucap Zayan setelah menjawab telepon dari Ayah nya.

"Hentikan omong kosong mu dan jelaskan apa maksudmu kamu minta diadakan konferensi pers untuk mu?" Tanya Haykal.

"Aku akan mengumumkan pernikahan ku dan meminta maaf kepada publik seperti yang Ayah inginkan."

"Apa dia menyetujuinya?"

"Yaah begitulah, tolong adakan konferensi pers di gedung saja dan tidak di perusahaan Ayah. Aku sangat membenci sesuatu yang berbau perusahaan." Ucap Zayan.

"Ayah akan mengurusnya dan ingat mulailah menguasai tentang perusahaan karena kamu sudah ingin menikah dan mau tidak mau perusahaan harus kamu pegang nanti nya." Jawab Haykal kemudian menutup telpon nya.

Setelah memilih beberapa setelan akhirnya Zayan tertarik kepada setelan yang berwarna hitam polos yang ada di hadapan nya itu dan mengganti pakaian nya.

Pakaian yang dikenakan Zayan terlihat sangat serasi dengan gaun yang hitam dikenakan oleh Falesha. Gaun hitam selutut itu terlihat sangat cantik ditubuh Falesha, warna yang gelap itu memberikan sinar tersendiri nya pada kulit putih bening Falesha. Zayan benar benar terpaku setelah melihat perubahan pakaian Falesha, wajah cantik Falesha menjadi lebih menarik dan elegan setelah diberi taburan make up di wajah nya, high heels hitam transparan yang menghiasi kaki nya terlihat bersinar dengan Indah, ditambah dengan rambut hitam ke abu abuan Falesha yang dibiarkan terurai sampai sebahu nya membuat penampilan nya menjadi lebih elegan dan menarik.

Zayan berjalan mendekati Falesha dan membuka sebuah kotak yang berisikan sebuah kalung berlian berwarna putih dan mengenakan nya di leher Falesha. Walaupun Falesha awal nya menolak, tapi Zayan memegang tangan Falesha dan meminta untuk tetap diam.

"Perfect! Kamu benar benar terlihat seperti gadis es dari kutub Selatan." Ucap Zayan sambil menatap wajah Falesha yang cemberut.

"Kau benar benar ingin aku mengajarmu? " Jawab Falesha.

"Cobalah tersenyum dan kamu akan terlihat lebih cantik, hentikn bersikap dingin seperti itu." Bisik Zayan di telinga Falesha.

Falesha makin memasang wajah kesal kepada Zayan dan membuat Zayan sangat ingin mencubit pipi nya. Tapi tentunya Zayan tidak akan berani dan hanya berani menarik tangan Falesha dan membawa Falesha menuju tempat tujuan mereka.

Setibanya di depan gedung, seluruh pelayan datang bersusun menyambut kedatangan Zayan dan Falesha. Beberapa wartawan ada yang berkeliaran dan ingin mendapat berita tentang Zayan itu. Zayan keluar dari mobil dan berjalan membukakan pintu mobil untuk Falesha. Zayan memegang tangan Falesha dan membawa Falesha masuk ke dalam gedung.

"Selamat datang Tuan Muda dan Nona Muda." Ucap semua pelayan serentak sambil menundukkan kepala mereka.

Falesha terpaku dengan apa yang dilakukan mereka kepada nya dan Zayan.

"Apa kamu keturunan kerajaan?" Bisik Falesha di telinga Zayan.

"Kenapa? Apa aku terlihat seperti pangeran?"

"Mereka, aku hanya melihat perlakuan seperti ini dilakukan oleh keluarga kerajaan." Jawab Falesha sambil menunjuk kearah pelayan.

Zayan tersenyum dan mengelus lembut kepala Falesha. Tapi tentunya Falesha akan mengelak dan menjauh kepala nya dari Zayan.

"Kamu akan mengetahui nya setelah tiba didalam gedung." Jawab Zayan.

Falesha menatap ke semua sisi yanga ada di dalam gedung. Disana sudah terlihat banyak tamu dari kalangan atas dan para wartawan. Falesha masih penasaran sebenarnya siapa laki laki yang akan dinikahi nya itu. Sampai akhirnya mereka berjalan di tengah tengah para tamu dan mendapat kan sambutan tepuk tangan yang meriah dari semua orang. Falesha merasa tidak nyaman berada di posisi itu namun tetap mencoba tenang setelah Zayan berulang kali membisikkan ke telinga nya bahwa semua nya akan baik baik saja.

Zayan memegang tangan Falesha dan membiarkan nya duduk di samping nya diatas pentas. Zayan meraih microphone yang diberikan kepada nya dan mencoba untuk memulai acara.

"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, selamat siang semuanya. Mungkin ini pengumuman yang mendadak dan tidak terlalu banyak yang datang." Ucap Zayan.

Falesha menatap Zayan terkejut setelah mendengar perkataan nya itu.

"Tidak terlalu banyak? Bukankah ini sudah dikatakan banyak karena mereka sudah memenuhi gedung sebesar ini?" Gumam Falesha.

"Saya minta maaf sebesar besarnya kepada semua kerabat dan juga orang orang terdekat Ayah saya, karena baru bisa memperkenalkan diri saya dan hal penting lain nya juga pada hari ini. Saya Zayan Rafardhan putra dari Bapak Haykal Rafardhan dan Ibu Alesha Faiha Rafardhan akan mengumumkan bahwa pada hari ini saya akan memperkenalkan diri saya sebagai putra dari CEO Haykal Rafardhan dari HK group. Saya juga akan mengumumkan bahwa mulai hari ini saya akan memperkenalkan kepada semua nya bahwa gadis di samping saya ini yang bernama Falesha adalah tunangan saya. Mohon bimbingan nya untuk kedepan nya." Ucap Zayan yang kemudian disambut dengan tepuk tangan meriah dari semua tamu undangan.

Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang